26

1.3K 168 101
                                    

Latsitarda and us?

Aing kira ngetik chap 24 sama 25 udah berat, taunya chap ini lebih berat..

Sangat disarankan untuk membaca part ini dengan mode gelap.

Selamat membaca.

•••

Setelah film tersebut telah mencapai ending, satu persatu penonton yang ada didalam ruangan tersebut pun segera beranjak keluar.

Fab sudah berhenti menangis disana, karena terdapat beberapa fans yang menyapa dirinya serta bertanya mengapa mukanya sembab.

Tidak mungkin Fab bilang bahwa mukanya menjadi se-sembab ini karena ia bertengkar dengan Khalifah, kan?

Jadilah ia hanya membalas pertanyaan dari fans tersebut bahwa ia menangis karena sedih dan terbawa perasaan saat menonton film.

Padahal, Fab berencana untuk mengajak Khal mengobrol berdua dengannya di dalam ruangan tersebut, sayang sekali begitu dirinya ingin memanggil Khal, ada beberapa fans lagi yang mendekati dirinya.

Saat perhatian Fab sedang teralihkan, Khal pun berjalan keluar dari ruangan tersebut, tentu di ikuti oleh kedua temannya.

Saat Fab menoleh ke tempat Khal duduk tadi, ia sudah tidak menemukan sosok pria itu disana, cukup kecewa, sebenarnya.

Biasanya, mau selama apapun Fab, Khal pasti akan dengan sabar menunggu.

"Udah, Fab. Biarin aja dia ngeredain emosi nya dulu, oke? Ntar kalau dia nya udah tenang pasti mau kok bicarain masalah ini sama lo lagi." Ujar Eunike yang tak tahan melihat raut wajah Fab yang terlihat sedih.

"Bener, Fab. Udah malam ini lo harus berusaha buat happy, ya? Yuk makan malam bareng buat rayain ultah lo." Ajak Ayudi yang saat ini merangkul Fab untuk melangkah keluar dari area bioskop.

"Gausah, deh. Kayanya gue gakuat buat makan di luar. Sesek." Ujar Fab.

"Justru kalau kita balik ke hotel sekarang, lo pasti makin inget sama kejadian lo berantem ama si Nasif, Fab. Udah ayo makan dulu, bentar aja, kok."

"Yaudah, gue ngikut aja."

"Nah, gitu dong."

•••

"Ini lo pada mau ngerayain gue ultah atau ngerayain karena gue abis berantem ama si Khal? Jangan bilang lo pada mau minta gue traktir disini." Ujar Fab panjang lebar begitu mereka berdiri di depan Restoran Bintang 5 di Mall tersebut.

"Hehehe, peace." Ujar Eunike.

"Tau lo, Yun. Udah tau kita lagi ga bareng sponsor utama, malah ngajakin ke tempat ginian." Ujar Ayudi.

"Eits, jangan salah, Yu. Gini-gini si Fab juga banyak duit kok." Ujar Eunike sambil tersenyum bahagia.

"Emang, ye. Itu namanya bahagia di atas penderitaan orang lain, Yun."

"Yaudah sih elah. Disini terjamin enak kok. Makanan enak itu kunci menaikkan mood, ya kan Fab?"

"Sebahagia lo aja deh, Yun. Yaudah ayok." Ajak Fab.

Rencana SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang