49

1K 165 124
                                    

Police Academy and Us.

•••

D-DAY PRASPA.

Pagi ini, seluruh Capaja Polri serta TNI disibukkan dengan persiapan diri mereka masing masing, untuk mengikuti kegiatan Prasetya Perwira dimana mereka semua akan di lantik.

Para Capaja dari Akpol telah siap dengan seragam coklat khas Kepolisian mereka masing-masing.

Sekarang, mereka sedang berada disebuah lapangan yang tak jauh dari lapangan tempat mereka semua dilantik.

"Sayang." Panggil Khalifah pada Fab yang berada didepannya.

"Kenapa, sayang?" Sahut Fab, memberikan seluruh atensinya pada pria didepannya.

"Peluk." Ujar Khal singkat, lantas membuka kedua lengannya. Menuruti permintaan Khal, Fab melangkah maju, masuk ke pelukan itu.

"Semangat sayang, dimanapun penempatan kita, it's okay, ya?" Ujar Fab mencoba menghibur Khal disana.

"Iya, tapi aku tetep berharap di satu penempatan, ya."

"Iya, Khal." Ujar Fab sambil menarik kembali dirinya, sudah terdengar suara sang komandan didepan sana, memerintahkan mereka untuk segera berbaris rapi sesuai dengan latihan-latihan sebelumnya.

•••

Upacara Pelantikan Capaja Polisi-TNI pagi itu berjalan dengan lancar.

Dalam rangkaian acara tersebut, perwakilan setiap lulusan terbaik dari setiap matra Polri dan TNI maju ke depan untuk menghadap langsung pada orang nomor 1 di indonesia.

Karena itulah Gomgom sebagau lulusan terbaik dari Akademi Kepolisian, berjalan maju kedepan sekarang.

Fab berada di barisan paling ujung kanan, sementara Khal berada di tengah-tengah barisan para Capaja Polri saat itu.

Setelah acara pelantikan itu selesai, masing-masing dari mereka yang telah di lantik diberikan kebebasan untuk bertemu dengan keluarga mereka yang telah ikut hadir pada acara pelantikan, barulah setelah itu mereka diarahkan untuk masuk kedalam auditorium besar tempat dimana pengumuman penempatan pertama akan dilaksanakan.

Khal dan Fab berjalan berdampingan, mencari keberadaan kedua pihak keluarga mereka.

"Khalifah! Fabiola!"

Khal dan Fab spontan berbalik, melihat kearah sumber suara yang memanggil keduanya tadi. Ternyata, itu mama Khal.

"Masya Allah, Selamat anak-anak mama sayang. Sudah berhasil menuntaskan masa pendidikan di Akpol." Ujar mama maya bangga, memeluk dan mencium pipi kedua anaknya bergantian.

"Selamat, anak anak papa." Ujar sang papa, ikut bahagia.

"Makasih ma, pa." Ujar Khal dan Fab bersamaan.

"Ayah sama bunda kamu mana, Fab?" Tanya sang papa.

"Fab gatau juga, pa. Tadi katanya disekitaran sini." Jawab Fab, sambil menoleh kesana kemari.

Rencana SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang