51

841 140 60
                                    

As long as we together.

•••

Tepat waktu seperti yang telah terjadwalkan, kini Khalfab dkk telah sampai dan menginjakkan kaki mereka di daratan negara dengan julukan gajah putih setelah mengudara selama kurang lebih 3 jam 30 menit dari Bandar Udara Internasional Jakarta menuju Suvarnabhumi Airport di Bangkok, Thailand.

Seperti yang sudah dijanjikan oleh Khalifah, setelah mereka mengambil barang bawaan mereka di bagian bagasi, keenamnya menuju ke sebuah restoran yang akhir-akhir ini sedang sangat hits di kota itu.

Seakan telah disiapkan sejak lama, segala akomodasi dan keperluan mereka selama berada di Thailand sepertinya akan terjamin. Saat ini mereka bahkan sudah di tunggu oleh seorang supir yang Khal sewa untuk menjadi driver mereka selama di Thailand.

Kebetulan, bisnis kedua orang tua Khal cukup terkenal di beberapa wilayah asia, salah satunya adalah Asia tenggara dimana Indonesia berada. Oleh sebab itu, tidak sulit bagi Khal untuk mengatur segala hal dengan mudah seperti ini.

Kembali ke topik awal, kini keenam orang tersebut telah duduk dengan nyaman di kursi mobil, menunggu kendaraan itu sampai didepan restoran yang sedari tadi membuat mereka penasaran.

Selama di pesawat tadi, Fab tidak bisa tidur, padahal teman-temannya yang lain, bahkan Khalifah yang duduk disampingnya tertidur pulas.

Oleh sebab itulah, saat ini, saat teman-temannya yang lain cukup semangat, kini giliran Fab yang merasa kantuk menyerang dirinya.

"Sayang ngantuk?" Tanya Khal yang sedari tadi memperhatikan raut wajah Fab.

"Iya, aku gabisa tidur di pesawat tadi." Jawab Fab, mulai menutup kedua matanya yang mulai terasa berat.

Baru saja Khal ingin menawarkan pundaknya pada Fab, wanita itu sudah terlebih dahulu mendekat ke arah Khal untuk bersandar.

Kurang lebih 30 menit lamanya mereka berada di mobil untuk menuju restoran, Fab masih diposisi semula nya—tidur dengan bersandar nyaman pada Khal.

"Lo pada duluan aja, gue nungguin Fab bangun dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo pada duluan aja, gue nungguin Fab bangun dulu." Ujar Khal kemudian pria itu menyerahkan dompetnya pada Steven.

"Puas-puasin aja. Abis ini kita baru balik ke resort buat istirahat." Ujar Khal lagi.

"Lo bedua mau dipesenin apa?" Tanya Eunike.

"Gausah aja dulu, gue tunggu Fab bangun. Biar dia makan apa yang dia mau."

Menuruti perkataan Khalifah, keempat orang itu lantas berjalan menjauhi mobil dan masuk kedalam pekarangan restoran mewah tersebut.

Rencana SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang