28

1.1K 146 76
                                    

Latsitarda and us.

•••

Keesokan harinya, kini Satlat Kijang menuju IKN dari Balikpapan.

Seperti biasa, Khal dan Fab tentu menggunakan mobil yang sama, diikuti dengan ke empat teman mereka yang lain. Sudah tahu, kan? mereka sudah tergabung dalam 1 circle yang sama sekarang.

Biasanya, jika satu mobil berenam, Khal dan Fab akan duduk di paling depan, tapi kali ini, posisi itu berubah.

Khal dan Fab duduk di kursi tengah saat ini, jika biasanya yang akan mengemudi adalah Khal, kali ini harus digantikan oleh Gomgom karena Fab yang sedang tidak enak badan disana.

Sepanjang perjalanan ke IKN, Khal harus memastikan bahwa Fab setidaknya bisa tertidur dengan nyenyak jika bersandar kepada nya dan hal itu tidak akan terjadi bisa dia yang mengemudi saat itu.

Sebelum berangkat tadi, Khal sudah menemani Fab untuk ke rumah sakit terdekat dari hotel mereka untuk sekedar memeriksa keadaan Fab saat itu.

Sejak pagi-pagi sekali, Khal benar benar dibuat panik bukan main saat Eunike dan Ayudi yang berlari ke kamar nya dan memberi tahu bahwa Fab demam dan mengeluhkan kepala nya pusing.

Hampir saja Khal nekat meminta izin pada pengasuh mereka selama Latsitardanus ini agar membiarkan Fab tidak mengikuti kegiatan kunjungan IKN dan tetap beristirahat di hotel, tapi, Fab menolak dengan alasan dirinya masih kuat untuk mengikuti kegiatan tersebut.

"Udah mending aku izinin ke Komandan aja, ya? Kamu pucat banget sayang." Ujar Khal pelan, sungguh dia khawatir sekali sekarang. 

"Gapapa, tadi kan udah di infus juga, Khal. Aku mau tidur aja dulu." Ujar Fab, tetap kekeuh untuk ikut ke IKN.

"Kalau kamu pusing lagi, langsung bilang sama aku. Kita misah dari yang lain terus kerumah sakit, oke?"

"Iyaaa, udah kamu diem aku mau tidur. Bangunin ya kalau udah nyampe sana." Jawab Fab lantas bersandar ke bahu Khalifah dan memejamkan kedua matanya.

"Yaudah. Tidur nyenyak, sayang." Ujar Khal sambil menepuk pelan pucuk kepala Fab.

"Buset, kapan ya gue digituin?" Ujar Ayudi melihat pemandangan mesra didepannya.

"Gausah ngode, sini." Ujar Steven

"Dih, siapa juga yang ngode." Ujar Ayudi lantas ikut memejamkan mata, namun tak mengindahkan perintah Steven untuk bersandar pada bahu pria itu.

•••

Kini mereka semua telah sampai di IKN. Pada kunjungan kali ini, mereka hanya berkesempatan untuk melihat luar dari daerah tersebut, ada beberapa alasan, seperti banyaknya proyek yang masih dalam pengerjaan, dll.

Tapi tak apa, itu saja sudah cukup untuk mereka. Diberi kesempatan untuk berkunjung kesana sudah cukup membuat mereka terkesan.

Kembali ke dua sejoli kita, Khal dan Fab kini berdiri berdampingan memandangi wilayah IKN yang mayoritas masih dalam pembangunan.

"Akhirnya pemindahan ibukota bisa segera terealisasikan juga, ya." Ujar Fab.

"Iya, setelah puluhan tahun cuma jadi wacana, akhirnya beneran terealisasikan."

"Sayangnya kita belum bisa berkunjung ke tempat-tempatnya, ya."

"It's okay. Ntar kalau udah jadi semuanya, kita kesini bareng ya, sayang." Ujar Khal sembari menatap Fab yang fokus memandang ke depan.

Rencana SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang