8

1.2K 109 52
                                    


•••

Dinner time.

Seperti yang telah direncanakan pagi tadi, saat ini Khalifah dan Fabiola sedang menuju salah satu Privat Restoran didaerah yang cukup jauh dari Akademi. Butuh sekitar 30 menit berkendara untuk sampai disana.

Sejujurnya, khal cukup dibuat bingung awalnya, tumben sekali fab memilih restoran yang jauh seperti itu.

Biasanya, jika disuruh memilih, fab pasti memilih tempat yang berdekatan dengan akademi, tentu untuk memudahkan keduanya. Tapi, mana berani khal protes, iyakan?

Ternyata, tanpa khal ketahui, Fabiola beserta dengan sang mama sudah merencanakan keseluruhan acara ulang tahun tersebut dengan sedemikian rupa.

Mulai dari memberikan beberapa dekor khas perayaan ulang tahun, serta Fabiola yang diam diam sudah mengundang seluruh teman teman dekat mereka di Akademi untuk turut meramaikan acara makan malam hari ini.

Semuanya sudah terencana dengan sempurna, ucapkan terima kasih pada kekompakan antara fabiola dan mama nya khal, sungguh kombinasi yang baik!

Setelah sampai di area parkir kendaraan, Fabiola dan Khalifah segera menuju ke pintu masuk restoran yang didalamnya terlihat gelap.

"Fab, ini kamu ga salah tempat kan? kok lampu didalem pada mati? Kamu lupa reservasi kali."

Saat itu, tumben sekali Fabiola memiliki inisiatif untuk menyentuh khal terlebih dahulu, bayangkan saja bagaimana perasaan seorang Khalifah Nasif jika tiba tiba digandeng seperti itu.

"Tumben banget, Fab, Gandeng duluan." Tegur khalifah heran.

"Udah ah, gausah banyak protes. Yuk, cepetan!"

1, 2, 3

"HAPPY BIRTHDAY KHALIFAH NASIF!"

Begitu keduanya melewati pintu masuk restoran, seluruh lampu menyala, diikuti dengan teriakan ucapan selamat ulang tahun dari teman-teman mereka yang sudah berkumpul disana. Selain teman-temannya, khal juga melihat kehadiran sang mama disana, ikut berdiri sambil memegang kue ulang tahun.

Khal memasang wajah terkejut, lantas menoleh ke arah Fabiola berdiri.

"Kamu nyiapin ini semua fab? sendiri?" Khal berucap dengan pandangan penuh kearah Fabiola, bahkan Fabiola bisa melihat binar kebahagiaan dikedua bola mata pria itu.

"Iya aku yang nyiapin, tapi ga sendiri, aku nyiapin ini semua bareng sama mama kamu. Tuh, samperin mama sana."

Sontak khal pun mengalihkan pandangan ke arah sang mama yang kini berada didepannya.

"Selamat ulang tahun, anak mama sayang." Ucap sang mama dengan nada lembut.

"Make a wish dulu, baru ditiup lilinnya, khal." tegur fab.

Mengikuti teguran dari Fabiola tadi, khal menutup kedua matanya, terlihat sedang membaca harapan didalam benaknya. Tak lama ia pun meniup 2 lilin yang ada didepannya.

Sontak hal tersebut kembali mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari semua orang yang berada disana.

"Cie cie, khal. Bahagia banget kayanya ultahnya dirayain 2 wanita tersayang sekaligus." Tegur Gomgom enteng.

Rencana SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang