¦7¦

96 10 0
                                    

CTASS!

CTASS!

CTASS!

Suara itu teramat ngilu bagi yang mendengarkan. Tampar sapi itu dihentakkan beberapa kali. Dihantamkan beberapa kali dikaki atletis Frostfire.

Frostfire hanya bisa mengaduh kesakitan karena tidak bisa melawan. Melawan sedikit, dirinya kena bacok.

"Sa-sakit, Ma, Pa." Frostfire merancau. Orang tuanya tak peduli, anaknya ini harus diberi pelajaran agar mengerti.

"Ini akibat tidak becus dalam pelajaran! Bersih-bersih kamar setengah-setengah! Begini mau jadi pewaris keluarga?" Suara itu kembali terdengar ditelinga, kali ini lebih keras.

CTASSS!!

"ARKH, SAKIT PA!" Teriak Frostfire tak tahan menahan sakit di kakinya. Baru saja kemarin ia mengobati luka pukulan di kakinya, sekarang ia mendapat luka baru.

Setelah beberapa kali tamparan dilayangkan pada kakinya, mereka berhenti memukuli Frostfire dengan tampar.

Mereka berlalu setelah memberi wejangan kepada Frostfire untuk lebih ditingkatkan lagi. Frostfire mengangguk kaku berharap orang tuanya cepat keluar dari kamarnya.

Kakinya sudah berdarah-darah. Ia membersihkan darahnya lalu mengobatinya.

Frostfire meringis kala mengobati lukanya. Perih, itu yang dia rasakan saat ini.

"Maaf kalau Frostfire ga bisa penuhin ekspektasi kalian." Air mata Frostfire meluruh. Dirinya menangis dengan memeluk bantal ditangannya.

Beberapa menit setelah ia menangis, terdengar suara dentingan dari Hp-nya menandakan ada yang mengiriminya pesan.

Frostfire beranjak sedikit untuk meraih Hp-nya. Dia tidak ingin lepas dari kasurnya untuk saat ini.

Bang Api kece 😎
Online

Dek!! Guweh sampe di Indo sekarang!
Besok guweh mo ketemu adek itik gue. Lu jangan kemana-mana!

Kapan? Lu dah dimana?

Guweh udah di bandara sekarang nunggu jemputan. Lu tidur aja, besok guweh sekolah.

Enak aja! Abis studi abroad lama, lu mau pindah sekolah?

GUWEH EMANG SEKOLAH DI SANA YE! LU GA USAH NGADI-NGADII

Capslock jebol Bang

Tututu sori!

Sori temen gue!

Bukan Sori yg entu!

Frostfire geleng-geleng kepala. Ni Kakak sepupunya memang tidak pernah waras. Dirinya juga dikatain Adik itik sama dia. Ngadi-ngadi, kan?

Setelahnya ia memilih tidur. Kakinya masih perih sampai sekarang.

–––

Gentar melakukan check up dirumah sakit. Check up harian yang selalu ia lakukan setiap hari setelah pulang sekolah.

"Gentar demam. Suhu panasnya 38°C. Kau sebaiknya istirahat dulu. Setelah ini suster akan bawa makanan. Diminum sama obatnya, ya?" Titah sang Dokter sembari menyiapkan obat. Gentar mengangguk. Dia memilih duduk menyerahkan tangannya seakan siap untuk diinfus.

Human Sides [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang