¦2¦

250 23 2
                                    

"Gentar!" Seru seseorang memanggil Gentar diantara kerumunan orang yang mengantri di kantin. Gentar tersenyum dan berlari kearah orang itu. "Gue cari-cari ternyata lu ada disini, Sop!"

"Aku bukan Sop!"

"Wlek, kuah Sop!" Gentar mengejek Sopan membuatnya kesal. "Gentar ga aku kasih contekan nanti, biarin!" Ucap Sopan kesal membuat Gentar diam berhenti mengejeknya.

"Halah, cuma pr bahasa. Bisa dikarang sendiri," celetuk Gentar yang membuat Sopan memukul kepalanya dengan kipas tangan yang biasanya dibuat ibu-ibu kondangan.

"Sakit weh!"

"Biarin."

"Lagi pula kalau hanya pr bahasa dan bisa dikarang, kenapa selalu nyontek? Ga ada kerjaan apa?" Omel Sopan.

"Loh, loh, gini dah, lu bisa nyontek pr Fisika gue. Terus gue bisa nyontek pr bahasa lu. Adil, kan?" Tawar Gentar. Dalam hati Sopan berpikir tawaran temannya ini boleh juga.

"Boleh, tapi jangan panggil aku, Sop. Aku bukan kuah Sop!"

"Iya, iya!"

Sopan berlalu ke salah satu stan makanan. Ia membeli makan untuk hari ini begitu juga Gentar yang baru saja mengikutinya.

"Woy, Pan. Lihat tu! Ada Pak Blaze. Beli apa ya kira-kira?" Gentar mencolek pundak Sopan menunjukkan salah satu guru olahraga tersantuy tapi tidak bisa dibilang santuy.

Sopan melirik ke orang yang Gentar tuju tadi lalu kembali fokus memesankan makanan.

"Ish, Sopan ga seru a."

Gentar merengut saat Sopan kembali membawa 2 mangkok berisi bakso yang masih panas.

"Udah deh, ya. Lagian Pak Blaze cuma makan biasa." Sopan menatap Gentar malas. Yang ditatap justru cemberut. "Itu dia maksud gue Pan, Panci! Kita pepetin tuh Pak guru, terus kita porotin uangnya. Mayankan? Gue denger Pak Blaze baru merintis bisnis baru yang lagi viral itu," omel Gentar yang membuat kepada Sopan pening.

"Duh, udah, ya, Gen. Sopan laper, Sopan makan dulu," kata Sopan berusaha menghiraukan ajakan Gentar.

"Eh, eh, eh itu tuh Frostfire!" Seru Gentar saat melihat Frostfire justru berlari kearah Pak Blaze yang juga sedang makan.

"Tuh, kan! Apa kata gue! Kuy kesana!" Seru Gentar meninggalkan Sopan seorang diri mengikuti Frostfire yang sedang caper ke Pak Blaze.

"Weh, Pan. Tuh anak kenapa lagi main lari kesana?" Tanya Sori tiba-tiba dari arah belakang. Sopan menggeleng pasrah, ia tidak kuat dengan tingkah Gentar.

"Lagi lincah-lincahnya, ya, Bun?" Ujar Sori lagi yang dibalas anggukan oleh Sopan. Sopan lelah dengan Gentar!

"Wihh, Supra ama Glacier udah hadir! Pesen makanan sono!" Sori menunjuk kumpulan stand makanan dengan dagunya. Supra mengangguk bergegas pergi, tak lupa menanyakan apa yang Glacier dan Sori inginkan.

Sempat Glacier menggeleng tetapi Supra tidak menerima penolakan.

"Lu kenapa Glace?" Tanya Sori penasaran. Wajah Glacier kusut sekali pagi ini. "Kaga sarapan pa gimana?" Tanyanya lagi.

Glacier tidak menjawab dan hanya mengendikkan bahu. Dirinya lelah meladeni orang-orang saat ini.

"Sariawan keknya dia!" Ujar seseorang yang tiba-tiba datang tanpa salam. Orang itu Gopal. Dia datang dengan satu mangkok soto ayam ditangannya. "Bazeng! Minimal salam dulu kek sebelum nongol gitu, gue kaget jadinya!" Seru Sori yang kaget melihat Gopal yang tiba-tiba datang

"Yeu, gue udah dateng baik-baik ni, kaga pake teriak-teriak macam si onoh." Gopal menunjuk Gentar yang sedang menggoda Pak Blaze dimeja sebelah. "Halah, dia mah dateng-dateng baunya masih tercium dari jauh, kalo lu ga ada angin lewat tiba-tiba nongol!" Balas Sori.

Human Sides [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang