¦28¦

93 13 0
                                    

"Duh, padahal ini minggu terakhir sebelum liburan semester kenapa masih upacara dah?" Keluh Sori sembari mengipaskan topi birunya. Seluruh Anak laki-laki ditempatkan dibarisan bagian depan sedangkan anak perempuan dibagian belakang.

"Itu yang cewe enak banget di belakang bisa ngibrit-ngibrit duduk di belakang sambil ngadem di bawah pohon." Tambah Frostfire yang juga sedang kepanasan.

"Ya, nasib jadi lakik! Ngalah sama perempuan," celetuk Glacier yang membuat Frostfire mengeluh pelan. "Lakik gentle itu yang rela ngapain aja sekalipun harus bergelut dengan matahari buat cewe," kata Supra yang mulai terganggu dengan ocehan mereka.

"Duhh, pen jadi cewe aja deh." Cemberut Sori yang membuat mereka semua mendelik geli. "Ga cocok sumpah ga cocok! Nanti muka cantik lu di colek ama Gentar." Seru Frostfire. "Cuma Gentar aja, mayan juga muka dia." Pikir Sori.

"Heh! Lu belok gue bacok pake arit!" Seru Supra kesal. "Maap! Gue prustasi sekarang gegara kepanasan." Sori merengut sedih. Nanti dia tumbang gimana? Ni perut udah keroncongan lupa ga dikasih sarapan.

"Lihat Sopan tu! Ga banyak ngeluh. Belum nanti waktu amanat bisa sampe sejaman dia tetap berdiri tegak di saat yang lain udah klepek klepek kek ikan kekurangan air." Tunjuk Frostfire kepada Sopan yang berdiri dua baris dihadapannya. Tak lupa juga dirinya sedikit mengecilkan suaranya.

"Iya. Itu kalo ga lagi bareng kita atau Gentar. Kalau dia udah di deket kita dia udah jongkok kecapean." Balas Sori dengan mukanya yang menatap datar kepada Frostfire. Frostfire terkekeh membenarkan. Sopan kalau sendiri keliatan keren kaya pangeran kerajaan. Tapi kalau udah bareng mereka, sengkleknya nular.

"By the way, mana si Gentar? Kok ga keliatan?" Tanya Sori celingak celinguk ga tau waktu. Padahal yang lain udah pada hormat ngehadap bendera. "Ga tau, ya. Katanya si sekarang bakal masuk. Tapi ga tau di mana." Jawab Frostfire.

Seluruh murid menurunkan tangan setelah melakukan hormat dengan menghadap bendera. Tiba-tiba saja di tengah jalan ada seorang murid sembari berlari memecah barisan.

"TinTin! TinTin! Misi orang ganteng mau lewat." Tiba-tiba saja seorang Anak dengan tampang berandalan dengan beberapa bagian wajahnya masih diperban melintas di tengah lapangan membelah barisan upacara. Seluruh siswa dari kelas 10 sampai kelas 12 melongo melihatnya. Besar sekali nyalinya, ya?

"Itu Gentar?" Tanya Sori tak percaya.

"Bukan temen gue!" Seru Glacier tak ingin melihat Gentar dengan wajah sok tampannya memecah barisan dengan tenang tanpa merasa terancam dan juga begitu slengean.

"Mata ku silau. Itu siapa, ya?" Tanya Sopan dengan mata yang ditutup. Supra sendiri sudah menutup wajahnya dengan tangan kanannya. Frostfire hanya melongo tanpa suara.

Api? Dia ada dibarisan kelas IPS 2. Terus itu kenapa Frostfire, Glacier, Supra, Sori, Sopan ada disatu barisan? Ya, gimana ya. Guru ketertibannya ga peduli itu murid dari kelas berapa. Yang penting barisannya rapi. Cuma si Api tadi malah dirangkul sama temennya sampe nyari circlenya tu ga ketemu-ketemu.

Gentar tersenyum lebar waktu akhirnya ketemu barisan temennya. Upacara hari ini terjeda sejenak saat iklan tidak diundang tiba-tiba lewat.

"Sekian iklannya, terima gaji." Gentar menyatukan kedua tangannya didadanya sembari mengucapkan terimakasih. Pak Gempa di depan hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Gentar. Pak Hali ngambil nafas panjang berusaha tenang.

Pak Blaze sekarang lagi ngabsen hukuman apa yang cocok buat Gentar. Pak Taufan dan Pak Duri saling pandang sembari cekikikan. Mereka lagi mikirin nanti saat ujian praktek Gentar bakal dibuat kelimpungan. Pak Ais menatap malas Gentar. Begitu juga Pak Solar yang berbaris di belakang.

Human Sides [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang