Cain dan anak-anaknya sudah selesai sarapan, mereka melihat Calynn yang mencuci piring-piring kotor di westafel.
"Calynn, saya mau berangkat." Ucap Cain datar.
"Hm, hati-hati." Ucap Calynn sambil membasuh piring hingga bersih.
"Kamu sakit?" Cain berjalan menghampiri Calynn yang tampak sedikit aneh dari tadi.
"Aku tidak sakit, memangnya kenapa om?" Calynn menatap Cain.
"Kamu bersikap aneh." Jujur Cain.
"Aku tidak bersikap aneh kok, om." Ucap Calynn sambil tersenyum tipis.
"Apakah kamu bisa mengantar Rowan ke TK?" Tanya Cain.
"Memangnya om tidak bisa mengantarnya?" Tanya Calynn, gadis itu menatap ke arah Rowan yang sudah memakai seragam TK nya. Lalu dia menatap ke arah Cain.
"Saya ada meeting penting dengan klien, jadi saya tidak bisa mengantarnya ke sekolah." Ucap Cain.
"Baiklah kalau begitu, aku akan mengantar Rowan. Om berangkat sana, nanti bisa terlambat." Ucap Calynn.
Cain mengangguk kepalanya dan meninggalkan tempat itu, tidak lupa dia membawa tas kantornya.
"Rowan, ayo aku antar ke sekolah. Nanti kamu bisa terlambat." Calynn langsung menggendong Rowan dan meninggalkan tempat itu.
"Mommy, aku juga ikut bersama mu." Laurell mengikuti Calynn dari belakang.
Milo menghela nafasnya dan mengikuti mereka dari belakang, Calynn menghentikan langkahnya saat mendengar Laurell memanggilnya dengan sebutan mommy.
"Kau memanggil ku apa tadi?" Calynn membalikkan badannya dan menatap ke arah Laurell.
"Mommy, apakah itu salah?" Ucap Laurell.
"Terserah dirimu saja." Ucap Calynn.
Calynn berjalan sampai ke halaman depan, gadis itu dan Rowan masuk ke dalam mobil Alphard yang sudah disiapkan oleh bodyguard.
"Mommy, aku ikut bersama kalian." Ucap Laurell.
"Masuk saja." Ucap Calynn.
Laurell masuk ke dalam mobil, gadis itu duduk di kursi belakang bersama Calynn dan Rowan. Milo juga masuk ke dalam mobil yang sama, pria itu duduk di kursi depan. Lalu sang sopir menyetir mobil dan meninggalkan halaman depan mansion.
Selama dalam perjalanan menuju ke sekolah, Calynn menatap ke arah luar jendela mobil dan sesekali menghela nafasnya.
"Memangnya kalian berdua tidak memiliki kendaraan pribadi?" Tanya Calynn menatap ke arah Laurell dan Milo.
"Punya, mommy." Ucap Milo dan Laurell.
"Lalu kenapa kalian tidak memakai kendaraan pribadi?" Tanya Calynn.
"Hanya ingin saja, mommy." Ucap Laurell.
"Malas, mommy." Ucap Milo.
Tidak lama kemudian mereka tiba di TK tempat Rowan bersekolah, mobil Alphard itu pun berhenti di depan gerbang sekolah. Calynn dan Rowan keluar dari mobil, terlihat begitu banyak ibu-ibu yang mengantar anak-anak mereka ke sekolah.
"Belajar baik-baik, jangan keluar kelas kalau Bu guru nya tidak menyuruh. Boleh bolos kalau kamu bosan belajar." Ucap Calynn sambil mengelus rambut Rowan dengan lembut.
"Tapi Daddy akan marah kalau aku bolos." Ucap Rowan menatap Calynn.
"Daddy mu tidak akan tahu." Ucap Calynn.
"Kalau begitu aku ke kelas dulu." Ucap Rowan.
"Ingat pesan ku." Ucap Calynn.
"Iya, mommy." Ucap Rowan sambil tersenyum manis.
Rowan berjalan menuju ke kelasnya, Calynn masuk ke dalam mobil. Lalu mereka menuju ke Everlux High School, tempat di mana Laurell sekolah.
Tidak lama kemudian mereka tiba di pintu gerbang Everlux High School, gedung TK tempat Rowan tidak jauh dari sana. Banyak para murid menatap penasaran mobil yang singgah di pintu gerbang sekolah.
Laurell keluar dari mobil dan di susul Calynn, semua orang menatap terkejut melihat sang Queen bullying di antar ibu tirinya. Laurell terkenal sebagai Queen bullying di Everlux.
"Queen bullying di antar ibu tirinya guys."
"Ibu tiri Laurell muda cuy."
"Ibu tiri Laurell cantik sekali."
"Kira-kira ibu tiri Laurell tahu tidak kalau Laurell Queen bullying di sekolah ini."
Begitulah kira-kira para murid membicarakan Laurell, Calynn menatap ke arah anak tirinya.
"Belajar baik-baik di sekolah, jangan membuat masalah." Ucap Calynn.
"Iya, mommy." Ucap Laurell mengangguk kepalanya, gadis itu tidak menyangka kalau Calynn tampak begitu biasa saja kalau dia Queen bullying di sekolah.
"Hai mommy, hai Laurell."
Terlihat seorang gadis yang sepantaran dengan Laurell menghampiri Calynn dan Laurell, gadis itu adalah Hannah Kay D'Alsthon sepupu Laurell.
"Aku senang bertemu dengan mommy di sini." Ucap Hannah sambil tersenyum manis.
Tapi Calynn merasa sedikit aneh dengan keponakan suaminya, seperti ada hal yang di sembunyikan oleh Hannah. Laurell menatap tajam sepupunya, karena sepupunya itu suka mencari perhatian semua orang.
"Kapan-kapan mommy bertamu ke mansion utama ya." Ucap Hannah sambil memegang tangan Calynn, tapi gadis itu segera melepaskannya.
"Kalau aku tidak sibuk." Ucap Calynn datar.
"Iya, mommy." Ucap Hannah merasa sedikit terkejut karena perlakuan Calynn kepadanya.
Laurell sedikit terkejut melihat perlakuan Calynn kepada Hannah, dia juga bisa mendengar nada bicara ibu tirinya sangat datar berbicara dengan Hannah.
"Laurell, aku antar kakak mu ke kampus. Ingat, belajar baik-baik di sana." Ucap Calynn sambil mengelus rambut Laurell.
"Iya, mommy." Ucap Laurell sambil mengangguk kepalanya.
Ini pertama kalinya Laurell di perlakukan begitu lembut, Audrey saja tidak pernah memperlakukannya seperti ini. Diam-diam Hannah menatap tidak suka melihat perlakuan Calynn kepada Laurell.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY CALYNN|| HAPPY ENDING
FanfictionCalynn Olenna Leandra terpaksa harus menikah dengan seorang pria duda beranak 3 untuk melunasi hutang sang ayah, tentu saja sang ayah menolaknya. Dia tidak mau putri semata wayangnya harus menikahi pria duda itu, tapi dia tidak berbuat apa-apa. Cal...