33

27.4K 1.6K 81
                                    

Calynn berjalan menyusuri lorong rumah sakit, tidak lama kemudian dia tiba di ruang tunggu operasi. Wanita itu melihat Cain dan kedua anaknya di sana.

"Bagaimana urusan mu?sudah selesai?" Cain menatap ke arah Calynn yang sudah berdiri di sampingnya.

"Sudah, om." Ucap Calynn.

"Mommy, siapa yang sudah berani menabrak Laurell seperti ini?dia harus di beri pelajaran." Ucap Milo dengan penuh amarah.

Milo benar-benar sangat terkejut saat Cain memberitahunya kalau Laurell masuk rumah sakit karena di tabrak mobil, dia langsung datang ke rumah sakit bahkan dia harus meninggalkan jam kuliahnya.

Saat dia tiba di rumah sakit, dia juga tertampar oleh fakta bahwa Laurell mengidap kanker leukimia stadium lanjut. Dia benar-benar sangat buruk menjadi seorang kakak karena tidak tahu apa-apa tentang adiknya.

"Mommy sudah mengurusnya." Ucap Calynn.

"Siapa pelakunya?" Cain menatap ke arah Calynn.

"Om akan tahu nanti, kita harus fokus pada Laurell. Karena ada Casara yang mengurusnya." Ucap Calynn sambil tersenyum tipis.

"Baiklah." Ucap Cain.

"Ooo iya om sudah menemukan pendonor sum-sum tulang belakang untuk Laurell?" Tanya Calynn menatap ke arah Cain.

"Iya, tadi Haiden yang membawa orang itu." Jawab Cain.

"Berikan tunjangan hidup kepada keluarganya." Ucap Calynn.

"Dia yatim piatu." Bohong Cain karena orang yang mendonorkan sum-sum tulang untuk Laurell adalah musuhnya, dia tidak mau memberitahu kepada Calynn kalau dia seorang ketua mafia.

"Benarkah?om tidak berbohong?" Calynn menatap curiga Cain.

"Saya tidak berbohong." Cain menggeleng kepalanya dan berusaha menyembunyikan kebohongannya.

"Baiklah kalau begitu." Ucap Calynn.

"Mommy, aku lapar." Ucap Rowan menatap ke arah Calynn.

"Kalau begitu ayo kita ke kantin rumah sakit." Calynn membawa Rowan ke kantin rumah sakit.

Sekarang hanya Cain dan Milo berada di sana, mereka sedang menunggu dokter selesai melakukan operasi sum-sum tulang kepada Laurell.

"Daddy tahu siapa yang melakukan ini kepada Laurell?" Milo menatap ke arah Cain.

"Mungkin Hannah, tapi Daddy hanya menebak saja. Kamu tahu sendiri kalau dia begitu membenci Hannah." Ucap Cain datar.

"Mungkin saja dia yang melakukan semua ini kepada Laurell, aku akan menyiksanya." Ucap Milo sambil mengepalkan kedua tangannya sehingga uratnya muncul.

"Kita jangan gegabah dulu, kita harus fokus pada Laurell." Ucap Cain.

"Baik, Daddy." Ucap Milo.

Tiba-tiba terlihat Edward dan Jihana berjalan ke arah Cain dan Milo, mereka ingin tahu kondisi Laurell.

"Dimana Laurell, Cain?" Tanya Jihana tampak begitu mencemaskan keadaan Laurell.

"Sejak kapan oma mengkhawatirkan Laurell? biasanya oma selalu mempedulikan Hannah terus." Ucap Milo datar.

Yang di katakan Milo itu benar karena Jihana tidak pernah mempedulikan Laurell, wanita tua itu hanya mempedulikan Hannah.

"Laurell itu juga cucu oma jadi wajar oma mengkhawatirkan Laurell." Ucap Jihana.

"Cain, di mana Laurell?" Edward menatap ke arah Cain yang sedari tadi hanya diam saja dan memasang wajah datarnya.

"Laurell sedang di operasi." Ucap Cain datar.

"Apa?" Jihana menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena terkejut mendengar ucapan Cain.

"Oma jangan pura-pura terkejut." Ucap Milo datar.

"Di mana Calynn?" Tanya Edward yang sedari tadi tidak melihat keberadaan Calynn.

"Calynn membawa Rowan ke kantin untuk makan siang." Ucap Cain datar.

"Bang, bagaimana kondisi Laurell?"

Terlihat Jacob berjalan menghampiri Cain, dia tampak begitu khawatir dengan kondisi keponakannya. Tidak lupa Reyes dan Desmond mengikutinya dari belakang.

"Laurell sedang di operasi." Ucap Cain.

  1  jam kemudian

  terlihat Calynn menggendong Rowan berjalan menghampiri mereka, wanita itu melihat keberadaan keluarga suaminya berada di sana.

"Aku tidak menyangka kalian datang ke sini." Ucap Calynn datar.

"Kami mengkhawatirkan Laurell." Ucap Jihana yang duduk di samping Edward.

"Milo, bawa adik mu pulang ke mansion. Tidak baik dia terlalu lama di rumah sakit." Calynn menyerahkan Rowan ke gendongan Milo.

"Baik, mommy." Ucap Milo langsung meninggalkan tempat itu sambil menggendong Rowan.

Sebenarnya dia tidak mau meninggalkan rumah sakit karena dia ingin tahu kondisi Laurell, tapi dia tidak mau melawan perintah dari Calynn. Melihat Milo dan Rowan sudah tidak terlihat lagi, Calynn memasang wajah datarnya.

"Aku tidak menyangka kalian masih memiliki muka untuk bertemu dengan kami." Ucap Calynn datar.

"Calynn, biarkan kami melihat kondisi Laurell." Ucap Jihana.

"Kalian tidak mengkhawatirkan Hannah juga?" Calynn sambil menyilangkan kedua tangannya menatap ke arah Jihana.

"Apa maksud mu, Calynn?" Cain menatap penasaran ke arah Calynn.

"Hannah yang sudah melakukan ini kepada Laurell dan keluarga mu tidak ada yang mempercayainya." Ucap Calynn.

"Jadi dugaan saya benar kalau gadis itu yang membuat Laurell seperti ini." Ucap Cain datar.

"Cain, maafkan Hannah. Dia masih belum mengerti apa yang dia lakukan." Ucap Edward.

"Masih belum mengerti? Hannah itu sudah besar dan usianya 18 tahun, dia pasti tahu mana yang baik dan yang buruk." Ucap Calynn datar.

"Sebaiknya kalian pergi dari sini, jangan mempedulikan Laurell." Ucap Cain mengusir keluarganya.

"Cain..."

Jihana dan lainnya terkejut melihat Cain mengusir mereka dari sana, sedangkan Calynn hanya menghela nafasnya saja. Karena dia malas berurusan dengan keluarga suaminya.

"Biarkan kami tetap di sini, Cain. Ibu sangat khawatir dengan keadaan Laurell." Ucap Jihana.

"Biarkan kami menunggu di sini, Cain." Sambung Edward.

Tiba-tiba lampu operasi mulai padam karena operasi nya sudah selesai, terlihat Austin keluar dari ruang operasi dan Calynn menghampiri pria itu.

"Bagaimana operasi nya?" Tanya Calynn.

"Berjalan dengan lancar dan sum-sum tulang belakang nya sangat cocok dengan nya, kondisi Laurell juga mulai membaik." Ucap Austin sambil tersenyum tipis.

"Syukurlah kalau begitu." Ucap Calynn.

"Kalau begitu pindahkan ke ruang VVIP." Ucap Cain.

"Baik, tuan Cain." Ucap Austin.

  Tidak lama kemudian terlihat para perawat mendorong bangsal Laurell menuju ke ruang rawat VVIP, Calynn dan Cain mengikuti dari belakang. Edward dan lainnya juga mengikuti mereka dari belakang.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Maaf kakak baru up karena kakak sibuk cari ide.

Maaf kalau Chapter ini gak terlalu nyambung.

Info:

Kalau kakak gak up berarti kakak sibuk atau cari ide atau juga sakit.

Sekian dan terima kasih.

MOMMY CALYNN|| HAPPY ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang