Calynn sedang bersiap-siap untuk mengantar Laurell dan Rowan ke sekolah, sedangkan Milo berangkat menggunakan mobil sportnya miliknya.
"Ini bekal kalian bertiga." Calynn memberikan bekal-bekal itu kepada ketiga anak tirinya.
"Terima kasih banyak, mommy." Ucap mereka bertiga.
"Ooo iya yang satu itu punya siapa?" Laurell menatap masih tersisa satu bekal.
"Oh ini berikan kepada Elinor sahabat mu." Ucap Calynn.
"Baik, mommy." Ucap Laurell sambil mengangguk kepalanya.
"Kenapa kamu membuat bekal untuk anak-anak? mereka bisa jajan ke kantin." Ucap Cain menatap datar Calynn.
"Itu benar, Calynn." Ucap Edward.
"Ya sesekali lah bawa bekal ke sekolah, apalagi mereka bertiga tidak menolaknya." Ucap Calynn menatap sewot Cain.
"Bilang saja Daddy iri." Ucap Laurell.
"Saya tidak iri." Ucap Cain datar.
"Kenapa om belum berangkat ke perusahaan?" Tanya Calynn.
"Kamu mengusir saya?" Cain menatap Calynn dengan tatapan datar.
"Tidak, aku hanya bertanya saja. Ayo Laurell, Rowan, kita berangkat ke sekolah. Nanti kita bisa terlambat kalau berlama-lama di sini." Calynn menarik tangan Laurell dan Rowan, lalu meninggalkan tempat itu. Tidak lupa Milo mengikuti dari belakang.
Cain, Edward, dan Vincent menatap kepergian mereka. Entah kenapa hati Cain menghangat melihat Calynn memberikan kasih sayang kepada ketiga anaknya, tidak seperti Audrey yang sibuk dengan pekerjaannya.
"Apa alasan kalian berdua datang berkunjung ke mansion ini?" Cain menatap ke arah Edward dan Vincent dengan tatapan datar.
"Kakak ipar memasukkan nama Hannah dan Reyes ke buku hitam gara-gara memfitnah Laurell." Ucap Vincent sambil menunduk kepalanya karena dia takut dengan tatapan tajam sang kakak.
"Itu salah mereka berdua." Ucap Cain datar.
Edward dan Vincent terkejut mendengar Cain tanpa sadar membela Calynn dan Laurell, mereka sangat tahu kalau pria itu tidak pernah mempedulikan orang lain termasuk keluarganya.
"Sebaiknya kalian berdua kembali ke mansion utama, jangan membuat keributan di mansion ku." Ucap Cain datar, pria itu berjalan meninggalkan tempat itu dan tidak lupa Haiden mengikutinya dari belakang.
Edward dan Vincent menatap kepergian Cain dengan tatapan sulit diartikan, lalu mereka berdua bertatapan satu sama lain.
"Sebaiknya kita kembali ke mansion." Ucap Edward.
"Iya, ayah." Ucap Vincent.
⭐⭐⭐⭐⭐
Di Everlux High School...
Calynn sudah sampai di halaman depan Everlux High School, semua murid menatap ke arah mobil Mercedez Benz singgah di sana. Lalu Calynn dan Laurell keluar dari sana, sedangkan Rowan sudah di antar duluan ke TK.
Terlihat Elinor berjalan menghampiri mereka berdua, gadis itu sedikit ngos-ngosan karena berlari.
"Selamat pagi, mommy, Laurell." Sapa Elinor.
"Selamat pagi juga, Elinor." Ucap Calynn dan Laurell bersamaan membalas sapaan Elinor.
"Mommy..."
Wajah Calynn menjadi begitu datar menatap kedatangan Hannah, tidak lupa Xaiden dan gengnya mengikuti dari belakang.
"Elinor, bekal mu ada di tempat Laurell." Ucap Calynn menatap ke arah Elinor.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY CALYNN|| HAPPY ENDING
FanfictionCalynn Olenna Leandra terpaksa harus menikah dengan seorang pria duda beranak 3 untuk melunasi hutang sang ayah, tentu saja sang ayah menolaknya. Dia tidak mau putri semata wayangnya harus menikahi pria duda itu, tapi dia tidak berbuat apa-apa. Cal...