Keluarga besar D'Alsthon sudah berada di dalam kamar Cain dan Calynn, gadis itu memberitahu kepada mereka kalau suaminya jatuh sakit. Sekarang dia sedang menyuapi bubur kepada pria tersebut.
"Kenapa Cain bisa sakit seperti ini? apakah kamu tidak bisa mengurus suami mu?" Jihana menatap menantunya.
"Oma jangan berbicara seperti itu kepada mommy, mommy itu mengurus Daddy dan kami dengan baik." Ucap Milo menatap datar melihat Jihana, dia tidak suka kalau oma nya berbicara seperti itu.
"Tapi Daddy kalian tidak pernah sakit sebelumnya." Ucap Jihana menatap ke arah Milo.
"Om Cain itu juga manusia bukan robot, ya wajar saja kalau dia bisa sakit." Sahut Calynn sambil memasang wajah julidnya.
"Calynn, saya dingin." Ucap Cain menatap ke arah Calynn dengan tatapan sayu.
Calynn menghela nafasnya dan meletakkan mangkok ke atas nakas, lalu dia memeluk Cain agar dinginnya bisa hilang.
"Aku masih lapar." Ucap Cain.
Calynn mengambil mangkok dan gadis itu menyuapi Cain dengan penuh kesabaran, untung saja stok kesabarannya seluas samudra saat merawat orang sakit.
"Apa kata dokter, Calynn?" Edward menatap ke arah Calynn.
"Hanya demam tinggi saja." Ucap Calynn sambil menyuapi Cain.
"Kenapa anak-anak tidak sekolah?" Vincent menatap ke arah Milo dan kedua adiknya duduk di sofa yang berada di sana.
"Aku sudah meminta ijin kepada guru dan dosen." Ucap Calynn datar.
"Seharusnya kakak ipar jangan seperti itu, kasihan anak-anak ketinggalan mata pelajaran mereka." Ucap Caroline.
"Sebaiknya kalian pergi dari sini, kepala saya semakin pusing mendengar ucapan kalian." Cain menatap datar ke arah keluarganya yang berada di.
"Bang, kami ingin melihat keadaan mu." Ucap Jacob.
"Sekarang minum obatnya." Calynn meletakkan mangkok kosong ke atas nakas, lalu memberikan 2 tablet obat berbeda kepada Cain.
"Pahit?" Cain menatap ke arah Calynn.
"Tentu saja pahit, tidak ada obat yang manis. Palingan sirup untuk anak-anak." Calynn memutar bola mata malasnya, apalagi Cain tampak begitu manja.
"Saya tidak mau minum obat." Cain menggeleng kepalanya.
"Om Cain harus minum obat biar cepat sembuh, jangan manja seperti anak kecil. Ingat usia om yang sudah menginjak kepala empat." Ucap Calynn menahan rasa kesalnya.
"Saya tidak mau." Ucap Cain.
Baru kali ini keluarga besar D'Alsthon melihat sisi lain Cain yang sekarang, karena mereka sangat tahu kalau pria itu sangat datar dan irit bicara. Bahkan selalu mengeluarkan aura dinginnya dan suka mengintimidasi, sehingga membuat semua orang takut dan tunduk kepadanya.
"Kalau begitu aku hancurkan jadi bubuk agar om bisa lebih mudah minum obat." Ucap Calynn.
"Tidak mau, Calynn." Cain langsung membenamkan wajahnya ke dada Calynn sehingga membuat gadis itu menghela nafasnya.
"Minum obatnya sekarang atau aku tidak akan merawat mu." Ucap Calynn.
Cain dengan terpaksa mengangguk kepalanya, pria itu mengambil kedua tablet obat tersebut. Lalu dia makan satu tiap tablet, dan dia menelan dengan paksa.
"Sudah, Calynn." Ucap Cain menatap Calynn.
Calynn menyodorkan gelas berisi air putih kepada Cain, lalu pria itu minum hingga tandas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY CALYNN|| HAPPY ENDING
FanfictionCalynn Olenna Leandra terpaksa harus menikah dengan seorang pria duda beranak 3 untuk melunasi hutang sang ayah, tentu saja sang ayah menolaknya. Dia tidak mau putri semata wayangnya harus menikahi pria duda itu, tapi dia tidak berbuat apa-apa. Cal...