Keluarga Miller sudah tiba di mansion milik Cain, sekarang mereka berada di ruang tamu. Xaiden terkejut melihat keberadaan Marvin karena dia sangat tahu kalau pria itu ketua OSIS Malvori High School.
"Kenapa kau di sini?" Xaiden menatap ke arah Marvin.
"Jaga sopan santun mu, Xaiden. Marvin adalah adik ipar saya." Ucap Cain menatap datar Xaiden.
"Jadi ada gerangan apa anda menyuruh saya dan keluarga saya datang ke sini?" Tanya papa Xaiden.
"Kita akan membahasnya setelah makan malam bersama." Ucap Cain datar.
Hannah duduk di samping Xaiden dan menggandeng tangannya, mama Xaiden menatap risih melihat Hannah dekat dengan Xaiden.
"Makan malam sudah siap."
Mereka menatap ke arah Laurell yang keluar dari dapur, Laurell menatap datar kedekatan Xaiden dan Hannah.
"Bagaimana kabar mu, Laurell?" Mama Xaiden langsung memeluk Laurell, dia sangat merindukan gadis itu karena jarang datang ke mansion Miller.
"Baik, mama." Ucap Laurell dan membalas pelukan wanita itu.
"Ooo iya di mana mommy mu?" Tanya mama Xaiden sambil mencari keberadaan Calynn yang sedari tadi tidak terlihat.
"Kenapa belum ke ruang makan, hah?"
Semuanya orang di sana menatap ke arah Calynn yang sudah berkacak pinggang dan memasang wajah tajamnya, Cain berjalan menghampiri istri kecilnya.
"Astaga adik-adik kakak." Calynn berjalan menghampiri kedua adik, gadis itu melewati Cain sehingga membuat pria tersebut memasang wajah datarnya.
"Kenapa tidak bilang kalau mau ke sini?" Calynn menatap ke arah kedua adiknya sambil memasang wajah garangnya.
"Maaf, kak Calynn." Ucap Marvin dan Aiden sedikit takut dengan wajah garang Calynn.
"Kakak senang kalian berdua datang ke sini." Calynn langsung memeluk kedua adiknya, jujur saja dia begitu merindukan kedua adiknya.
"Ekhem... Calynn, ayo kita makan malam." Ucap Cain.
"Ayo kita makan malam bersama, anggap saja seperti rumah kalian sendiri." Calynn langsung menarik tangan kedua adiknya.
"Ayo kita makan malam bersama dulu, baru saya akan menjelaskan sesuatu." Ucap Cain.
Mereka pun menuju ke ruang makan, di sana mereka melihat begitu banyak masakan yang di buat Calynn. Gadis itu sudah mengambil makanan duluan untuk kedua adiknya dan untuk Rowan, sedangkan Milo sudah makan duluan karena dia sangat lapar.
"Mommy, aku mau paha ayam rendang." Ucap Rowan menatap paha ayam rendang yang berukuran sedang.
Calynn mengambil paha ayam rendang tersebut dan meletakkan ke piring Rowan, balita itu pun mulai makan.
"Kenapa kamu makan duluan, Milo?" Edward menatap tajam cucu pertamanya yang makan.
"Aku lapar dan mommy menyuruhku untuk makan duluan." Ucap Milo sambil mengunyah makanannya.
"Om mau makan apa?" Calynn menatap ke arah Cain karena gadis itu sudah mengambil makanan untuk kedua adiknya.
"Ayam rendang dan tumis saos cumi-cumi." Ucap Cain.
Calynn mengambil nasi dan makanan yang di katakan oleh Cain, semua orang menatap ke gadis itu dengan tatapan sulit diartikan. Sebagian dari mereka sedikit iri melihat Calynn mengambil makanan untuk Cain, karena istri mereka tidak pernah seperti itu.
"Ooo iya Laurell, kamu makan dengan sup ayam saja seperti yang dikatakan mommy tadi." Ucap Calynn menatap ke arah Laurell.
"Baik, ma." Ucap Laurell sambil mengangguk kepalanya, gadis itu duduk di samping Milo.
"Mommy, aku juga mau sup ayam." Ucap Hannah.
"Kalau begitu buat sendiri." Ucap Calynn menatap malas Hannah.
"Calynn, jangan berbicara seperti itu. Laurell bisa berbagi sup ayam dengan Hannah." Ucap Jihana.
"Itu benar, kakak ipar." Ucap Carolina.
"Itu sup ayam khusus untuk Laurell, jangan banyak protes. Makan apa yang ada." Ucap Calynn datar.
"Itu benar." Ucap Cain.
Hannah mengepalkan kedua tangannya karena dia ingin mempermalukan Laurell dan Calynn, mereka pun makan malam dengan suasana hening hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring saja.
"Koki kalian sangat hebat sekali karena membuat makanan seenak ini." Ucap mama Xaiden.
"Maaf, nyonya tapi aku yang memasak semua ini." Ucap Calynn.
"Kakak ipar jangan berbohong, mana mungkin kakak ipar bisa memasak?" Ucap Isabelle sedikit tertawa sinis.
"Isabelle, jaga bicaramu." Ucap Jacob sambil menatap tajam ke arah Isabelle sehingga membuat wanita itu menunduk kepalanya.
"Woah saya tidak menyangka kalau nyonya Calynn bisa memasak, saya yakin Laurell bisa memasak juga." Ucap mama Xaiden sambil tersenyum lembut.
"Aku sekarang masih belajar memasak dengan mommy, ma." Ucap Laurell sambil tersenyum tipis.
"Aku juga bisa memasak, ma." Ucap Hannah sambil tersenyum manis.
"Kenapa kamu memanggil saya dengan sebutan mama?" Mama Xaiden menatap tajam kearah Hannah.
"Karena aku..."
"Kalau mau nambah lagi, silahkan saja." Calynn langsung memotong ucapan Hannah.
"Masakan buatan kakak memang the best." Ucap Aiden menatap kagum melihat Calynn.
"Tentu saja, saya sangat beruntung memiliki istri seperti dia." Timpal Cain.
Uhuk...uhuk...
Milo dan Laurell tersedak minum air karena mendengar ucapan Cain yang memuji Calynn untuk pertama kalinya, mereka berdua sangat tahu Daddy mereka tidak pernah memuji orang.
"Hati-hati kalau minum." Ucap Calynn menatap ke arah Milo dan Laurell.
"Iya, mommy." Ucap Milo dan Laurell.
Xaiden sedikit iri melihat Calynn memperlakukan lembut kepada Laurell, dia juga ingin di perlakukan seperti itu oleh mamanya. Tapi sayangnya sang mama hanya sibuk dengan urusan arisan, sebenarnya dia sedikit jijik bersama Hannah.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
Sepertinya besok kakak gak up karena kakak kurang sehat, jadi kakak mau beristirahat.
Semoga suka dengan chapter ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY CALYNN|| HAPPY ENDING
FanfictionCalynn Olenna Leandra terpaksa harus menikah dengan seorang pria duda beranak 3 untuk melunasi hutang sang ayah, tentu saja sang ayah menolaknya. Dia tidak mau putri semata wayangnya harus menikahi pria duda itu, tapi dia tidak berbuat apa-apa. Cal...