24

29.3K 1.5K 95
                                    

Sore harinya...

  Calynn sedang menatap Milo dan Laurell mengajar Rowan bersepeda di halaman belakang, tiba-tiba ada sebuah tangan melingkari pinggangnya dari belakang.

"Kamu begitu fokus pada anak-anak sehingga kamu melupakan keberadaan saya." Ucap Cain sambil meletakkan dagunya ke pundak Calynn.

"Bagaimana keadaan om sekarang?" Tanya Calynn.

"Sudah sedikit membaik, Calynn." Ucap Cain.

"Tadi aku bertemu dengan tante Audrey." Ucap Calynn.

"Benarkah?" Ucap Cain sedikit terkejut mendengar ucapan Calynn.

"Kami berdua bertemu di cafe blue moon, om. Dia menjelaskan semuanya kepada ku, sekarang tante Audrey sedang mengandung anak pertamanya dengan suaminya yang sekarang." Ucap Calynn.

"Saya senang kalau dia bahagia dengan suaminya yang sekarang." Ucap Cain berusaha untuk menahan rasa sakit hatinya.

"Dia mengatakan kepada ku kalau dia sudah berusaha untuk mencintai om, tapi dia tidak bisa. Dia juga menyesal karena tidak mempedulikan anak-anak." Ucap Calynn.

"Hati saya sakit, Calynn." Ucap Cain.

"Dia juga menyuruh om untuk melupakan perasaan om kepada tante Audrey, dia ingin om bahagia meskipun bukan bersamanya." Ucap Calynn langsung membalikkan tubuhnya dan sekarang dia berhadapan dengan Cain.

"Saya tidak bisa melupakan perasaan saya kepada Audrey, Calynn." Ucap Cain.

"Sebaiknya om melupakan perasaan om kepada tante Audrey agar om tidak sakit hati terus menerus." Ucap Calynn.

"Dia cinta pertama saya, Calynn." Ucap Cain datar.

"Aku tahu, om. Cinta pertama memang sulit dilupakan." Ucap Calynn sambil tersenyum sendu karena dia kembali teringat dengan mendiang Claude.

"Seperti aku sulit melupakan Claude." Lanjutnya.

"Jangan menyebut nama pria itu, Calynn. Saya tidak suka." Ucap Cain sedikit cemburu saat Calynn menyebut nama Claude, dia tidak suka dengan pria itu meskipun sudah mati.

"Aku saja tidak pernah marah saat om selalu menyebut nama tante Audrey." Ucap Calynn sambil berdecak kesal menatap Cain.

"Karena kamu istri saya." Ucap Cain datar.

"Om cemburu?" Tanya Calynn.

"Saya tidak cemburu." Ucap Cain datar.

"Kalau begitu kenapa tidak suka kalau aku menyebut nama Claude?" Tanya Calynn sambil menarik alis sebelahnya menatap Cain.

"Karena saya tidak suka, apakah itu perlu alasan khusus?" Ucap Cain datar dan berusaha untuk menyembunyikan rasa cemburunya.

"Terserah om saja." Ucap Calynn mulai kesal dengan Cain.

Calynn kembali memantau anak-anak yang sedang bermain di sana, Cain berdiri di samping istrinya.

"Baru kali ini saya melihat anak-anak tampak begitu bahagia, Calynn." Cain kembali menatap ke arah Calynn.

"Mereka selalu seperti itu." Ucap Calynn masih menatap ke arah anak-anak.

"Mereka seperti itu saat kamu menjadi istri saya, dulunya mereka jarang keluar dari kamar dan fokus belajar." Ucap Cain.

"Mereka bertiga seperti itu karena ingin mendapatkan perhatian dari om dan tante, tapi kalian berdua begitu fokus dengan pekerjaan." Ucap Calynn sambil memutar bola mata malasnya.

"Bisakah kamu jangan panggil saya om terus?" Ucap Cain sedikit tidak nyaman dengan panggilan om.

"Om itu sudah tua." Ucap Calynn.

MOMMY CALYNN|| HAPPY ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang