Keesokan harinya...
Sekarang Calynn sudah berada di cafe blue moon tempat di mana pertemuannya dengan Audrey mantan istri Cain, gadis itu menatap wanita cantik yang minum cappuccino dengan begitu tenang.
"Jadi apa yang ingin tante bicarakan dengan ku?" Tanya Calynn.
"Saya tidak menyangka kalau Cain menikahi mu, saya sangat senang." Ucap Audrey memasang senyum tipisnya.
"Apa maksud tante?" Tanya Calynn sedikit tidak mengerti ucapan Audrey.
"Saya dan Cain menikah karena dijodohkan kedua orang tua kami, saya tahu kalau dia mencintai saya tapi saya tidak mencintainya. Saya berusaha untuk mencintainya tapi tidak bisa, akhirnya saya menjalin hubungan kembali dengan mantan kekasih saya. Cain mengetahuinya dan menggugat cerai saya, saya tahu hal itu menyakiti hatinya." Ucap Audrey.
"Saya juga ibu yang buruk karena tidak bisa membesarkan anak-anak dengan baik, saya terlalu fokus pada pekerjaan. Tapi saya senang karena kamu merawat anak-anak dengan baik, mereka bisa merasakan kasih sayang seorang ibu dari mu." Lanjutnya sambil menatap ke arah luar jendela cafe.
"Apakah tante bahagia dengan suami tante yang sekarang?" Tanya Calynn.
"Saya bahagia, dia menerima saya apa adanya dan saya sekarang mengandung anak pertama kami." Ucap Audrey sambil mengelus perutnya yang masih rata.
"Selamat untuk mu, tante." Ucap Calynn sambil tersenyum lembut.
"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Cain, Calynn?" Tanya Audrey menatap ke arah Calynn.
"Om Cain itu suka sekali membuat ku kesal, terkadang dia dingin kepada ku dan terkadang dia suka sekali mencium bibir ku." Ucap Calynn sedikit kesal saat mengingat Cain yang mencium bibirnya.
"Calynn, tolong buat dia melupakan perasaannya kepada saya. Buat dia mencintaimu." Audrey menggenggam tangan Calynn dengan lembut.
"Aku masih belum siap melupakan mendiang kekasihku, tante. Aku masih mencintainya." Ucap Calynn sendu.
"Kalau begitu saya tidak akan memaksa mu untuk membuka hati untuk Cain, tapi berikan dia satu kesempatan untuk menyembuhkan luka hati mu." Ucap Audrey lembut.
"Maaf, tante." Ucap Calynn.
"Saya mengerti, Calynn. Ooo iya titip salam untuk anak-anak saya dan permintaan maaf kepada mereka." Ucap Audrey sendu.
"Tante, Laurell terkena kanker leukimia." Ucap Calynn.
"Apa?"
Hati Audrey seperti tertusuk ribuan jarum saat mendengar ucapan Calynn kalau Laurell terkena kanker leukimia.
"Astaga saya benar-benar seperti ibu yang paling buruk." Ucap Audrey menyalahkan dirinya sendiri.
"Tante..."
Calynn hanya bisa menghela nafasnya saja, dia tahu kalau Audrey tidak pernah memperhatikan anak-anaknya.
"Sudah stadium berapa?" Tanya Audrey.
"Katanya sudah stadium 2." Ucap Calynn.
"Saya akan membicarakan hal ini kepada suami saya, saya ingin menebus kesalahan saya karena tidak mempedulikan anak-anak selama ini." Ucap Audrey.
"Iya, tante." Ucap Calynn.
Tiba-tiba...
Terlihat sepasang kekasih memasuki cafe blue moon, Calynn dan Audrey menatap ke arah sepasang kekasih itu.
"Xaiden, Hannah." Ucap Audrey menatap sepasang kekasih itu.
Xaiden dan Hannah terkejut melihat keberadaan Calynn dan Audrey di sana, lalu wanita itu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri sepasang kekasih tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY CALYNN|| HAPPY ENDING
FanfictionCalynn Olenna Leandra terpaksa harus menikah dengan seorang pria duda beranak 3 untuk melunasi hutang sang ayah, tentu saja sang ayah menolaknya. Dia tidak mau putri semata wayangnya harus menikahi pria duda itu, tapi dia tidak berbuat apa-apa. Cal...