27

29.1K 1.6K 84
                                    

Selesai makan malam bersama, sekarang mereka berada di ruang tamu untuk membahas hubungan antara Laurell dan Xaiden. Rowan sudah di bawa ke kamarnya untuk tidur.

"Jadi saya ingin memutuskan pertunangan Laurell dengan Xaiden." Ucap Cain datar.

"Katakan apa alasannya, tuan Cain?" Tanya papa Xaiden menatap ke arah Cain dengan tatapan penuh penasaran.

"Xaiden sudah menjalin hubungan dengan Hannah." Calynn langsung menjawab terlebih dahulu.

"Itu tidak benar." Ucap mama Xaiden sambil menggeleng kepalanya.

"Itu benar, ma. Xaiden menjalin hubungan dengan Hannah." Ucap Laurell.

Plak

Mama Xaiden langsung menampar Xaiden, dia benar-benar kecewa karena anak tunggalnya menjalin hubungan dengan perempuan lain.

"Kamu sudah membuat mama kecewa Xaiden, sebenarnya apa kurangnya Laurell bagi mu?" Ucap mama Xaiden.

"Ma, Laurell itu pantas bersanding dengan Xaiden. Hanya aku saja yang pantas." Ucap Hannah tanpa rasa malunya.

"Itu benar, nyonya. Apalagi Hannah dan Xaiden saling mencintai satu sama lain." Ucap Carolina menatap ke arah mama Xaiden.

"Jadi mulai sekarang Xaiden dan Laurell tidak memiliki hubungan apa-apa lagi." Ucap Cain.

"Nak, maafkan mama karena tidak bisa mendidik Xaiden dengan baik." Mama Xaiden langsung memeluk Laurell, karena dia yakin gadis itu pasti sakit harus melepaskan Xaiden.

"Aku tidak apa-apa, ma. Aku sudah tidak memiliki perasaan dengan Xaiden." Ucap Laurell datar.

"Semoga kamu bisa menemukan orang yang lebih baik dari Xaiden, nak." Ucap mama Xaiden sambil mengelus pipi Laurell dengan lembut, lalu wanita itu kembali duduk di samping sang suami.

'entah kenapa hati ku sakit mendengar pemutusan pertunangan kami berdua, tidak mungkin aku mulai jatuh cinta kepada Laurell?' batin Xaiden.

'akhirnya aku mendapatkan Xaiden, tapi ini belum cukup karena aku juga harus mendapatkan Marvin dan Logan.' batin Hannah.

"Soal perusahaan mu itu tenang saja, saya tidak akan menarik saham saya." Ucap Cain menatap ke arah papa Xaiden.

"Terima kasih banyak, tuan Cain." Ucap papa Xaiden.

"Kalau begitu bagaimana kita bahas pertunangan Xaiden dan Hannah?" Ucap Jihana tampak begitu bahagia.

"Mommy, Daddy, aku mau ke kamar. Aku sudah mengantuk." Ucap Laurell menatap ke arah kedua orangtuanya.

"Mimpi yang indah." Calynn tersenyum lembut menatap ke arah Laurell, sedangkan Cain hanya mengangguk kepalanya saja.

Laurell meninggalkan tempat itu karena dia malas melihat wajah mantan tunangannya, Hannah tersenyum penuh kemenangan.

"Kak, sepertinya aku dan Aiden harus segera kembali." Ucap Marvin menatap ke arah Calynn.

"Tidak perlu, tadi kakak sudah bilang sama papa dan mama kalau kalian akan menginap di sini untuk malam ini." Ucap Calynn.

"Apa tidak apa-apa?" Tanya Aiden sedikit tidak enak dengan Cain, karena pria itu sedari tadi menguar aura dinginnya.

"Tidak apa-apa." Ucap Calynn sambil tersenyum tipis.

"Milo bawa kedua uncle mu ke kamar tamu lantai 4." Ucap Cain menatap ke arah anak pertamanya.

"Baik, Daddy." Ucap Milo.

Marvin dan Aiden mengikuti Milo dari belakang, Calynn sedari tadi melihat Hannah terus tersenyum.

"Sepertinya kau bahagia sekali merebut Xaiden, Hannah. Kamu itu seperti bibit-bibit perusak hubungan orang." Ucap Calynn sambil bersedekap dada.

"Jaga bicaramu, kakak ipar. Berani sekali kau berbicara yang tidak-tidak kepada anak ku." Ucap Carolina.

"Tapi itu kenyataannya, adik ipar. Seharusnya kau melarang anakmu merebut tunangan orang lain." Ucap Calynn sinis.

"Untuk apa aku harus melarangnya? apalagi Hannah dan Xaiden saling mencintai." Ucap Carolina.

"Iya...iya terserah dirimu saja." Ucap Calynn sambil memutar bola mata malasnya.

"Kalian sebaiknya pergi dari sini karena masalah pertunangan Laurell dengan Xaiden sudah selesai." Ucap Cain datar.

"Tapi kami ingin membahas pertunangan Xaiden dan Hannah, bang." Ucap Vincent.

"Ayo Isabelle kita pulang." Jacob menarik tangan Isabelle dan meninggalkan tempat itu.

"Mas, kita masih masih harus mendengar pembahasan pertunangan Xaiden dan Hannah." Ucap Isabelle sedikit memberontak.

"Kita harus pulang, karena kita akan berangkat besok pagi." Jacob mengeratkan genggaman tangan Isabelle.

Isabelle pasrah mengikuti Jacob, kalau dia memberontak pasti suaminya akan semakin marah.

"Ini mansion saya, sebaiknya kalian bahas saja di mansion utama." Ucap Cain datar.

"Tuan Cain, saya dan keluarga saya pamit pulang." Ucap papa Xaiden sedikit mulai tidak nyaman dengan aura dingin yang di keluarkan oleh Cain.

Cain hanya memasang wajah datarnya saja, keluarga Miller meninggalkan tempat itu.  Xaiden menatap ke arah Hannah sebentar lalu mengikuti keluarganya dari belakang.

"Kalau begitu kami pamit pulang juga." Ucap Edward.

"Kenapa kita tidak menginap di sini saja, mas?" Ucap mama Jihana menatap ke arah Edward.

"Kita pulang saja." Ucap Edward mulai merasa sedikit takut dengan Cain karena aura anak sulungnya sangat mirip dengan mendiang opa nya atau ayah Edward.

Edward dan lainnya meninggalkan tempat itu, Calynn pun menghela nafas leganya karena mereka sudah pergi dari sana.

"Reyes, Desmond, kalian berdua sebaiknya segera beristirahat. Jangan tidur terlalu larut malam nanti bisa sakit." Calynn menatap ke arah keponakan tirinya.

"Baik, mommy." Ucap Reyes dan Desmond bersamaan.

Reyes dan Desmond meninggalkan tempat itu, sekarang hanya Cain dan Calynn yang berada di ruang tamu.

"Karena masalah pertunangan Laurell dan Xaiden sudah selesai, ayo kita buat adik untuk anak-anak." Cain langsung menggendong Calynn dengan ala bridal style.

"No...no..." Calynn menggeleng kepalanya.

"Saya tidak terima penolakan, my little wife." Bisik Cain ke telinga Calynn.

Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di kamar, lalu Cain mengunci pintu kamar agar tidak ada yang menggangu aktifitas dia dan istrinya.

Cain menempatkan Calynn dengan lembut ke kasur, lalu pria itu mencium istrinya dari dahi hingga bibir. Terlihat Calynn tampak begitu gugup karena ini pengalaman pertamanya.

Tidak lama kemudian terdengar suara desahan dan rintihan Calynn dan Cain di kamar itu, untung saja kamar mereka berdua kedap suara.🌚🌚🌚

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Maaf kalau Chapter ini gak terlalu nyambung.

Maaf kalau konfliknya hanya seperti ini, tapi tunggu ya di puncak konfliknya.

MOMMY CALYNN|| HAPPY ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang