Sekarang Calynn sudah menempati di tempat duduk orang tua murid TK Everlux Kids, terlihat begitu banyak orang tua yang datang melihat anak mereka mengikuti lomba melukis.
"Lomba melukis di mulai, temanya tentang keluarga." Ucap madam Veronica.
Para murid TK pun mulai melukis sesuai tema yang di katakan oleh madam Veronica, Rowan tampak begitu fokus melukis.
"Saya tidak menyangka nyonya Calynn datang ke perlombaan ini." Ucap Lia, salah satu orang murid di TK tersebut.
"Tentu saja aku harus datang ke perlombaan anak ku." Ucap Calynn sambil tersenyum tipis.
"Anda benar-benar perempuan yang baik, nyonya Calynn. Biasa para ibu tiri banyak yang jahat, tapi anda begitu baik dengan anak-anak sambung anda." Ucap Jessica.
"Aku suka dengan anak-anak, meskipun Rowan dan kedua kakaknya adalah anak tiri ku. Tapi aku harus memperlakukan mereka dengan baik, aku menganggap mereka seperti anakku sendiri." Ucap Calynn sambil tersenyum tipis.
"Anda benar-benar sangat berbeda dengan perempuan lain, nyonya Calynn. Biasanya banyak wanita yang membenci dengan anak sambung mereka." Ucap Lia menatap Calynn dengan penuh kagum.
"Anak itu sebuah anugerah." Ucap Calynn sambil tersenyum tipis.
"Saya benar-benar kagum dengan anda, nyonya." Ucap Lia.
"Jangan terlalu memuji ku, nyonya." Ucap Calynn.
"Jangan terlalu rendah diri, nyonya Calynn. Anda benar-benar membuat saya kagum." Ucap Lia.
"Yang di katakan nyonya Lia itu benar, nyonya Calynn." Ucap Jessica.
"Apa anda tidak menyesal menikah di usia muda, nyonya Calynn? seharusnya anda masih bersenang-senang seperti gadis yang seusia dengan anda." Ucap Lia menatap Calynn dengan penuh penasaran, begitu juga dengan Jessica.
"Aku tidak menyesal, karena impian ku dari dulu memang ingin menikah di usia muda." Ucap Calynn sambil tersenyum lembut.
"Ada-ada saja anda ini, nyonya Calynn." Ucap Jessica tertawa kecil mendengar ucapan Calynn, begitu juga Lia ikut tertawa kecil.
Para orang tua di sana memperhatikan Calynn,Lia, dan Jessica yang sedang berbincang-bincang begitu akrab, mereka tidak menyangka Calynn sangat ramah dengan orang lain.
"Tuan Cain pasti beruntung memiliki istri seperti anda, nyonya Calynn. Anda begitu baik merawat ketiga anaknya." Ucap Cleo ikut bergabung dengan ketiga perempuan itu.
"Itu pasti dong, nyonya Cleo." Ucap Lia.
Calynn hanya tersenyum tipis saja mendengar ucapan Cleo, gadis itu kembali menatap ke arah Rowan yang sedang melukis.
⭐⭐⭐⭐⭐
Di C.S Company...
Terlihat Cain yang begitu sibuk mengurus berkas-berkas yang sudah menumpuk di atas meja kerjanya, tidak lupa juga Haiden ikut membantunya.
Tapi tiba-tiba Cain berhenti mengerjakan pekerjaannya karena dia kembali teringat akan Calynn, entah kenapa dia memikirkan istri mudanya?
"Ada apa, tuan?" Tanya Haiden menatap ke arah sang tuan.
"Tidak ada." Ucap Cain sambil menggeleng kepalanya.
"Anda sedang memikirkan sesuatu?" Tanya Haiden.
"Saya tidak memikirkan apa-apa." Cain menggeleng kepalanya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Saya tahu anda sedang memikirkan sesuatu, jadi anda bisa katakan secara langsung. Siapa tahu saya bisa membantu anda." Ucap Haiden.
"Saya hanya memikirkan Calynn." Ucap Cain sambil menghela nafasnya.
"Itu wajar saja, tuan. Anda adalah suami nyonya Calynn, jadi anda pasti memikirkannya." Jelas Haiden.
"Tapi saya tidak mencintai dia, Haiden." Ucap Cain datar.
"Itu wajar, tuan. Anda berdua menikah bukan berdasarkan oleh cinta, kalian berdua juga tidak saling mengenal satu sama lain. Tapi saya yakin anda akan mulai perlahan mencintai nyonya Calynn." Ucap Haiden.
"Itu tidak mungkin, saya yakin dia akan seperti Audrey yang menginginkan harta saya saja. Apalagi kedua orang tuanya memiliki hutang begitu banyak, sekarang banyak perempuan yang menginginkan harta saja bukan cinta." Ucap Cain datar.
"Nyonya Calynn berbeda, tuan Cain. Kalau dia menginginkan harta anda, pasti dia akan meminta uang begitu banyak kepada anda. Tapi nyonya Calynn tidak pernah sekalipun meminta uang sepeser kepada anda." Ucap Haiden.
"Dia hanya berpura-pura." Ucap Cain.
"Tuan, saya tahu mana yang berpura-pura atau tidak. Nyonya Calynn itu gadis yang baik, dia bahkan merawat kedua tuan muda dan nona muda dengan baik. Dia juga memberikan kasih sayang seorang ibu kepada mereka tidak seperti mantan istri anda." Ucap Haiden.
"Saya hanya tidak ingin kecewa lagi, Haiden. Audrey cinta pertama saya tapi dia berselingkuh dengan pria lain di belakang saya, saya tidak mau itu terjadi lagi." Ucap Cain menatap ke arah Haiden.
Haiden hanya tersenyum sendu melihat Cain, dia sangat tahu sahabatnya begitu mencintai Audrey. Tapi sayangnya wanita itu telah berselingkuh dengan pria lain yang tidak lain teman SMA wanita tersebut, mereka berdua saling mencintai. Dengan terpaksa Cain menceraikan istrinya, sekitar sebulan dia tidak pulang ke mansion karena dia melampiaskan rasa kecewanya dengan bekerja lembur di perusahaan.
Tapi beberapa bulan kemudian, Cain ingin menikah dengan seorang gadis cantik yang masih berusia 19 tahun yang tidak lain adalah Calynn. Haiden mengira bahwa sahabatnya mulai membuka hati untuk gadis tersebut karena Cain diam-diam mencari tahu tentang anak pertama Arthur dan Rowena.
'saya berharap semoga anda bisa berbahagia dengan nyonya Calynn, tuan.' batin Haiden.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY CALYNN|| HAPPY ENDING
FanfictionCalynn Olenna Leandra terpaksa harus menikah dengan seorang pria duda beranak 3 untuk melunasi hutang sang ayah, tentu saja sang ayah menolaknya. Dia tidak mau putri semata wayangnya harus menikahi pria duda itu, tapi dia tidak berbuat apa-apa. Cal...