28. The Royal Family

155 21 4
                                    

CHAPATER 28
BLANCHED DIMENSION
©NAYLTAE
2023

.

.

.

LYRA ingat dia pernah mengalami yang seperti ini sebelumnya; berdiri berhadapan dengan seorang pria yang siap mengikat tali merah ke pergelangan tangannya. Jantungnya berdegup bersama suatu perasaan yang membingungkan, antara bahagia dan tak nyaman, sesekali rasa ingin melarikan diri. Namun, semakin banyak waktu yang dia lewati di istana ini, semakin mudah Lyra terbuai oleh Ethan seolah-olah sejak awal takdirnya memang di sini. Saat Ethan menyapu bibirnya dengan ibu jari sebelum dicium, perasaan bingung Lyra menguap.

Dia akan tinggal di sini.

Upacara suci pernikahan dilangsungkan tertutup. Aula istana terasa begitu lapang hanya dengan kedua pengantin, pendeta, dan tiga orang kepercayaan Ethan-termasuk Edgar. Pria pemanah yang masih berbusana pemburu itu tersenyum sambil menyampaikan pesan-pesan yang tak Lyra pahami, tetapi membuatnya penasaran. Saat tepuk tangan bergemuruh setelah Ethan selesai mengecup Lyra, saat itulah Edgar menjerit,

"Kita hampir sampai di puncaknya!"

Lyra yakin Ethan sama tak mengertinya dengan dia atas apa yang dikatakan Edgar. Namun, sang raja yang baru menikah tersenyum-senyum naif yang begitu bodoh. Lyra tahu kini Edgar merayakan tipuannya yang berjalan mulus. Lyra tahu Edgar tengah menipu dirinya dan Ethan.

Kemudian, semua orang berkumpul di aula yang ramai oleh orang-orang Ethan, jamuan beraroma perangsang lapar, dan taburan mawar mengelilingi singgasana tempat kedua pengantin-Lyra dan Ethan-duduk. Lyra sempat mengagumi dirinya beberapa saat lalu saat baru pertama kali mengenakan gaun putih yang tebal dan bersinar, tetapi ia sudah lupa bagaimana rupanya sekarang. Beruntung sebanyak dua menit sekali Ethan rutin mengingatkannya.

"Penampilanmu kali ini cantik sekali, Lyra," ucap Ethan, lagi.

Lyra tersenyum. "Kau juga rupawan."

Ethan menatap suka cita sekelilingnya dengan senyum teduh seorang raja. "Rasanya aku tidak ingin hari ini berakhir. Kau lihat? Mereka tidak pernah sebahagia ini sebelumnya. Menikah bukan hanya jadi keinginanku, tetapi cita-cita mereka, dan kau membantuku mewujudkannya." Kembali Ethan menatap Lyra, "Aku akan selalu bersyukur kepadamu."

"Kau berlebihan." Sebab Ethan tak tahu kalau Lyra hanya tengah bersengkongkol dengan Edgar untuk melakukan tipuan yang sebenarnya tak ia pahami.

"Yang Mulia, kita akan mulai perayaan bersama rakyat Grindaltan sebentar lagi. Apakah kau dan Ratu Lyra siap menyambut mereka di luar sekarang?"

Ratu. Sesuatu berdesir pada setiap pembuluh darah Lyra dan mendadak ia merasa seolah dirinya berhak mendapat julukan itu. Ada rasa berkuasa yang Lyra yakini bukan murni berasal dari lubuk hatinya. Saat ia secara tak sadar mulai membayangkan dirinya bersanding bersama Ethan sebagai seorang ratu untuk menyapa rakyat Grindaltan dan mendapati dirinya tersenyum, Lyra buru-buru menampar dirinya agar segera mengambil alih dirinya.

"Tidak. Aku harus mengendalikan diri," isi hatinya mengalir.

"Kau mengatakan sesuatu?"

Lyra mengangkat pandangan. "Huh?" menggeleng. "Tidak."

"Orang-orang akan melihatmu untuk pertama kalinya sebagai istriku. Jangan terlalu gugup, ya? Aku akan menggenggam tanganmu terus," Ethan secara lembut dan sopan meraih tangan kanan Lyra dengan kedua tangannya, "Seperti ini. Kau tidak perlu mengatakan apapun, aku akan katakan semuanya untukmu. Hanya tunjukkan senyum indahmu kepada mereka. Mengerti?"

Blanched DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang