PRELUDE
BLANCHED DIMENSION
©NAYLTAE
2022.
.
.
KONON, kutukan luar biasa menimpa sebuah negeri bernama Grindaltan. Orang-orang percaya bahwa kutukan yang membuat negeri mereka membeku disebabkan oleh kelahiran seorang anak penyihir di dalam istana. Sang raja menyalahi aturan, menikah dengan yang bukan manusia, dan memicu sang Dewa murka. Christopher Naveda, raja kedua penguasa tanah Grindaltan.
Para warga cemas sebab anggota kerajaan seolah menutup mata atas kejadian besar yang menimpa tanah mereka sejak lima tahun yang lalu tersebut. Mereka percaya bahwa dengan membunuh seluruh anggota kerajaan, maka kemalangan panjang ini bisa berakhir. Lalu keyakinan tersebut bermula dengan dua, bunuh rajanya atau anaknya. Demi menemukan pemecahan dari persoalan tersebut, setiap malam mereka mengadakan kegiatan rapat dengan tajuk Jamuan Warga Grind, semata-mata demi menghindari kecurigaan petugas kerajaan yang akan berpatroli setiap malam.
Meski telah menemukan banyak rencana, warga Grind bukannya bernyali untuk merealisasikan. Hingga enam, tujuh, delapan, dan bertahun-tahun lamanya, mereka bertahan sembari membiasakan diri dengan keadaan negeri Grind yang semakin lama justru terasa semakin membeku.
Musim berganti, namun Grind hanya punya satu musim untuk dilewati. Keturunan bergilir, puluhan hingga ratusan, waktu tergerus, para Raja Christopher terus menghasilkan penerusnya. Hingga ratusan tahun berlalu, tetap tak ada yang bisa mematahkan kutukan tanpa alasan yang menimpa bangsa mereka. Anak-anak lahir dengan menerima sebuah kutukan di dalam genggaman tangan. Lama-kelamaan, kebekuan di tanah Grindaltan menjadi hal yang biasa untuk mereka.
"Hingga saat ini, kisah bangsa Grind berakhir tanpa akhir yang membahagiakan."
Nenek menutup buku dongeng tebalnya. Pukul sepuluh malam ketika matanya menilik jam pada dinding. Tangan renta itu mengusap surai cucu enam tahunnya yang terlelap dengan penuh kelembutan. Dongeng kepada anak-anak adalah lullaby menuju alam mimpi, namun dongeng kepada orang dewasa adalah sebuah kisah dengan jutaan rahasia yang mengundang spekulasi.
"Nek,"
Sang nenek mengangkat pandangan. "Lyra belum tertidur?"
Gadis di bawah balutan selimut tebal tersebut menggeleng. "Lyra penasaran, apa benar kisah ini tidak menuliskan alasan kenapa negeri Grind terkena kutukan? Kerajaan tutup mulut, itu artinya mereka juga tidak mengetahui apapun, 'kan? Apa warga tidak pernah berpikir kalau kutukan tersebut bisa saja berasal dari kesalahan mereka?"
"Hm, siapa bilang?" Nenek tersenyum, bangkit, berjalan mendekat dan duduk di sisi sebelah kiri cucu perempuannya. "Kisah milik bangsa Grind adalah kisah penuh rahasia. Seharusnya kamu juga bisa menyimpulkan kalau raja Christopher pasti juga penuh dengan rahasia."
"Maksud Nenek, raja Christopher benar-benar menikah dengan seorang penyihir dan melahirkan anak?"
Nenek mengangguk. "Seperti yang diceritakan di dalam buku."
Lyra tak mengantuk, cerita ini justru membuatnya makin merasa penasaran. "Kalaupun raja Christopher benar menikah dengan seorang penyihir, kenapa dewa harus marah? Pernikahan, kan, sesuatu yang baik."
"Itu tidak diceritakan di dalam buku." Masih dengan senyum lembutnya, nenek bangkit dan merapikan letak selimut agar membalut tubuh Lyra hingga ke dagu. "Jam sepuluh malam. Kalau kamu terus penasaran begini, lebih baik besok nenek ganti saja judul ceritanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blanched Dimension
FanfictionDari sang nenek, Lyra selalu mendengar dongeng tentang sebuah bangsa yang mengalami kutukan abadi. Grindaltan yang membeku selama ratusan tahun lamanya, dengan sebab yang masih jadi ramalan. Suatu malam, Lyra bertanya-tanya: Apa benar tak ada cara...