22. The Festival

202 36 7
                                    

CHAPTER 22
BLANCHED DIMENSION
©NAYLTAE
2023

.

.

.

direkomendasikan mendengarkan playlist erutan di spotify sembari baca ini.

playlist:
- banish misfortune
- corn yairds
- branle des chevaux
- you're not alone
- gently as she goes





SEMESTA seolah memberi sambutan, malam ini awan tak bergumul di langit dan suhu terasa lebih hangat dari biasanya. Kemeriahan festival yang diadakan oleh istana terasa hingga ke kediaman Aaron di puncak. Musik-musik klasik, nyanyian suka cita, serta ledakan kembang api berkali-kali. Semua suara-suara itu membuat Lyra antusias luar biasa. Dia melupakan fakta bahwa dirinya pernah diundang langsung oleh sang raja untuk datang ke istana.

Menginjak malam, Lyra kebingungan memilih satu antara dua baju yang dulu dibelikan Edgar untuknya. Awalnya, Lyra hendak mengenakan pakaian yang biasa dia kenakan di rumah, tetapi Aaron bersikeras menyuruhnya mengenakan pakaian bagus; dan kebetulan pakaian bagus yang dia miliki hanyalah pakaian pemberian Edgar. Maka, hingga lima belas menit lamanya, Lyra masih tak tahu harus mengenakan pakaian yang mana.

"Kalau di tempatku, untuk datang ke festival aku hanya perlu mengenakan pakaian santai. Di sini, aku harus mengenakan pakaian seperti apa?"

Aaron masih tenang duduk di atas ranjang sambil memperhatikan dengan gemas kebingungan Lyra. "Aku jadi penasaran seperti apa tempatmu. Swiss, bukan? Kapan-kapan ajak aku ke sana. Pertemukan aku dengan keluargamu. Aku mau kenalan."

Dengan perasaan tak enak, Lyra melirik Aaron sekilas. "Bukan saatnya membicarakan keluargaku. Cepat bantu aku pilih bajunya."

"Kau pakai apapun cantik, kok."

"Aku serius, Aaron."

Aaron tertawa kecil. Dia bangkit, turun dari ranjang dan bergabung berdiri di sebelah Lyra. Memantau tampilan istrinya dari kepala hingga ke kaki, dia kemudian mengambil salah satu gaun yang tergeletak rapi dan menyerahkannya kepada Lyra. "Aku serius, kau cantik pakai apapun. Tapi kau akan jadi yang paling bersinar kalau mengenakan ini."

Gaun panjang berwarna hijau gelap dengan lengan menjulur hingga ke bawah siku. Model yang tak akan sanggup melindungi kulitnya dari dingin udara bersalju.

"Aku akan kedinginan kalau mengenakan ini."

"Ada aku yang siap memelukmu."

Lyra melotot, spontan memukul lengan Aaron. "Tidak akan kubiarkan itu terjadi setelah kau membuat seluruh tubuhku sakit karena tidur hingga pagi dengan posisi berpelukan kemarin."

Lagi, Aaron tertawa. Kali ini terdengar amat menyebalkan hingga rasanya Lyra ingin sekali menendang pria itu keluar. "Diam atau kau kupukul lebih keras?"

Entah apa yang lucu, tetapi Aaron terlihat begitu susah payah menghentikan tawanya. "Asal kau tahu, ya, aku sama sekali tidak tidur, tapi kau. Aku mana tega membangunkanmu, jadi kubiarkan kau tidur dalam posisi itu hingga pagi."

"Omong kosong." Lyra berdecak. Sambil membawa baju pilihan Aaron, dia berjalan ke belakang untuk mengganti busananya.

Sedangkan Aaron mungkin masih asik tertawa di depan sana, Lyra dengan lugas menanggalkan baju tidurnya, berganti dengan gaun pemberian Edgar. Sedikit Lyra merasa canggung membayangkan bagaimana ekspresi Edgar jika mereka bertemu di istana nanti. Lyra akan kedapatan mengenakan gaun hadiah dari Edgar sedangkan dia berjalan bergandengan dengan Aaron.

Blanched DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang