8. Samuel Problem:)

394 6 0
                                    

8. Samuel Problem

Ketika matahari sudah tergelincir ke arah barat, Baskara baru kembali ke lantai empat untuk mandi setelah seharian di lantai tiga.

Raut wajah Baskara yang terlihat lebih berseri mengundang banyak orang penasaran. Termasuk Samuel yang memperhatikan setiap gerak-gerik Baskara yang menurutnya berbeda dari biasanya. Lihatlah, Padahal Baskara hanya mengambil Handuk di jemuran sambil bersenandung pelan namun riang dan hal itu termasuk janggal bagi Samuel.

"Seharian ini kemana aja? Gue beberapa kali masuk ke kamar lo. Tapi lo selalu nggak ada" Ujar Samuel seraya mendekati Baskara.

"Kepo banget Sampai cek kamar gue segala"

"Emang lo kemana?"

"Di lantai tiga"

"Kamar Marsella?"

"iya, tapi nggak disitu doang"

"Hayo, abis ngapain?"

Baskara menatap Samuel jenaka. "Pake nanya" ia melemparkan senyum tipis, kemudian berjalan meninggalkan Samuel menuju kamar mandi.

Samuel menatap punggung Baskara yang kian menjauh dan berakhir hilang di pandangannya, pria itu nampaknya masih mencerna kalimat yang Baskara ucapkan, sebelum akhirnya ia berseru paham.

"Perasaan Baskara dulu nggak gini deh. Sejak kapan ya dia tertarik untuk lakuin sex?" Samuel bergumam.

"Ah nggak usah gue pikirin, nggak penting juga. Gue juga mau main ke lantai dua, ah" Samuel tersenyum lebar seraya berjalan menuju lift.

Sesampainya di lantai dua, Samuel dapat melihat para perempuan yang tengah sibuk sendiri di ruang utama. Ada yang tengah merawat diri, ada yang sedang berbicara santai ada juga yang sedang tertidur di sofa. Namun mata Samuel tak mendapati adanya yang pujaan hati disana.

"Cari siapa tuan Samuel?" Zelda yang paling dulu menyadari kedatangan Samuel segera berdiri dari sofa. Disusul juga perempuan lain yang ikut berdiri. Kecuali Alika. Dia tengah tertidur.

Zelda bertanya demikian karena alasan Samuel tidak hanya memiliki satu perempuan. Tapi tiga perempuan sekaligus. Maka dari itu Zelda memutuskan untuk bertanya.

Samuel menatap Charlotte dan Stephanie bergantian. Membuat bulu kuduk kedua perempuan itu meremang seketika. Diantara mereka pasti akan ada yang dipilih. Pikir Zelda, karena mereka termasuk dalam list ketiga mainannya Tuan Samuel.

"Mana Ruby?" Tanya Samuel datar, serta di luar ekspektasi Zelda.

"Sedang di dapur, tuan" Charlotte yang lebih dulu menjawab.

"Oh, Terimakasih" Samuel kemudian berjalan meninggalkan mereka menuju ruang dapur.

Senyum Samuel mengembang sempurna ketika pria itu mendapati Ruby yang tengah membelakanginya sambil memotong apel. Wania itu terlihat cantik dengan lingerie berwarna merah muda yang menutupi sebagian tubuhnya, meski transparan. Ia berjalan perlahan dan tanpa mengeluarkan suara kemudian memeluk tubuh ideal Ruby dari belakang.

Ruby sedikit terkejut, ia mengira bahwa yang memeluknya adalah para gadis, namun ternyata perkiraannya meleset ketika ia melihat tangan yang melingkar di pinggangnya merupakan tangan seorang pria.

"Hai sayangku" Ruby menyapa duluan seraya mengelus-elus rambut Samuel yang tengah bersandar pada bahunya.

"Hai" Samuel bergumam pelan seraya mengendus-endus leher Ruby manja.

"Ruby, saya kangen" Bisik Samuel.

"Kangen? kamu lagi horny?" Tanya Ruby.

Samuel mengangguk pelan, bak anak kecil yang terlihat polos. Hanya bersama Ruby lah Samuel bersikap begitu, jika bersama yang lain tentu saja ia hanya akan berwajah datar dan kurang memperdulikannya.

Hipnotis Baskara (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang