Hipnotis Baskara (TAMAT)

1.Prolog

Selamat datang di imajinasi ku, dan selamat bertemu dengan rahasia gelap para idol grup beserta kisah teladannya:)

Aku harap kalian bijak memilih bacaan ya. Di cerita ku kali ini banyak sekali adegan yang tidak pantas untuk anak belum legal:'

Tapi kalau semisal kalian masih ngotot pengen baca meski dibawah 18 tahun, aku udah kasih tanda di setiap adegan dewasanya.

Setiap ada emoticon 🔞 tolong di skip yaa, terimakasih banyak. Aku akan sangat terhargaii

Aku baru revisi lagi, karena jelek banget pembawaannya. Revisi pertama 23 Oktober 2024

HAPPY READING CANTIKU^_^

-
-
.
.
.
.
.
.

1. Prolog

Marcel membulatkan matanya "Hah ini kelas teknik sipil?"

Laki-laki itu mengganggu "kebetulan kelas sastra sama teknik sipil lagi ditukar soalnya dosennya sakit, jadi susah naik tangga ke kelas sastra-nya."

Marcel panik setengah mati, gadis itu kemudian berlari keluar kelas, menuruni tangga kampus dengan terburu-buru.

Tepat di saat ia sampai di ujung tangga, seseorang bertubuh besar tiba-tiba menangkap tubuhnya. Teman si tubuh besar datang kemudian membungkam hidung serta mulut Marcel dengan kain yang dilapisi obat bius hingga membuat Marcel tak sadarkan diri.

⚪⚪⚪

Hai, namaku Marsella Leony aku biasa dipanggil Marcel atau Sheila. Usiaku 19 tahun dan aku mahasiswi semester 2 jurusan sastra Inggris.

Hidupku ya, gitu. Aman-aman aja tanpa adanya masalah serius sampai bikin hidup ini terlalu datar. Namun Tuhan mempertemukanku dengan dua curut abnormal yang selalu bikin hidupku lebih berwarna.

Mereka adalah Ajeng dan Yunicha. Dua mahasiswi semester 3 jurusan pertanian yang tergila-gila dengan yang namanya boyband! asli! setiap hari aku harus mendengarkan celotehan mereka tentang dunia hiburan yang menurutku enggak bermutu sama sekali.

Satu tahun berteman bersama mereka aku sama sekali nggak tertarik dengan boyband, meski telah diracuni berkali-kali. Perlu kuakui bahwa Dreamy Prince boyband yang sedang naik daun itu memang memiliki tampang yang meyakinkan. Tapi nggak selebay itu juga anjir. Ah, sudahlah aku malas membahas hal ini, aku harus masuk kelas, bye!

Marcel menganduk-aduk kuah baksonya yang dipenuhi sambal cabe merah bak lava gunung berapi itu. Ia kemudian menyeruput kuahnya guna untuk membuat dirinya menjadi segar kembali setelah goyah dihantam materi yang dosennya bawa.

"Marcel!"

suara yang amat ia kena menyapa, itu Ajeng.

Marcel hanya menatapnya sedetik kemudian kembali menekuni baksonya. Ia tengah dilanda rasa badmood karena dosennya memberikan tugas yang menyusahkan. Ajeng tersenyum kemudian menghampiri sahabatnya itu.

"Merah banget baksonya ntar sakit perut loh." komentar Ajeng mendapati mangkuk Marcel yang begitu menyala seperti lahar api.

"Seger." sela Marcel kemudian menyeruput penuh nikmat.

Ajeng menggelengkan kepalanya, agak lain memang kawan yang satu ini.

"Si Yunicha ke mana ya? kayaknya tadi kelasnya udah selesai." tanya Marcel.