24. Kehangatan
Dunia orang dewasa memang sangat sibuk, tidak banyak orang yang bisa bertahan pada kehidupan tersebut dengan akal yang sepenuhnya waras. Meski pada hakikatnya tidak ada manusia yang bebas. Semua manusia terbelenggu oleh aturan sosial, maupun aturan yang ia buat sendiri. Bahkan seseorang yang merasa paling bebas pun masih terbelenggu. Ia terbelenggu oleh kebebasan itu sendiri.
Itulah pentingnya suatu support system kehidupan, namun bagaimana jika si support system itulah yang menyebabkan hilangnya kewarasan seseorang yang ia dukung?
Suara yang menggema dari bilik pintu kamar mandi itu berhasil membuat Baskara terbangun dari tidurnya. Ia menatap hamparan disisinya. Kosong. Marcel tidak ada disana, pria itu lanjut melihat jam dinding. Ini pukul dua dini hari, masih terlalu dini untuk melakukan suatu pekerjaan. Kecuali pekerjaan orang dewasa.
Baskara tercekat ketika ia kembali mendengar suara yang berasal dari kamar mandi yang menggema seperti seseorang yang tengah mengeluarkan isi perutnya. Ia kemudian mengambil botol air di samping ranjang dan menghampiri kamar mandi.
"Sayang?" Baskara membuka pintunya. Berharap bukan makhluk halus yang berada disana.
Dan untungnya benar saja. Marcel dengan posisi kepala dekat dengan tempat pembuangan tengah berkutat.
Baskara dengan segera menghampirinya, dan mengusap-usap punggung sang istri yang sepertinya tengah mual muntah.
"Kenapa nggak bangunin aku?" tanya Baskara.
"Mana sempat, mual nya nggak ketolong," jawab Marcel sedikit jengkel. Ia kemudian berdiri tegap sebari memijat pelipisnya yang terasa pusing. Wajah wanita itu terlihat sangat pucat.
"Mual banget?" Baskara menyodorkan sebotol air itu, membantu Marcel menegaknya.
"Iya. Masuk angin kayaknya," gumam Marcel.
Namun Baskara yang diberkahi pemikiran pintar itu segera mengingat semua teori penyakit yang muncul jika gejalanya mual. Hingga otaknya mendapatkan suatu informasi.
"Kamu telat dapet nggak?" tanya Baskara.
Marcel terdiam sejenak, sebelum akhirnya ia menyadari sesuatu.
"Ah, iya! aku belum dapet dari bulan kemarin."
Selintas mata Baskara berbinar, pria itu beranjak menuju kotak stok obat dan alat medis yang tertempel di dinding untuk mengambil suatu barang. Tak lama setelahnya, ia kembali dan menyodorkan alat itu pada Marcel. Sebuah tes kehamilan.
"Dicoba dulu, ya?" ujar Baskara.
Marcel menatap tes kehamilan itu, ia tiba-tiba dilanda rasa ragu. "Kalau hasilnya nihil gimana?"
Baskara tersenyum hangat. "Dicoba dulu aja. Aku tunggu di luar ya?"
Tanpa berkata lagi, Baskara segera berjalan keluar kamar mandi. Ia tiba-tiba merasakan jika jantungnya berdentum lebih cepat dari biasanya serta bercampur dengan rasa gugup.
Beberapa menit yang terasa lama itu berlalu, jantung Baskara semakin mencelos ketika Marcel keluar dari bilik kamar mandi dengan wajah yang tidak bisa di jelaskan.
"Gimana hasilnya?" tanya Baskara.
Marcel tak menjawab, ia hanya memperlihatkan hasil tes nya.
Dua garis biru.
Baskara berseru tertahan, hasilnya positif. Pria itu kemudian memeluk tubuh istrinya erat, dan mencium dahi Marcel berulang kali.
Namun, Marcel hanya membeku di tempat, tidak membalas tindakan Baskara sedikit pun. Membuat pria itu khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/371031358-288-k355592.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipnotis Baskara (TAMAT)
RomanceKehidupan yang normal merupakan suatu kalimat yang mustahil terjadi bagi seorang gadis bernama Marsella Leonny. Pada awalnya hidup Marsella terasa sangat aman dan damai hingga akhirnya ia bertemu dengan salah satu idol ternama yang memiliki jutaan p...