29. My Birth Story
Dikit lagiiii:' tidak sabar utk segera tamat season yang inii.
"Nyonya harus makan, kalau nggak nanti bisa kena penyakit." suster pribadi Marcel berujar.
Marcel tetap menggelengkan kepalanya, hari persalinannya sudah sangat terlewat dan anehnya wanita itu kini memiliki kebiasaan jarang makan. Wajahnya terlihat pucat, juga tubuhnya yang terlihat lemah. Marcel tetap tidak bisa diatur.
Suster itu putus asa, sudah lebih dari satu jam hanya untuk membujuk Marcel makan. Ia pun menghubungi Jess untuk melaporkan kejadian ini.
Beberapa menit setelahnya, Jess benar-benar datang. Pria itu sampai mengambil waktu istirahatnya untuk pulang demi menemui Marcel.
"Kenapa gak mau makan?" tanya Jess, ia duduk di ranjang Marcel.
"Gak lapar," jawab Marcel.
"Meski lo gak lapar, tapi bayi dalam kandungan lo butuh makanan. Lo gak bisa egois, Sel."
Marcel menatapnya. "Harusnya hari ini ada kontraksi kan? kenapa gak kerasa? bayi aku sehat kan, kak?"
Jess terdiam. Rupanya Marcel tengah khawatir dengan kandungannya hingga membuatnya tidak mau menyentuh makanan sama sekali. Peka dengan itu, Jess segera menghubungi dokter. Ia juga berusaha yang terbaik.
Berselang beberapa menit, seorang dokter wanita datang dengan perlengkapan medis yang sangat banyak.
Dokter itu mengecek semua kesehatan Marcel. Mulai dari tensi hingga jalur persalinan. Semuanya aman terkendali tapi Marcel tetap tidak merasa sehat.
"HPL nya udah terlewat ya, Bun. Kalau dibiarkan akan sangat bahaya." ujar dokter membuat Marcel semakin takut.
"Maaf sebelumnya, kamu pernah berhubungan badan selama hamil?"
Marcel menggeleng sebagai jawaban.
"Sekali pun tidak pernah?"
Marcel kembali menggeleng.
Dokter itu mengangguk, ia mulai paham apa yang terjadi. Bisa saja alasan karena tidak kontraksi adalah akibat dari Marcel yang tidak mendapat rangsangan.
"Untuk solusinya ada dua. Bisa langsung operasi sesar, atau bunda bisa berhubungan badan dengan suami agar mendapatkan rangsangan dari dalam."
Dada Marcel terasa sakit, ia benar-benar baru menyadari jika kehilangan Baskara merupakan hal yang paling menyakitkan sekaligus merugikan. Saat ini ia benar-benar butuh sosok sang suami.
"Kalo operasi resikonya apa?" tanya Jess.
"Kalo operasi memiliki kadar kesakitan yang kecil di awal namun rasa sakit yang berkepanjangan di akhir nantinya. Dan juga kalau melakukan tindakan operasi pada anak pertama, kemungkinan besarnya anak-anak selanjutnya harus di operasi juga. Dan itu besar sekali resikonya,"
"Bisa dipikirkan baik-baik ya, kalo sudah ada kepastian bisa langsung menghubungi pihak rumah sakit."
Seusai dokter itu meninggalkan ruangan. Kini mereka berdua masih saling berdiam. Canggung. Meski terikat darah, Marcel belum terbiasa mengakui Jess adalah kakak laki-lakinya. Begitupun dengan Jess.
"Jadi gimana?" celetuk Jess memecah keheningan.
"Gimana apanya?" Marcel balik bertanya.
Jess berdehem. "Mau operasi?"
"Nggak mau. Aku mau lahiran normal."
Jess sedikit terkejut dalam diam. Apa yang harus ia lakukan? bagaimana caranya Marcel bisa mendapatkan rangsangan itu? hingga ide luar biasa gila terlintas di otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipnotis Baskara (TAMAT)
Romance🔞Harap bijak memilih bacaan🔞 Kehidupan yang normal merupakan suatu kalimat yang mustahil terjadi bagi seorang gadis bernama Marsella Leonny. Pada awalnya hidup Marsella terasa sangat aman dan damai hingga akhirnya ia bertemu dengan salah satu idol...