5. Zelda Is Mine:)

322 6 0
                                    

5. Zelda Is Mine

"Cewek yang kemarin itu jadi diculik?" Nijiro membuka percakapan di antara anggota dreamy Prince yang sibuk merapikan pakaian yang sedang mereka kenakan.

"Siapa? Marcella maksudnya?" jawab Baskara. "Iya jadi"

"Terus udah di mainin?"

"Udah." Baskara kemudian meraih ponselnya untuk menanyakan keadaan Marcel yang katanya sulit berjalan. Bahkan turun dari ranjang pun harus bergerak sangat pelan sambil terus mengaduh berulang kali.

"Nelson, lu pernah keluar di dalam nggak?" Baskara menoleh ke arah Nelson yang sedang menyemprotkan parfum.

"Sering kalau nggak tahan, kenapa?"

"Jadi hamil nggak?"

"Nggak, Kan gue pakai pengaman"

1 detik ruangan menjadi hening sebelum akhirnya mereka menyadari sesuatu dan spontan menoleh ke pada Baskara secara bersamaan.

"Jangan bilang lu keluarin di dalam?" Nelson menatapnya.

"pakai pengaman nggak?" Tanya Samuel.

"Nggak." Jawab Baskara berusaha menyembunyikan wajah cemasnya.

"Anak orang bisa hamil tuh." Sahut Nijiro.

"Bukannya Samuel juga pernah hamilin Charlotte?"

"Ya, dan gue suruh gugurin."

Baskara melotot mendengar jawaban Samuel yang terkesan enteng tapi jahat itu.

"Jahat banget, Sam. Gitu pun itu anak lu." Papar Baskara.

"Anak ibunya, bukan anak gue." jawab Samuel.

Samuel memang memiliki 3 wanita untuk menjadi pemuas nafsu nya. Nama mainan Samuel ada Ruby, Charlotte dan Stephanie. Setelah insiden Charlotte yang hamil, Samuel pun lebih banyak menggunakan Ruby daripada yang lain. Dan hal itu sebenarnya cukup membuat perempuan lain cemburu padanya.

"Kalau sekali mungkin ngga akan langsung jadi. Iya ga?" Ucap Baskara.

"Eh, punya lu itu gede. Udah pasti langsung mendarat di rahim kan? lagian bodoh banget sih kenapa nggak pakai karet pengaman" Sahut Jess. Pria itu memang selalu blak-blakan

"Kan gue nggak punya!"

"Kan bisa beli, Bas. atau minta sama yang nyetok banyak."

"Ganteng-ganteng kok goblok." Celetuk Samuel.

"Bacot ah! jangan bikin gue tambah kepikiran bisa enggak?!"

"Enggak!" jawab mereka serempak.

"Males banget gue." pria itu kemudian meninggalkan ruang ganti dengan wajah yang terlihat sangat kesal menuju tempat beradanya seorang Marcel.

Kebetulan Marcel mendapat kan akses tersendiri di lantai 3 dikarenakan Baskara tidak mau Marcel bersatu dengan mainan-mainan anggota Dreamy Prince lainnya. Termasuk Zelda. sebenarnya Marcel cukup keberatan dengan keputusan ini, karena sejak kecil dia terbiasa hidup beramai-ramai.

Marsel sejak kecil memang dirawat dan dibesarkan di sebuah panti asuhan yang menampung cukup banyak anak anak. Mulai dari balita hingga remaja. Dia tidak memiliki ayah, ibu maupun keluarga yang bersedia menampungnya. Hal itu tentu mengharuskan Marcel agar belajar sangat keras demi mendapatkan beasiswa pendidikan.

"Marsella, buka pintunya." Baskara berucap di depan pintu setelah mengantuknya sebanyak 3 kali.

Pintu terbuka menampilkan Marcel yang hanya memakai kaos panjang tanpa celana hingga Baskara perlu menahan nafasnya ketika melihat paha Marcel yang sangat terbuka dan terlihat cukup menggoda itu.

Hipnotis Baskara (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang