32. Ekstra Chapter 1

125 5 0
                                    

32. Ekstra Chapter 1

Kita masuk dimana si kembar udh besar ya, sekalian spoiler utk season selanjutnya..

Suara ikan yang masuk kedalam wajan berisi minyak panas itu cukup membuat bising orang rumah. Ini pukul enam pagi, semua orang dalam rumah itu sudah mulai mempersiapkan dirinya masing-masing. Termasuk Marcel, si pelaku penggoreng ikan.

Wajah Marcel tidak jauh berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, tubuh wanita itu kini lebih berisi hingga membuat pipinya menjadi lebih tembam. Bokongnya lebih padat, serta kakinya yang tak jenjang seperti dulu membuat Marcel terkadang tidak percaya diri. Namun Baskara tetap meyakinkan bahwa Marcel masih cantik dengan perawakan seperti itu. Malah menurutnya Marcel menjadi sangat seksi.

Dan jangan lupakan pinggang Marcel yang tetap ramping meski bagian tubuhnya yang lain kian lebih berisi. Ia lebih mirip gitar spanyol sekarang, daripada badan dulunya yang terkesan ramping dan ideal.

"Harris, Aley!" wanita itu berseru memanggil kedua anaknya.

Yang dipanggil malah enggan menjawab, dan seorang pria dengan pakaian rapi datang memeluk tubuh Marcel dari belakang.

"Sayang," ia berujar manja seraya mencium pipi Marcel berulangkali.

Aroma Baccarat tercium lembut dari tubuh pria itu membuat Marcel segera menyadari bahwa yang tengah memeluknya adalah Baskara.

"Kamu udah selesai siap-siap? tolong panggilkan anak-anak, suruh sarapan." sahut Marcel.

"Kamu usir aku?" Baskara melepaskan pelukannya.

Marcel menoleh kebelakang, menatap suaminya dengan tatapan lembut. "Aku gak berniat usir kamu. Aku cuma minta tolong panggilin anak-anak. Sarapannya udah mau jadi."

"Sama aja usir aku," Baskara cemberut.

Marcel mencubit pipi suaminya gemas. "Malu sama umur, jangan kekanak-kanakan gitu dong,"

Pada akhirnya dengan segudang kekesalan, pria itu mulai beranjak menaiki tangga menuju kamar anaknya. Wajah manja yang terlihat menggemaskan itu kini berubah menjadi wajah seorang ayah yang tegas. Hanya di depan Marcel saja Baskara menjadi sangat manja dan romantis. Dan untungnya Marcel sangat sabar menghadapi sikap suaminya yang sering berubah-ubah sesuai suasana hatinya itu.

"Aley," Baskara lebih dulu menghampiri kamar putrinya yang terbuka.

Seorang gadis dengan wajah yang sangat mirip Baskara itu membalikan tubuhnya. Ia sangat cantik. Dengan alis celurit yang menambah kesan judes. Rambutnya yang hampir melewati pinggang itu membuatnya perlu berkutat dengan mesin pengering rambut lebih lama di pagi hari.

"Iya, ayah?" sahut Harley tanpa dosa. Ia memang tidak mendengar seru an sang ibunda karena mesin pengering berdengung kencang.

Baskara mengamati putrinya dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan tajam kemudian mengerutkan kening.

"Mau sekolah atau mau konser?" tanya Baskara.

"Maksud ayah?" Harley pura-pura tidak mengerti.

"Bibir kamu merah, rok ketat terlalu pendek, alis kamu naik, seragam kamu dipotong juga? kok bisa kecil banget? terus itu mata kamu pake kotak lensa apa gimana?"

Harley gelapan, penglihatan sang ayah memang tidak bisa diragukan ketajaman nya. Padahal ia sudah setipis mungkin mengoleskan riasan di wajah. Namun mengapa Baskara masih sadar?

"Ini hari pertama kamu masuk SMA loh, jangan coba-coba bikin masalah. Selain incaran guru BK, kamu juga pasti dijulidin kakak kelas yang ngerasa kalah cantik sama kamu," lanjut Baskara.

Hipnotis Baskara (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang