11. Momen terakhir Samuel.

107 2 0
                                    

11. Momen Terakhir Samuel

Konser dimulai dari tujuh malam, hingga jam sembilan malam. Tidak banyak sponsor pada konser kali ini, bahkan nyaris terhitung jari. Hal ini di sebabkan karena akan adanya suatu moment yang mengharuskan sang menejer untuk menolak beberapa sponsor lainnya.

Setiap detik kini menjahit menjadi menit, dan lama kelamaan menjadi jam. Tapi para penonton tetap saja bersemangat, apalagi ketika mereka disajikan lagu Dreamy Prince yang berjudul Copybitch. Sebuah lagu yang dirilis belum lama namun sudah memiliki ratusan juta viwers.

Setelah membawakan lagu-lagu yang menyejukkan kaum hawa itu, para anggota Dreamy Price membawakan satu mic untuk Samuel.

"Selamat malam para pemuja pria tampan..!" Samuel berseru riang.

Sedikit narsis, namun memang benar sesuai fakta. Para penonton balik berseru membalas tindakan Samuel dengan antusias. Sesungguhnya mereka tidak tahu bila Samuel akan mengatakan sesuatu yang buruk bagi mereka.

Baskara hanya diam menatap Samuel yang menerima mic itu dengan tangan yang terlihat gemetar. Dada nya terasa sesak hingga membuat pria itu tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Tidak seperti anggota lain yang kini menyemangati Samuel dengan cara berbisik. Takut didengar penonton.

"Sebelumnya saya ingin meminta waktunya sebentar, nggak apa-apa, ya?" Lanjut Samuel.

"Nggak apa-apa!!!"

"Gapapa sayangg!!"

Samuel tersenyum, penonton masih terdengar ceria saat ini. Meski itu juga sedikit membuatnya tidak tega untuk mengatakan hal tersebut.

"Nyaris lima tahun saya dan anggota lainnya membangun sebuah grup yang luar biasa hebat. Saya senang, dan sangat bersyukur bisa berpartisipasi dalam pembentukan serta perkembangan Dreamy Prince ini." Kalimat Samuel terhenti, ia menarik nafas yang sangat dalam sejenak.

Ini tentu terdengar menyakitkan pagi para fans setia Samuel. Kali ini nada dari seru-an mereka berubah menjadi minor. Mereka dapat menebak arah pembicaraan dari salah satu pria di atas panggung itu.

"Menjadi salah satu dari member  Dreamy Prince merupakan pengalaman hidup yang tidak akan pernah saya sesali. Namun, setiap adanya pertemuan, tentu selalu ada yang namanya perpisahan.., betul?"

"Eh, jangan sedih begitu dong..! saya kan nggak niat bikin kalian semua sedih." Samuel mencoba melepas tawanya yang seharusnya tidak pernah gagal menghibur para fans. Namun kali ini, mereka hanya terkekeh pelan masih dengan seru-an minor nya.

"Gimana kalau kita main tebak-tebakan?" Samuel merubah dirinya menjadi lebih ceria seperti biasanya.

Para penonton kali ini hanya mengiyakan, berseru lebih riang dari sebelumnya.

"Dansa, dansa apa yang bikin sedih?" Samuel berjalan di sisi panggung seraya menyodorkan mic - nya kepada penonton, seolah-olah mencari jawaban yang tepat.

Tak lama kemudian, Samuel kembali ke tengah panggung. Wajah pria itu mendadak terlihat menyedihkan seraya terdiam beberapa saat. Membuat penonton semakin penasaran dengan apa yang akan terjadi kedepannya.

"Dan saya Samuel Algadrie ingin menyatakan bahwa saya akan segera menempuh kehidupan baru dengan tanpa adanya dunia hiburan yang saat ini menjadi makanan sehari-hari saya. Terimakasih."

Samuel menunduk memberi hormat, kemudian mulai berjalan menuju belakang panggung. Meninggalkan suara penonton yang riuh terdengar histeris.

Baskara menatap Samuel yang sedang memeluk para anggota Dreamy Price satu persatu di belakang panggung dengan tak percaya.

Hipnotis Baskara (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang