◆ 13

215 29 3
                                    

𝓑𝓮𝓻𝓽𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓪𝓽𝓪𝓾 𝓛𝓮𝓹𝓪𝓼𝓴𝓪𝓷?
ᴀᴜᴛʜᴏʀ : citracpd

ʜ



ʏ

ʀ



ɪ
ɴ
ɢ

。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆
ʀᴀʀᴀ☆

ᴠᴏᴛᴇ&ᴋᴏᴍᴇɴ!

Di dalam ruangan yang dipenuhi dengan berbagai perangkat teknologi canggih dan peta-peta yang menutupi dinding, Kaizo berdiri dengan ekspresi serius di wajahnya.

Halilintar duduk di depannya, memperhatikan buku yang baru saja ditemukan kemarin. Buku itu tampak kuno, dengan sampul kulit yang sudah usang dan halaman-halaman yang mulai menguning.

Kaizo membuka buku tersebut dan mulai menjelaskan.

"Buku ini ternyata lebih dari sekadar kumpulan resep obat biasa. Ini adalah catatan dari seorang anak yang luar biasa jenius dalam bidang obat-obatan. Dia mampu menciptakan ramuan yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks."

Halilintar mendengarkan dengan seksama, matanya terpaku pada tulisan tangan yang rapi namun penuh dengan catatan dan diagram rumit.

"Namun," lanjut Kaizo dengan nada lebih berat, "anak ini juga memiliki kemampuan untuk membuat racun yang sangat berbahaya. Kehebatannya tidak hanya diakui oleh masyarakat umum, tetapi juga oleh para ilmuwan. Mereka bahkan menawarkan sejumlah uang yang sangat besar untuk membawanya bergabung dengan mereka, namun tawaran itu ditolak mentah-mentah."

Kaizo membalik beberapa halaman, menunjukkan beberapa foto dan diagram yang menggambarkan berbagai jenis ramuan dan racun.

"Di internet, dilaporkan bahwa anak ini meninggal karena terkena racun ciptaannya sendiri, sehingga para ilmuwan berhenti mencarinya. Namun, buku ini mengungkapkan kenyataan yang berbeda."

Halilintar mengerutkan kening, tertarik dengan apa yang akan dijelaskan selanjutnya.

"Buku ini menyebutkan bahwa anak ini masih hidup. Dia menciptakan ramuan yang bisa menghilangkan identitasnya selama sekitar sepuluh jam. Dan foto yang kamu temukan ini," Kaizo menunjuk sebuah foto di salah satu halaman, "adalah foto aslinya sebelum dia menggunakan ramuannya."

Halilintar mengangguk paham, menyadari betapa pentingnya informasi ini.

"Apa dia masih diburu oleh para ilmuwan?" tanyanya, mencoba memahami implikasi dari penemuan ini.

"Mungkin saja masih," jawab Kaizo dengan nada tegas.

"Fakta bahwa buku ini ditemukan di markas musuh menunjukkan bahwa ada pihak-pihak yang masih sangat tertarik dengan kemampuan anak ini."

Halilintar merenung sejenak, memikirkan langkah selanjutnya. Buku ini tidak hanya menjadi petunjuk penting dalam misi mereka, tetapi juga membuka rahasia besar tentang seseorang yang memiliki kemampuan luar biasa.

Bertahan atau Lepaskan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang