◇ 23

129 24 0
                                    

𝓑𝓮𝓻𝓽𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓪𝓽𝓪𝓾 𝓛𝓮𝓹𝓪𝓼𝓴𝓪𝓷?
ᴀᴜᴛʜᴏʀ : citracpd

⇄ ◀ 𓊕 ▶ ↻


Di parkiran yang luas, Gempa berlutut di tengah mobil-mobil yang terparkir rapi. Ia memeluk Thorn dan Solar erat-erat, merasakan detak jantung mereka yang cepat di bawah pelukannya.

"Kita harus tetap bersama," bisiknya dengan suara yang dipenuhi keteguhan.

Pandangannya menyapu sekitar, melihat segala penjuru dijaga ketat oleh sosok-sosok bertopeng yang mengintimidasi. Di belakangnya, Ice, Gopal, Yaya, Ying, dan Zahra bersembunyi di balik salah satu mobil, tubuh mereka bergetar ketakutan.

Tiba-tiba, sebuah suara asing terdengar dari belakang mereka.

"Ketemu~,"

"Aaaaaaa... Lepas!!!" Zahra berteriak ketakutan ketika seorang sosok bertopeng menggendongnya seperti karung beras.

"Mau ke mana, Dek?" tanya sosok bertopeng lain dengan nada mengejek, membuat darah Gempa mendidih dengan amarah.

Mata Gempa membulat. Ia maju menantang bahaya di depan mata.

"Lepaskan dia!" teriaknya.

Sosok bertopeng itu tertawa sinis, mengejek keberanian Gempa. "Beraninya kau menantang kami!?" katanya dengan nada yang mengancam.

Yaya dan Ying saling berpandangan, raut wajah mereka penuh ketakutan. Namun, Yaya tidak bisa tinggal diam. Dengan tangan yang bergetar, ia mengambil sebuah batu dari tanah dan melangkah maju dengan tekad yang kuat.

"Lepaskan Zahra atau kau akan menyesal!" teriak Yaya.

Sosok bertopeng itu terdiam sejenak, terkejut dengan keberanian Yaya. Namun, tawanya kembali pecah, kali ini lebih keras dan menghina.

"Kalian benar-benar anak-anak yang berani. Tapi keberanian saja tidak cukup." Dengan satu gerakan cepat, ia memukul Yaya hingga gadis itu jatuh tidak sadarkan diri.

"Yaya!!" Teriak mereka serentak, rasa panik menyebar di antara mereka.

Ying, dengan air mata yang mengalir di pipinya, berlari mendekati Yaya yang sudah tidak sadarkan diri.

"Yaya, bangun!!!" serunya dengan penuh kecemasan, mengguncang tubuh temannya yang terkulai lemas.

Di tengah kekacauan itu, Zahra berusaha memberontak dari gendongan sosok bertopeng. "Aku tidak takut padamu! Lepaskan aku sekarang!" teriaknya, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman yang kuat.

Sosok bertopeng itu membekap mulut Zahra dengan kasar, lalu mengikat tubuhnya agar tidak bisa bergerak. Ponselnya bergetar, menandakan pesan dari rekannya yang sudah berhasil membawa mereka semua ke mobil. Ia mengisyaratkan kepada rekannya agar segera menyelesaikan tugas mereka, karena waktu mereka semakin sempit.

"Heyy, cukup main-mainnya, tangkap mereka segera! ". Ucapnya lalu meninggalkan seraya menggendong Zahra membawa ke mobilnya.

Akhirnya, mereka semua mengangguk, Gempa yang ditangkap dan diikat bersama yang lain, berusaha menahan air mata.

Gempa melihat Amato, Blaze, Taufan, dan Fang yang juga tak berdaya. Hatinya hancur melihat teman-teman dan keluarganya diangkut ke dalam mobil hitam, tanpa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"BOOM!"

Saat mobil hitam itu melaju menjauh, suara ledakan besar terdengar, menghancurkan gedung Adhwa Matari. Gempa merasa dunia runtuh di hadapannya. Kenangan indah bersama teman-temannya di gedung itu kini hancur berantakan oleh kekejaman yang tak terduga.

Bertahan atau Lepaskan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang