PB - 45

8.1K 432 14
                                    

Sebelum baca, aku mau kasih tahu kalau part sebelumnya ada additional partnya yaa 😉

Sebelum baca, aku mau kasih tahu kalau part sebelumnya ada additional partnya yaa 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isinya trio R (Rania, Radeva, Reva) lagi jalan-jalan

Selamat membaca, jangan lupa tinggalin vote dan komennya yg banyak 🔥🤎

***

Kembali pada rutinitas awal, waktu Rania hanya dihabiskan untuk bekerja. Menatap layar monitor di depannya, berkutat dengan banyak berkas dan menemani Radeva rapat atau menemui kolega bisnisnya. Baru ditinggal selama beberapa hari pekerjaannya sudah sangat menumpuk hingga tanpa ia sadari waktu telah beranjak malam.

Jendela di depannya menampilkan pemandangan malam kota Jakarta yang terlihat begitu cantik. Sorot lampu yang berasal dari gedung-gedung tinggi terlihat ikut menerangkan agar malam tidak terlihat semakin suram.

Rania merentangakan tangannya untuk melemaskan otot-otot di tubuhnya, ketika wajahnya menoleh ke samping ia dikejutkan dengan kehadiran Radeva yang sudah berdiri di ambang pintu ruang kerjanya sambil terus memperhatikannya.

"Bapak sedang apa di situ?" tanya Rania heran.

Radeva mengedikkan bahunya masih dengan senyum yang melekat di wajahnya. "Saya hanya memperhatikan kamu yang sedang fokus bekerja." Wajah fokus Rania ketika bekerja sangat lucu menurutnya karena bibir gadis itu terlihat sedikit mengerucut.

Rania hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Radeva.

"Yuk pulang. Saya akan bereskan dulu barang-barang saya."

Rania mengangguk dan ikut membereskan barang-barangnya saat melihat Radeva berbalik. Ia tahu pria itu ingin mengambil ponsel, dompet dan remot mobil di ruangannya.

Karena sudah malam, keadaan kantor jelas sangat sepi. Mereka tidak perlu berusah payah menutupi hubungan mereka dari karyawan lain meskipun hanya sekedar bergandengan tangan.

"Coba kamu lihat deh." Radeva menyerahkan ponselnya untuk menunjukkan sesuatu kepada Rania.

Revanya Mikhayla
Mas Deva aku minta maaf ya pernah ngatain mas bos galak ☹️
Aku nggak tahu kalau ternyata mas bosnya mbak Rania.
Ini gara-gara mbak juga sih yang suka bilang kalau bosnya jahat banget.
Padahal aku lihatnya nggak kayak gitu, mas Deva orang yang baik.

"Bisa-bisanya," ujar Rania sambil menggelengkan kepalanya. Pesan yang dikirim oleh Reva cukup lucu sebenarnya, Adiknya itu berniat meminta maaf karena pernah mengatai Radeva bos galak tapi tetap saja menyalahkannya dan berusaha membela diri.

"Kamu bilang apa ke dia?" tanya Radeva dengan kekehan pelan.

"Aku cuma kasih tahu aja kok orang yang biasa dia panggil bos galak itu Bapak." Rania tidak mau Reva sampai kelepasan lagi kedepannya. Jadi, ia putuskan beritahu saja Adiknya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Karena terkadang mulut Reva sulit untuk dikontrol.

Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang