"gw mohon lo bertahan ya, lo pasti kuat el" Ucap vania sambil sesenggukan.
Sesampainya di rumah sakit elvira langsung ditangani oleh dokter didalam ruangan dan yang lain menunggu diluar.
"elvira gak papa kan? dia bakalan sembuh kan?" Vania.
Melihat vania yang menangis juni pun memeluk tubuh gadis itu.
"udah jangan nangis, elvira pasti sembuh kok" Juni.
"kamu mau minum sayang?" Tanya justin yang mendapat gelengan kepala dari jihan.
Sedangkan disisi lain Arthur mencoba menahan air matanya, dia menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada elvira.
Hingga setelah beberapa jam menunggu akhirnya dokter dan suster pun keluar dari ruangan itu.
"gimana keadaan teman saya dok" Jihan.
"dia baik-baik aja kan dok" Vania.
"pasien koma, kepala pasien terkena benturan yang cukup keras sehingga otaknya mengalami pendarahan yang serius" dokter.
"yang kita bisa lakukan sekarang hanya berdoa agar pasien cepat sadar dari komanya, saya permisi dulu " Ucap dokter lalu pergi.
"sebaiknya jangan terlalu banyak yang masuk agar proses kesembuhan pasien tidak terganggu" ucap suster yang setelah itu ikut pergi.
"gw sama jihan dulu yang masuk" Vania.
Vania dan jihan pun memasuki ruangan itu, dapat mereka lihat elvira yang terbaring lemas dengan selang oksigen yang terpasang di hidungnya.
"jangan lama-lama dong tidurnya, lo gak kasian sama kita disini?" Ucap Vania yang menggenggam tangan elvira.
"lo harus kuat el, gw sama vania bakalan terus nunggu lo" Jihan.
Setelah beberapa lama mereka di dalam ruangan itu akhirnya mereka pun keluar untuk memberikan giliran yang lain untuk masuk.
Arthur melangkah kakinya kedalam ruangan itu sambil ditemani oleh justin dan juni.
Arthur berjalan menuju gadis yang terbaring itu dengan mata yang tak berkedip karena menahan tangisnya.
Tangan elvira digenggam oleh arthur lalu lelaki itu menempelkan wajahnya dengan tangan mungil itu.
"maaf" Arthur.
Justin dan juni hanya diam membiarkan arthur mengeluarkan semua ucapannya.
"andai gw yang bawa tu kotak, pasti sekarang lo gak gini" Arthur.
Terlihat air mata yang mengalir di pipi dan mengenai tangan gadis itu, yap kini arthur menangis.
"jangan salahin diri lo thur, ini bukan salah lo" Juni.
"belum jadi pacarnya aja gw gak bisa jaga dia, gimana entar? gw emang se gak becus itu ya?" Arthur.
"jangan ngomong gitu thur, ini semua emang takdirnya" Justin.
"gw gak akan pernah maafin diri gw sendiri kalo sampai dia kenapa napa" Arthur.
Justin dan juni mencoba menenangkan arthur, mereka benar-benar tidak menyangka bahwa arthur mencintai elvira, yang selama ini mereka ketahui hanyalah arthur dan elvira yang tidak pernah akur saat bertemu.
"kita pulang yuk, biarin elvira istirahat dulu" juni.
"kalian pulang aja, gw mau nemenin dia disini" Arthur.
"tapi lo juga harus istirahat thur, lo bahkan belom makan dari tadi pagi" Justin.
"gw belum laper" Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because you are mine
Romance"SIAPA YANG GANGGU CEWE GW?! MAJU LO SINI!!" Teriak Justin. ⚠️Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata.