Hari ini sekolah sudah kembali seperti biasanya, hanya saja semua orang kini sedang heboh dengan kabar yang beredar tentang deren yang ditemukan tak bernyawa di sebuah gudang tua dengan kondisi tubuh yang mengenaskan.
"gw kira deren dipenjara, kok tiba-tiba udah dead aja tuh anak" Vania.
"gw juga kaget dengernya" Jihan.
~btw disini jihan masih dibantu pake kursi roda ya...~
"selamat pagi anak-anak" Ucap guru yang memasuki kelas.
"pagi pak!!" Jawab semua murid bersamaan.
"karena ujian kelulusan kalian sebentar lagi akan tiba, bapak harap kalian bisa mempelajari pembelajaran pembelajaran dengan baik ya" Guru.
"astaga gw sampe lupa kalo ujian bentar lagi" Batin vania.
Setelahnya mereka pun memulai pembelajaran hingga jam istirahat pun tiba.
"kita ke perpus yuk" Jihan.
"yuk" Vania.
"aku mau kelapangan aja" Justin.
"no babe, kamu juga harus belajar" Jihan.
Akhirnya mau tidak mau justin pun ikut ke perpustakaan bersama jihan dan vania.
"justin lo bawa jihan ke perpustakaan deluan ya, gw mau ajak juni dulu" Ucap vania sebelum pergi meninggalkan jihan dan justin.
Justin pun mulai mendorong kursi roda itu menuju perpustakaan, sesampainya di sana mereka duduk disalah satu meja kosong.
"ambilin buku fisika dong" Pinta jihan yang tentu saja mendapatkan anggukan dari justin.
Justin pergi ke bilik buku yang berada dibelakang untuk mencari buku fisika tersebut.
"liat deh sekarang pacarnya kak justin harus pake kursi roda" Ucap murid yang ada di sana.
"kok kak justin bisa betah ya sama dia?" Ucap murid yang lain.
Jihan mencoba untuk tidak memperdulikan omongan omongan yang tidak jelas itu, ya walaupun sebenarnya ia juga sangat kesal saat mendengar mereka yang mengatakan bahwa ia tidak pantas bersama justin.
"sabar Jihan sabarr... orang sabar dapet pajero" Batin jihan.
"nih bukunya" Akhirnya justin pun kembali dengan buku yang ia bawa.
" ya udah yuk kita belajar" Jihan.
Mereka pun mulai belajar bersama, hingga tak lama vania datang bersama juni dan arthur.
"lo belajar?! buset fenomena langka nih"Juni.
"bacot lo, mending diem" Justin.
Akhirnya mereka pun belajar bersama di perpustakaan tersebut.
"Jihan"
Jihan yang merasa namanya disebut pun langsung menoleh ke sumber suara.
"Syifa?" Jihan.
"lo ada waktu sebentar gak? gw mau ngomong sama lo" Ucap syifa.
"ngomong aja" Jihan.
"gw mau ngomong berdua doang, boleh?" Syifa.
"sepenting itu?" Vania.
"bareng justin juga gak papa kan? soalnya dia yang dorongin kursi roda gw" Jihan.
"biar gw aja yang dorong" Syifa.
"gak gak gak, entar lo apa-apain lagi temen gw" Vania.
"gw janji gak ngapa-ngapain" Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because you are mine
Romance"SIAPA YANG GANGGU CEWE GW?! MAJU LO SINI!!" Teriak Justin. ⚠️Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata.