"jihan, vania"
Sadar bahwa namanya dipanggil kedua gadis itu pun sontak menoleh ke sumber suara tersebut.
"elvira?!" Ucap jihan dan vania bersamaan sambil menghampiri gadis itu.
"lo kapan sadar?" Jihan.
"ada yang sakit?" Vania.
"atau lo haus?" Jihan.
Semua pertanyaan itu hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh elvira.
"astaga el kita kangen banget sama lo tau gak" Ucap vania sambil melingkarkan tangannya ditubuh elvira dan tentu saja langsung dibalas oleh gadis yang masih terduduk di ranjang rumah sakit itu.
"gw juga kangen banget sama kalian" Elvira.
"nih, Lo minum air putih dulu" Ucap jihan yang memberikan secangkir air putih.
Elvira menerima cangkir itu dan meminum airnya.
"maafin gw ya, karena gw kalian harus ngejagain gw mulu" Elvira.
Jihan sempat bertatap tatapan dengan vania sebelum ia membuka suaranya.
"sebenarnya yang paling setia nemenin lo disini itu arthur" Jihan.
"bocah gak ada akhlak itu?! gak mungkin banget sih" Ucap elvira tak percaya.
"yang dibilang jihan itu beneran el" Vania.
"kesambet apaan tuh cowo?" Elvira.
"entar juga lo bakalan tau sendiri" Jihan.
Tak lama terdengar suara pintu ruangan itu diketuk oleh seseorang dari luar.
Clek
Terlihat arthur dengan kantung plastik di tangannya sedang berdiri diambang pintu, lelaki itu mematung sebelum pipinya basah karena air matanya, yap lelaki itu menangis.
"akhirnya lo sadar el...gw takut banget kehilangan elo.."Ucap arthur yang kini tengah memeluk gadis yang bernama elvira itu.
Elvira awalnya ingin melepas pelukan itu, tapi saat tau bahwa arthur menangis karenanya elvira pun membalas pelukan lelaki itu.
"ada yang sakit gak? atau kepala kamu pusing?" Tanya arthur yang menatap manik manik hitam milik gadis dihadapannya.
Elvira dibuat bingung dengan apa yang ia dengar "kamu?" arthur memanggilnya dengan kata "kamu".
"gw gak papa, makasih karena lo sudah khawatir sama gw" Elvira.
Arthur hanya mengangguk sebagai jawaban.
"gw panggilin dokter dulu buat meriksa kondisi elvira" Ucap jihan lalu pergi.
"udah berapa lama gw tidur disini?" Tanya elvira.
"sekitar 3 Minggu" Jawab vania.
Elvira menghela nafasnya, ia takut jika orang tuanya tau tentang dirinya yang sedang koma di ranjang rumah sakit.
"wait wait wait, ujian kelulusan kapan?! gw gak ketinggalan kan?!" Panik elvira.
"belom, kita ujian kelulusan minggu depan" Vania.
clek
Pintu ruangan itu terbuka dan memperlihatkan jihan yang datang bersama dengan seorang dokter dibelakangnya.
"saya cek dulu ya" Ucap dokter itu.
Dokter itupun mulai memeriksa kondisi elvira.
"kondisi elvira sudah membaik mungkin dua hari lagi kamu boleh pulang" Dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because you are mine
Romansa"SIAPA YANG GANGGU CEWE GW?! MAJU LO SINI!!" Teriak Justin. ⚠️Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata.