06.buly

1.6K 76 0
                                    

Eric berjalan menuju kelasnya sambil menahan air matanya,namun ia melihat netta dari kejauhan seperti sedang mencari sesuatu

"NETTAAA" teriaknya

Pemilik nama mencari asal muasal suara yang menurutnya tidak familiar itu,ketika dirinya melihat Eric berlari kearahnya

"Lo kemana aja sih ric? Gw cariin kemana mana kok gaada?! Gw kirain Lo digondol om om pedofil" ucapnya

"Yakali gw digondol om om,yodah yok kekelas" ujarnya

Eric berjalan beriringan bersama netta menuju kedalam kelas,Eric berusaha melupakan hal tak mengenakkan beberapa menit yang lalu sampai bel pulang sekolah berbunyi

Semua murid berjalan menuju luar sekolah,namun tidak dengan Eric. Ia berjalan menuju ruang rapat OSIS untuk mengambil buku tulis tentang rapat tadi pagi

Karena hari ini tidak ada rapat jadi pintu rapat OSIS dikunci,Eric membawa kunci cadangan sedangkan kunci aslinya dibawa Jesi itu juga Eric yang menyuruh

Ceklek

Eric masuk kedalamnya untuk mencari bukunya,dia lupa menaruhnya. ia tidak berharap bukunya menghilang karena materi tentang rapat tadi pagi semua ada dibuku tulis itu

"Dimana ya?? Perasaan gw harus dimeja ini deh" gumamnya masih mencari buku yang ia cari

Sampai siluet matanya menemukan buku tulis yang ia cari,sebelum keluar dirinya mau memasukkan buku tulisnya kedalam tas namun dirinya mendengar suara pintu OSIS ditutup dengan keras,membuat Eric menoleh

Mereka adalah bima dan Sena,tadi pagi ia hanya bertemu Sena namun sekarang Sena mengajak bima

"K-kalian mau apa?!" Tanya Eric dengan badan bergetar

"Heyy tenang,gw kesini cuma mau bawa Lo doang kok" ujar bima

Eric melepas tasnya,mencari sesuatu mungkin berguna untuk saat ini

"Eitsss mau ngapain manis??" Tanya bima

Tangan bima menahan tangan Eric dengan cepat membuat pemuda itu berusaha untuk melepaskan cengkraman ditangannya

"L-lepas" ujarnya

"Jangan harap gw mau ngelepasin Lo,dan ini kesempatan karena netta udah pulang" ujar sena

'mereka hanya takut dengan netta,kenapa ya?'

"Lepassss gw mau pulang" sentaknya

"Oh Lo udah berani nyenyak,okee sen bekap mulut dia" ujar bima

"Hiks jangan bodoh" umpatnya

Namun ucapan Eric dianggap angin lalu saja,dia membekap mulut Eric dengan kain yang sudah diberi obat tidur

"Yok bawa kegudang"










Perlahan mata Eric terbuka menyesuaikan cahaya yang remang remang

Kepalanya sangat pusing,namun ia menyadari bahwa tangan dan kakinya diikat dan mulutnya disumpal dengan kain

"Emmmmppppp" Eric berusaha teriak namun usahanya sia sia

Dari kejauhan matanya bisa melihat keempat remaja tertawa terbahak bahak,namun matanya sedikit blur karena efek obat tidur tadi mungkin

"Udah bangun juga ternyata,udah gw tunggu tunggu lama banget" ujar lingga

Bugggg

"Emppppp" dia tidak bisa berteriak karena mulut disumpal,kepalanya tertunduk karena menahan sakit dan nyeri diperutnya

PREMAN • BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang