38.Kak jingga

1.1K 41 0
                                    

"hahhh hahhh hahhh"

pukkk

Levi menatap dua bungkus rokok yang tiba tiba saja mendarat mengenai keningnya. dia menatap dua bungkus rokok yang terjatuh diatas lantai. dia seperti mengenali dua bungkus itu. bukannya itu punyanya ya kok bisa ada disini? perasaan tadi jay yang bawa.

dia menatap kearah depan dan terlihat Luke dengan wajah datar. rambut panjang sedikit menutup matanya. melipat kedua tangannya dengan tubuh tegap dan tegas itu membuat levi gugup.

"Lo mau gw kesini ada apa?" tanyanya. walaupun sedikit cenut cenut tapi i'ts okay dia selalu baik baik saja. sudah terlalu kebal dengan kata kata menusuk.

"maksut Lo ngabisin dua bungkus rokok cuma gegara omongan gw apa?" tanyanya.

levi terdiam--

"gw gamau. gara gara Lo ngerokok dan alasannya cuma gw bilang gitu semua orang sekaligus antek antek Lo itu ngata ngatain gw" ujarnya.

Levi yang mengira Luke akan khawatir dengan keadaannya namun harapannya seperti kapas terbang dan tak diperdulikan oleh orang orang.

hatinya semakin sakit dengan ucapan Luke. harapan demi harapan untuk kembeli sekolah hanya membawa sakit hati untuk dirinya.

"Lo gausah banyak gaya ya. cuma gitu doang. gw gamau ada gosib tentang gw" ujarnya dengan kata kata menusuk hati tanpa berfikir bagaimana keadaannya sekarang.

"gw gapeduli Lo mau mati yang terpenting gw gamau ada gosib buruk tentang gw"

Luke berjalan pergi dan menyenggol bahu levi dengan keras membuat pemuda itu sedikit melangkah mundur. Levi sudah tak sanggup berkata kata lagi.

menundukkan kepalanya dan meneteskan airmatanya yang mengenai lantai.

Levi berlari keluar dari rooftop turun kebawah. dia mau kembali bolos. dia gamau sekolah titik Ndak oajej koma apalagi spasi.

....

Galang sekarang tengah membawa Jerry ketengah lapangan yang cukup panas. sedangkan Galang berteduh dibawah pohon yang rindang membuatnya tidak merasa kepanasan.

"ck gaadil" lirihnya.

"push up 50 kali, shit up 50 kali, back up 50 kali. jadi semuanya 150 kali"

"ta-"

"komen tambah 20 kali"

Jerry mendengus kesal. bener bener gebetan gapunya hati. minimal kasih hati dikit lah sekedar sebesar muntahan paus.

Jerry akhirnya melakukan hukumannya sampai 150 kali dalam 3 bentuk olahraga.

dia terbaring dengan terlentang. nafas tersengal-sengal. peluh keringat membasahi seragam dan rambutnya.

"hahh hahhh capek"

"nihh".

Jerry menatap botol yang ada dipipinya. sungguh membuatnya sangat lega karena kedinginan botol itu.

dia menatap kearah samping. melihat wajah datar Galang tengah menempelkan air dingin dipipinya itu sangatlah tampan. momen yang harus ia selalu ingat. sangat langka sekali kalo siketos ini ngasih dia minuman begini.

"thanks"

"hmm"

Jerry menerima botolnya dan merubah menjadi duduk untuk meminum air dingin.

sedangkan Galang tengah berdiri sekarang. memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana dan pergi tanpa sepatah kata.








PREMAN • BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang