4 bulan telah berlalu, 4 bulan menjadi saksi perjuangan anak kecil berusia 7 tahun itu untuk menjadikannya tinggi menjulang melebihi ekspektasinya. Dia ingin melebihi ketinggian Levi.
Mereka terus berlatih diruang olahraga. Paksaan dari Luke membuat lingga mengiyakan saja. Setiap lingga memiliki waktu luang pasti Luke selalu maksa untuk melatihnya.
Sampai dia mencapai ekspektasinya yaitu menjadi tinggi, dan sekarang keinginannya tercapai. Setiap Minggu pasti dia naik 1cm.
"Makasih dad"
"Hmm"
Mereka sedang beristirahat dengan mengatur nafas karena terlalu capek. Ini hari Minggu jadi lingga memiliki waktu luang lebih banyak ketimbang dihari biasa.
Ceklek
Suara pintu terbuka membuat atensi mereka menatap kearah Eric yang datang.
"Gimana capek ga?" Tanyanya kepada Luke.
Luke tersenyum kearah Eric "capek".
"Kalo capek gausah dipaksain" Eric ikut duduk namun duduk disamping Luke. Eric juga sedikit khawatir kalo nanti Luke sering ngeluh capek, kan kasian kalo tidur malah ngigau muluk. Walaupun itu baik untuk tubuh, dibiasakan olahraga dari kecil tapi kalo yang ini Luke kayak memaksakan dia ingin tinggi.
"Tenang papah, Luke tetep mau latihan sama Daddy" ujar Luke.
Eric menghela nafas panjang "kamu kalo dibilangin memang susah ya, kayak daddymu"
"Maklum anaknya" saut lingga.
"Luke kan pengen tinggi"
"Kalo capek gausah dipaksain mau tinggi, lagian kamu ngapain sih mau nyaingin kakak kelas mu itu Sampek berusaha tinggi?" Tanya Eric, dia juga kepo dengan maksut Luke tentang ingin lebih tinggi dari kakak kelasnya.
"Dia ngejek Luke pendek, terus Luke juga pengen tinggi kan Luke anak dominan"
"Mana ada dominan manis sama cantik?" Sindir Eric.
Luke mendengus kesal"yang cantik sama manis itu papah kalo Luke itu manly"
"Dapet kata manly dari mana lagi ni anak" ujar Eric. Dia langsung menatap lingga. Bapak satu ini emang kalo ngasih tau anaknya langsung semua dikasih tau. Kan anaknya jadi kek orang udah tau semuanya sebelum waktunya.
Luke berjalan mendekati lingga lalu memeluk leher lingga sambil menatap kearah Eric.
"Jangan memaksa kehendak ya kamu"ujar Eric.
"Lihat aja Luke kalo besar bakal lebih tinggi dari papah"
Eric mendelik kesal sedangkan lingga tertawa mengejek. "Heh itu namanya mengejek"
"Luke ga ngejek"
"Ngejek itu"
"Kan emang papah pendek"
Jlebbb
Hatinya seperti mendapat tanparan keras dari ucapan Luke.
Eric mengerucutkan bibirnya"lihat kan papahmu itu emang bukan dominan" bisik lingga. Luke menyetujui ucapan lingga, karena menurutnya papahnya ini lucu dan cantik.
"Kalau begitu papah ikut latihan sama Luke besok besok biar papah bisa tinggi juga" ujar Eric dengan senyum lebar.
Luke menghampiri Eric "no.no.no. papah pendek aja soalnya lucu" ujar Eric.
"Pftttt"
Eric memberi jadi tengah kepada lingga namun tangannya berada dibelakang tubuh kecil Luke. Lalu Eric memeluk Luke.
"Kok gitu sih"
"Papah ga boleh tinggi"
"Kenapa hmm?"
"Pokoknya ga boleh"
"Kan papah juga pengen tinggi"
"Kalo papah tinggi. Luke akan marah" ujarnya sambil mencubit kedua pipi Eric.
"Loh kok marah sih??"
"Pokoknya papah ga boleh tinggi. Ga boleh ngelawan kodrat"
Eric menggigit pipi Luke karena gemas "akhhhh papah sakit" dia mendorong kepala Eric lalu mengelus pipinya sendiri.
"Salah sendiri gem-" mulut Eric dibekap sama Luke.
"Manly bukan gemas"
Eric melepas bekapan tangan Luke "kamu kan emang gem-"
"Gak"
"Iya.iya"
Lingga cuma geleng geleng doang ngeliatin tingkah anaknya sama Eric.
"Habis kemana cil?" Tanya seorang pria berjalan mendekati sang adik.
Anak kecil yang dipanggil 'cil' tadi menoleh "habis ngerjain tugas ditaman" ujar anak itu.
"Yaudah makan dulu Sono" ujarnya.
"Hmm" dia mengangguk lalu berjalan menuju meja makan. Namun, langkahnya berhenti dan kembali menatap sang kakak.
Sedangkan pria itu mengangkat sebelah alisnya ketika sang adik malah kembali berhenti berjalan.
"Kenapa lagi"
"Kak Jendra tadi Levi ngelihat kak Juana didepan" ujarnya. Dia hampir lupa mengatakan kepada sang kakak.
"Yang bener aja"
"Emang Levi pernah bohong"
"Ga sih"
Jendra langsung ngicir menghilang dari hadapan Levi.
"Dasar cinta monyet" Levi berjalan menuju ruang makan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
PREMAN • BXB
Teen FictionPreman sekolah tertarik dengan ketua osis Disini diceritakan kalo pemeran dominannya lebih manja dari pada bottom nya