XXX

121 12 0
                                    

Happy Reading🤗

Dear dunia …

Kau tau? Aku hidup setiap hari melawan diriku yang ingin menyerah dan aku ingin memenangi pertarungan ini!

“woi anak olimpiade!” Daniel berteriak sembari melambaikan tangannya menghampiri kedua sejoli yang tengah berjalan beriringan di koridor sekolah. “kalian berangkat bareng lagi?” tanyanya setelah tiba di hadapan Haikal dan Fania. Fania hanya mengangguk sembari tersenyum manis.

“hmm, lo sendiri ada perlu apa manggil-manggil Fania?”kini haikal bertanya dengan sebelah alis terangkat.

“gue ada urusan sama ni anak olimpiade,” balas Daniel kemudian memasukkan sebelah tangganya kedalam kantong celananya

Haikal semakin mengerutkan keningnya, “urusan apa? Gue sensitive kalau masalah Fania,” tekan laki-laki jangkung itu.

Mendengar itu Daniel mengerutkan keningnya, “apaansih lo anjing, alay banget … gue Cuma ada urusan perihal olimpiade doang, bentar lagi mereka tanding jadi banyak persiapan yang harus di urus dari sekarang."

“yaudah, kalau gitu gue antarin,” ujar Haikal yang langsung mengenggam tangan Fania. Hal tersebut membuat Daniel sedikit terkejut dan heran secara bersamaan, karena Haikal tak pernah menampilkan sisinya yang seperti ini.

“lo kira gua manusia criminal, sampe ke ruang anak olimpiade aja lo nggak mau lepas tangan tuh bocah, gua nggak bakal makan Fania juga kali kutub! Mau sampai kapan lo gandeng tangan tuh anak, udah sini bareng gua aja, lo pergi sana cari kegiatan positif, tapi jangan bolos yah!” Daniel segera melepaskan genggaman tangan Haikal kemudian membawa Fania.

Haikal tampak tak terima, ia hendak mengambil alih tangan Fania namun Fania mencegahnya, gadis itu tersenyum, “nggak papa, ruang olimpiade dekat kok, lagian kak Daniel nggak mungkin melakukan hal jahat, kamu percaya kak Daniel kan?”

“i-ya-hh … tapi_”

“nggak papa kal …” lagi-lagi Fania berusaha menenangkan, “ayok kak,” ajak Fania pada Daniel, kemudian keduanya berjalan Bersama menuju ruangan anak olimpiade.

Haikal hanya bisa pasrah dengan hembusan nafas yang Panjang, “yang gue takutin bukan Daniel, tapi makhluk yang bernama Zega itu,” kesal Haikal memanyunkan bibirnya, “pasti tuh setan bakal modus sama cewe gue, argh …” Haikal mengacak-acak rambutnya frustasi.

Untuk menenangkan pikirannya Haikal memutuskan pergi ke perpustakaan untuk tidur, ah .. ralat laki-laki itu akan hanya menutup matanya dan menjauhakn diri dari kebisingan sekolah. Untuk tidur, laki-laki itu sedikit sulit, dia hanya akan memejamkan mata dengan pikiran kacau yang entah kenapa selalu datang menghantuinya. Jika kalian ingat Haikal adalah seorang anak yang sangat susah tidur, ia bahkan sampai menggunakan Teknik akupuntur hanya agar bisa tertidur lelap tanpa mengkhawatirkan kekacauan di hari esok.

Saat dalam perjalanan menuju perpustakaan, Haikal tak  sengaja melihat cindy, ia cindy teman dekat saudara tirinya itu, gadis itu baru saja memasuki toilet, laki-laki itu tersenyum miring saat ide jahil terlintas dalam pikirannya, ia berjalan mendekat kearah toilet perempuan itu kemudian mengunci pintu tersebut. Laki-laki itu tersenyum puas setelah berhasil melakukan ide jahilnya itu.

“nunggu karma dari Tuhan lama,” ujarnya sembari membuang kunci tersebut ke dalam tong sampah di depan toilet.

Setelah selesai degan urusannya, Haikal mengambil ponselnya yang ada dalam kantong celananya, ia berniat untuk mengirimkan pesan kepada Daniel sembari berjalan menyusuri koridor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUKA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang