X

440 60 188
                                    

Happy reading ◉⁠‿⁠◉

Dear dunia...

Jika aku memang di takdirkan untuk terluka, tolong beri aku kekuatan!


Pagi ini Fania terlihat berjalan menuju halte bus, ia berjalan sembari bersenandung kecil. Terlihat earphone yang melekat di telinganya, nampaknya perempuan itu sedang mendengarkan musik.

Setibanya di halte bus, ia duduk menunggu bus yang akan datang, Ia yakin hari ini dia tidak akan terlambat. Dari kejauhan ia melihat bus yang mulai mendekat, ia tersenyum kemudian berdiri. Ia menggenggam erat tali tasnya, kemudian masuk ke dalam bus, saat bus itu berhenti.

Setelah Fania masuk, bus kembali berjalan. Fania duduk di dekat jendela, perempuan itu asik mendengarkan musik sekaligus memandang pemandangan dari jendela bus.

Belum beberapa menit bus berjalan, tiba-tiba bus itu berhenti. Seorang lelaki masuk dengan santainya dan duduk tepat di samping Fania.

Fania tidak menyadari kedatang lelaki itu, ia terlalu asik dengan irama musik yang bersenandung di telinganya.

Lelaki itu mengambil sebelah earphone Fania kemudian memakaikannya di telinganya. Sontak hal tersebut membuat Fania terkejut dan langsung menatap lelaki itu.

"Kamu?" Fania melotot menatap lelaki di hadapannya.

"Ini lagu apa? Enak." Bukannya menjawab pertanyaan Fania, lelaki itu malah bertanya balik soal lagu yang di putar melalui ponsel Fania.

"Kamu cowo itu,'kan?" Tanya Fania lagi.

Lagi dan lagi laki-laki itu tidak menjawab pertanyaan Fania, lelaki itu justru mengambil ponsel yang ada dalam genggaman Fania. Ia melihat judul lagu yang di putar oleh Fania, kemudian lelaki itu manggut-manggut. Fania menatap lelaki itu dengan tatapan bingung sekaligus heran.

"Nih!" Lelaki itu memberikan kembali earphone dan juga ponsel Fania. "Gue pake punya gue aja." Lanjutnya. Kemudian lelaki itu membuka ponsel dan memakai earphonenya. Ia langsung memutar lagu yang sempat ia dengar tadi, Dreaming -nct dream.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku, kamu kan yang sering bantu aku?" Tanya Fania mengikis jarak antara keduanya. Hal itu membuat lelaki itu terkejut, ia menatap manik mata Fania yang seolah menuntut jawaban darinya.

Lelaki itu mengendus kesal, kemudian mengangguk. Ia kembali menjauhkan wajah Fania menggunakan jari telunjuknya, "kalau mau minta cium jangan di sini!" Ucapnya, kemudian ia memejamkan matanya menikmati irama musik di telinganya.

Fania tak menghiraukan perkataan laki-laki itu, "Kamu kenapa mau bantu aku?" Tanya Fania, namun tak ada jawaban dari lelaki itu.

Fania menatap lelaki yang ada di sisinya, ia melihat wajah yang begitu tenang dengan mata yang tertutup rapat. Fania ingin bertanya kembali, tapi ia takut mengganggu tidur lelaki itu.

Fania memasang kembali earphonenya, mungkin ia bisa bertanya kembali setelah lelaki itu bangun. Fania duduk bersandar, ia juga turut memejamkan matanya menikmati irama musik.

Di menit berikutnya, Fania justru tertidur. Bahkan, kepala gadis itu terjatuh tepat di atas bahu Haikal, lelaki yang duduk bersamanya. Irama lagu Teddy bear - nct dream itu, benar-benar membuatnya hanyut dalam mimpi.

Lelaki itu tersenyum, ia memperbaiki anak rambut Fania yang terjatuh menutupi wajahnya. "Lo cape banget kayaknya, tidur aja dulu!" Ucapnya pelan. Ya ... Lelaki itu sebenarnya tidak tertidur, ia hanya memejamkan matanya.

Perjalan bus begitu panjang, bahkan mereka sudah melewati sekolah. Lelaki itu tidak membangunkan Fania, ia tetap membiarkan Fania tertidur pulas. Ia tahu Fania begitu lelah setiap harinya, dan Fania pasti butuh istirahat.

LUKA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang