VIII

482 64 191
                                    

Happy reading ◉⁠‿⁠◉

Dear dunia ...

Aku berharap musim semi tidak datang terlambat.

Pagi ini Fania benar benar bangun kesiangan, semalam di begadang untuk belajar persiapan olimpiadenya nanti. Fania bergegas bangun dan langsung mandi.

Setelah selesai berpakaian, Fania langsung menenteng tasnya dan berlari menuju halte bus. Sebelum keluar rumah Fania berteriak pamit kepada sang bunda yang masih memasak di dapur.

"Bunda, Fania pamit ya!" Teriaknya berlari sembari menggunakan tasnya.

"Bekal kamu gimana sayang?" Teriak bunda Fania berlari menghampiri Fania, namun Fania sudah jauh dari rumah.

Bunda Talia menghela napas panjang, ia hanya bisa mendoakan anaknya agar selamat sampai di sekolahnya. Anak itu bahkan hampir menabrak orang yang berlalu lalang di jalan, sangking buru-burunya.

Sesampai di halte bus, Fania mengajar bus yang sudah berjalan meninggalkannya. Ia berlari sekuat tenaga mengejar bus itu.

Fania melambai-lambaikan tangannya " pak? Tunggu pak!" Teriaknya.

"Pak, pak, pak" Fania tetap berlari mengejar bus yang ada di depannya.

seorang lelaki yang sedang mengendarai motor hitamnya memicingkan matanya dari balik helm full facenya.

"CK, dasar bego" gerutu laki-laki itu kesal. Ia menambah kecepatan motornya dan langsung menyalip bus yang ada di depannya.

Citttt....

Decitan suara ban motor dan bus yang bergesekan dengan aspal sangat nyaring. Supir bus itu langsung ngerem mendadak takkala lelaki itu menyalip jalannya.

Semua orang yang ada di dalam bus langsung panik dan terkejut, semua penumpang langsung menoleh ke arah seorang lelaki yang jadi penyebab bus berhenti.

Lelaki itu turun dari motornya, ia menunduk 90° untuk meminta maaf, tak lupa juga ia menyatukan tanganya di depan dada di hadapan supir bus yang menatapnya dari kaca pengemudi.

Lelaki itu kemudian berjalan menuju sisi bus, ia langsung melihat Fania yang tengah berlari ke arahnya. Fania semakin dekat, Fania langsung menumpukan kakinya di atas lututnya. Ia menghembuskan napasnya ngos-ngosan.

Fania mendongkak menatap lelaki yang ada di hadapannya, " makas__"

"Masuk sana!" Potong laki-laki itu

"Iya, gue cuma mau bilang maka__"

"Buruan!" Lelaki itu mendorong paksa Fania memasuki bus. Fania yang di perlakukan seperti itupun hanya bisa pasrah. Ia juga tak mau membuat semua orang di bus menunggu lama.

"Lain kali jangan bego, anak cewe kok bangun kesiangan" sungut lelaki itu sebelum pergi meninggalkan Fania.

Fania hanya bisa menatap bingung lelaki itu, ia memperhatikan lelaki yang sedang menaiki motornya dari balik kaca bus.

Fania hanya bisa menatap bingung lelaki itu, ia memperhatikan lelaki yang sedang menaiki motornya dari balik kaca bus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LUKA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang