XX

408 74 385
                                    

Happy reading ◉⁠‿⁠◉

Dear dunia

Kau tau? Manusia lebih menyeramkan daripada hantu.

Sore hari ini terlihat bunda Talia sedang berbelanja di pasar, ia tengah membeli tomat untuk di oleh menjadi makan malam nantinya. Di dalam genggamannya juga terdapat beberapa belanjaan untuk bumbu dapur, tampaknya bunda Talia akan memasak menu enak malam ini.

Setelah selesai membeli tomat, bunda Talia memutuskan untuk pulang, ia menenteng 2 kantong plastik yang masing-masingnya berisikan bahan belanjaan sembari berjalan.
Sesekali bunda Talia berhenti untuk sejenak beristirahat, keringat di dahinya sangat menunjukkan betapa lelahnya ia hari ini.

Tin tin tin ...

Sebuah mobil mewah berwarna hitam tengah berhenti di depan bunda Talia, perlahan kaca mobil itu terbuka menampilkan sosok wanita cantik dengan penampilan glamor, terlihat dari cara berpakaiannya, nampaknya wanita ini adalah wanita kalangan atas.

"Sore teman lama ku," sapa wanita itu setelah keluar dari dalam mobil, dengan gaya elegan wanita itu membuka kaca mata hitam yang ia kenakan, kemudian ia menatap bunda Talia dari atas hingga bawah, "sangat memprihatinkan," gumamnya pelan.

"Mau ngapain kamu?" Tanya bunda Talia tak suka.

"Hahahah, Talia ... Talia, miris sekali nasib kamu sekarang, mana Talia yang dulu aku kenal?" Ujar wanita itu sembari tertawa kecil.

Bunda Talia menatap wanita itu jengah, "kalau nggak ada hal penting yang mau di bicarakan, saya pamit duluan," tutur bunda Talia hendak beranjak.

"Ups, bentar dulu dong, aku ke sini itu mau bantu kamu. Aku kasihan sama tangan kamu yang udah kasar itu, kayaknya tangan kamu udah jengah deh Sama kondisi ekonomi kamu yang sekarang," lagi-lagi wanita itu tertawa sesekali melirik barang bawaan bunda Talia

"Makasih sudah berniat baik membantu saya, tapi maaf saya bisa sendiri," balas bunda Talia tersenyum ramah.

"Lagian, kenapa nggak balik kerja kayak dulu lagi? Lebih banyak duit," bunda Talia yang mendengarkan perkataan itu hanya menarik nafas dalam, ia mencoba untuk tidak tersulut emosi.

"Saya duluan," ucap bunda Talia beranjak dari tempatnya.

Wanita itu langsung mencekal tangan bunda Talia, ia mendekatkan mulutnya ke daun telinga bunda Talia dan berbisik,  "yakin nggak mau lagi? Padahal gampang loh, tinggal ngangkang doang."

Plak!

Bunda Talia tersulut emosi, "Jaga mulut kamu yah!" Tegasnya kemudian pergi meninggalkan wanita itu.

Wanita itu mendecih sembari menatap punggung bunda Talia yang mulai menjauh, "kita lihat aja, sampai kapan lo bisa nyimpan itu semua," gumamnya pelan, sembari mengelus pelan pipinya yang nyeri akibat tamparan bunda Talia.

💚💚💚

Ting ... Ting ... Ting!

Bel berbunyi menandakan waktunya istirahat, semua para siswa berhamburan keluar dari kelas, ada yang ke kantin, perpustakaan main di taman bahkan pergi ke toilet hanya untuk sekedar buang air.

Zega yang kelasnya berada di lantai atas berlari menuruni tangga ke lantai bawah, dia menelusuri koridor melewati beberapa orang yang menatapnya aneh karna berlari terburu-buru.

Akhirnya, ia sampai. Ia kini berada di depan kelas sebelas IPA 1, ia langsung masuk kemudian mencari seseorang yang menjadi tujuannya sedari tadi. Ia menelisik setiap sudut ruangan dan dapat, ia melihat Fania tengah merapikan bukunya.

LUKA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang