Happy reading ◉‿◉
Dear dunia
Tidak mengeluh bukan berarti baik-baik saja.
Semua para siswa kini tengah berkumpul, mereka semua duduk berkelompok sembari menikmati hidangan yang di sediakan untuk sarapan pagi ini.Haikal, Fania, Daniel, zega dan Lia duduk bersama, mereka sedang menikmati makanan mereka dengan nikmat. Bahkan Daniel sudah berapa kali menambakan nasi ke atas piringnya, nampaknya lelaki itu sangat kelaparan.
"Lia? Kok brokoli lo nggak di makan? Nggak suka?" Tanya Daniel memperhatikan sayur brokoli yang sama sekali belum tersentuh.
"Enggak," singkat Lia sembari mengunyah makanannya.
"Buat gue yah!" Pinta Daniel dan langsung mengambil brokoli tersebut saat mendapati anggukan dari Lia.
Haikal menatap Daniel yang makan seolah sedang kesetanan, lelaki itu makan dengan lahapnya hingga membuat Haikal menggelengkan kepalanya heran.
"Kenapa? Mau brokoli juga?" Tanya Daniel saat mendapati Haikal menatapnya.
"Gak suka," balas Haikal menggelengkan kepalanya.
"Gue mau, dan!" Zega menyodorkan piringnya berharap Daniel membagi brokoli yang di ambil dari piring Lia tadi.
"Wah, sorry, dah habis!" Daniel langsung melahap semua brokoli yang ada di atas piringnya, hal tersebut membuat Zega menatapnya kesal, ia juga menendang pelan kaki Daniel, membuat laki-laki itu hampir terjungkal.
"Nih ka, ambil punya aku aja!" Fania meletakkan beberapa sayur brokoli di atas piring Zega, membuat ketua OSIS tersebut tersenyum.
Hal itu membuat Haikal membulatkan matanya, Zega yang hampir memakan sayur brokoli tersebut langsung di rampas oleh Haikal, ia mengambil brokoli itu menggunakan tangannya dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya dengan rakus.
Mereka yang melihat itupun terkejut dengan perlakuan Haikal, Daniel bahkan lupa berkedip beberapa detik saat melihat kejadian itu.
"Perasaan itu brokoli Fania kasih ke gue deh, kenapa Lo yang ambil?" Zega menatap Haikal kesal.
"pengen!"
"Tadi katanya nggak suka brokoli," sindir Lia
"Sekarang suka!" Singkat Haikal setelah menelan habis semua brokoli dari piring Zega.
Fania yang melihat itupun hanya bisa tercengang.
"Aduh ... Aduh ... Perut gue sakit!" Daniel mengaduh kesakitan sembari memegangi perutnya.
"Jangan-jangan karna kebanyakan makan," tebak Fania sedikit panik
"Bukan," balas Daniel menggeleng
"Terus kenapa?" Kini Zega yang bertanya
"Kayaknya mau berak deh, kal? Temenin gue berak dong!" Pinta Daniel dengan raut wajah memohon.
Haikal yang mendengarkan itupun langsung melayangkan tatapan tajamnya, kemudian menendang bokong Daniel hingga laki-laki itu terjungkal, "sana sendiri!" Ketusnya
"Auw," Daniel meringis memegangi pantatnya yang nyeri akibat ulah Haikal, "ayok dong kal, takut setan gue," lagi-lagi Daniel merengek minta di temani.
"Yang ada setannya yang takut sama mahkluk kayak lo, lagian masih pagi juga."
"Pelit amat," celoteh Daniel, "ga? Temani gue dong!" Kali ini Daniel berharap kepada Zega sang ketua OSIS.
"Gak, tai Lo bau," balas laki-laki itu menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA!
Teen Fiction°Boleh nggak, pulang duluan tanpa harus Tuhan jemput dulu?° _________________________________________ ~ Banyak orang yang memiliki hidup mengerikan di dunia ini ~ Cape, hampir gila kadang. Tapi mau gimana lagi? Kita lahir bukan karna keinginan kita...