Happy reading 🤗
Dear dunia ...
Apakah salah, jika mendoakan kebahagian orang lain?
Di sebuah Gedung tua nan besar terdapat seorang laki-laki tengah bertekuk lutut sembari melipat kedua tangannya. Dengan mata yang tertutup rapat laki-laki itu mulai mengeluarkan kata-katanya, “Kali ini aku datang lagi, aku rasa aku tak perlu menjelaskan siapa lagi kali ini, kau jelas tahu seberapa berharganya wanita malang itu bagi ku. Aku bisa membayangkan seberat apa dia dalam menjalani hidup selama ini. Aku berharap semoga engkau mengizinkan ku untuk membantunya melewati bahkan menyelesaikan semua penderitaan dalam hidupnya. Aku berharap dengan sangat, semoga engkau memberiku kesempatan untuk membantunya melewati kesedihan dan kenangan buruk yang ia miliki. Aku hanya ingin melukis segaris senyum di wajahnya, segaris senyum yang tidak akan pernah pudar. Aku berharap mulai sekarang engkau akan selalu mempertemukannya dengan orang baik dan membantunya mengukir kenangan indah. Aku sungguh menginginkan wanita itu bahagia selayaknya ia tertawa tanpa beban sedikitpun dalam pikirannya, aku berharap dia menjadi salah satu wanita yang paling bahagia di dunia, karna bagiku dia adalah wanita yang sangat berharga, jadi, tolong jangan biarkan dia sakit, tolong hibur dia dan tolong selalu membuatnya tertawa.” Setelah mengatakan permohonanya yang sangat Panjang itu, laki-laki yang selalu mengenakan hoodie hitam itu membuka matanya perlahan kemudian bangkit berdiri, saat hendak keluar dari Gedung tersebut, seorang pria tua berjubah bersuara hingga membuat langkahnya terhenti.
“kamu mendoakan hal yang sama lagi,” ucap pria tua itu, “nampaknya gadis itu sangat berharga hingga kamu sendiri lupa untuk mendoakan dirimu,” pria itu menatap Haikal yang kini sudah berbalik badan menatapnya.
Haikal tersenyum menatap pria tua berambut putih itu, “wanita itu tak pantas untuk terluka, lagian … aku bahagia saat melihatnya bahagia, jadi dia harus bahagia agar aku juga bahagia” balas haikal, kemudian berbalik dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi.
Pria itu hanya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, “anak yang manis” ucapnya pelan.
Ini sudah kesekian kalinya Haikal mengunjungi tempat ini dan beroa, bahkan bisa di bilang laki-laki itu sudah sering mengunjungi tempat ini sedari kecil. Namun satu hal yang selalu membuat pendeta yang ada dalam gereja itu merasa kebingungan, lantas setiap anak itu berkunjung dan berdoa, pendeta tersebut tak pernah sekalipun mendengarkan haikal mendoakan dirinya sendiri. Laki-laki itu selalu mendoakan orang lain, mendokan bundanya, ayahnya, bi arum, bahkan anak-anak panti yang sering ia kunjungi juga turut masuk dalam list doa Haikal.
Haikal memang memiliki sifat yang kaku bahkan terlihat sangat dingin, namun di balik sifatnya yang seperti itu, laki-laki itu sangat penyayang dan sangat manis. Sewaktu kecil, Haikal bahkan sering meletakkan makanan di kursi paling depan, itu adalah ucapan terimakasih Haikal karna pendeta yang ada di gereja tersebut tak pernah mengunci pintu gereja untuknya.
Mungkin selama ini Haikal tidak menyadari bahwa pria tua yang ada di dalam gereja itu selalu mendengarkan curhatannya mulai dari kecil hingga saat ini. Mulai dari keluhan seorang anak kecil yang merengek hingga permintaan sederhana dan rasa ucapan syukur.
“aku harap Tuhan mengabulkan doa mu, nak!” gumam pria tua itu setelah melihat punggung Haikal yang mulai menjauh. “aku tidak pernah bertemu dengan anak semanis dan setulus ini, bahkan orang yang sering beribadah dan selalu mengagungkan sang pencipta belum tentu memiliki hati selembut ini.”
Pagi ini cuaca sangat cerah, bahkan sinar matahari mampu menembus gorden dyan memasuki sebuah kamar bernuansa gelap itu, interior dan pernak-pernik dari kamar tersebut di penuhi dengan warna gelap. Seorang perempuan paruh baya menyibak goreden hingga cahaya yang masuk ke dalam kamar membuat tidur seorang gadis yang berada di atas ranjang, terusik perempuan itu perlahan membuka matanya dan …
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA!
Teen Fiction°Boleh nggak, pulang duluan tanpa harus Tuhan jemput dulu?° _________________________________________ ~ Banyak orang yang memiliki hidup mengerikan di dunia ini ~ Cape, hampir gila kadang. Tapi mau gimana lagi? Kita lahir bukan karna keinginan kita...