55. liburan ke jogja

36 5 2
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

~o0o~

selamat membaca!

Hari Sabtu—menjadi hari yang mereka nantikan. Sheena tengah sibuk menyiapkan berbagai baju lalu dia masukkan ke dalam koper. Saat gadis itu tengah bergulat dengan baju. Tiba-tiba suara teriakan dari sang suami menghentikan aktivitasnya.

"Sayang, kaos kaki Aa' dimana!" Teriak Sean dari luar kamar.

Sheena mendengus kesal lalu melangkah keluar kamar. "Ada apa sih Aa'!"

Sean mendekat lalu menaruh kepalanya di pundak Sheena. Pemuda berbadan tegap itu bermanja kepada sang istri, seraya berbisik pelan. "Cariin kaos kaki Aa', dong sayang. Aa' udah pusing banget sayang, karena dari tadi ga ketemu-temu."

Sheena menghela napas panjang dan sedikit menyingkirkan kepala Sean dari pundaknya. Pundaknya di buat mati rasa karena kepala Sean yang terlalu berat. "Minggir dulu Aa',"

Tanpa membantah Sean mengangkat kepalanya. Sean sedikit menyingkir dari hadapan Sheena, lalu Sheena melangkah masuk ke kamar. Gadis itu terpaksa menuruti untuk mencarikan barang yang Sean butuhkan. Walau bibirnya mengomel.

Sean tersenyum tipis karena melihat istrinya yang menggemaskan saat mengomel. Pemuda itu berdiri di tengah pintu dengan bersandar.

"Kalau lagi ngomel ini, kamu semakin menggemaskan saja, sayang." Gumam pelan Sean.

Selang 7 menit. Sheena mendekat dan melempar kaos kaki itu ke muka suami. Walau perilakunya sangat tak sopan namun Sean hanya membalas dengan kekehan pelan. Tangan Sean menarik tangan Sheena. Sontak langkah Sheena berhenti. Gadis itu menoleh ke suami lalu bertanya.

"Apa lagi?" Ketus Sheena.

Tanpa berpikir panjang. Sean membalik Sheena dan membuat gadis itu terkunci dan terpojok ke dinding. Tangan kekar Sean memeluk posesif pinggang Sheena. Matanya menatap lekat mata hitam pekat Sheena. Lalu ibu jarinya mengusap lembut bibir ranum Sheena.

Cup!

Tanpa aba-aba Sean langsung mencium bibir mungil Sheena. Sheena membulatkan mata sempurna karena apa yang suaminya lakukan. Tanpa Sheena sadari ia menggalungkan tangannya ke leher Sean. Sean semakin memperdalam ciuman. Kini ciuman lembut itu berubah menjadi kasar dan brutal. Namun terhenti saat Sheena mendorong tubuh tegap suaminya.

Sheena mendengus kesal dan memukul dada bidang suaminya. "Ihh Aa' kenapa brutal banget sihh, sampai buat Sheena sesak napas loh!"

Sean menyungging senyuman tipis dengan tangan yang kembali memeluk pinggang Sheena. Ia mendekatkan diri dan...

Cup!

Kecupan singkat mendarat lembut di dahi Sheena. Sean menjauhkan wajahnya lalu menatap dalam wajah menggemaskan dari istrinya. Tangan Sean mengusap lembut puncak kepala Sheena. Lalu pemuda itu melepaskan pelukan tangannya yang berada di pinggang Sheena.

"Makanya jangan gemes-gemes, emangnya mau Aa' makan kamu idup-idup!" Sean menarik hidung mungil Sheena karena gemas.

Sheena yang mendengar pun sontak mendelik tak percaya. Dengan entengnya tangan Sheena memukul lengan suaminya.

Plak!

Sean sedikit meringis karena ulah istrinya. Ia menatap sang istri yang kembali kesal karenanya, seraya tertawa kecil. Lalu Sean berlalu pergi seperti tak punya dosa sama sekali dan Sean tak lupa memunggut kaos kaki yang Sheena lempar tadi lalu membawanya keluar.

"Aa' tunggu di ruang tamu ya sayang!" Teriak Sean dari luar kamar.

Sementara Sheena-gadis itu masih cemberut karena Sean-suaminya. Bisa-bisanya gadis seimut gue mau di makan. batin Sheena bertanya-tanya. Lalu Sheena melangkah untuk kembali melanjutkan apa yang tertunda tadi dan semua itu ulah suaminya. Benar-benar menganggu saja!

***

Stasiun Hall—sangat di padati dengan orang berlalu lalang. Suara riuh sudah menjadi teman para penumpang. Sean dan Sheena duduk manis seraya menunggu para sahabatnya. Bibir Sheena sudah mengerucut kesal karena sahabatnya begitu lama.

Mata Sean melirik sekilas wajah cemberut istrinya dan membuat dirinya tersenyum tipis. Sheena sadar akan dirinya di tatap sontak menatap tajam suaminya.

"Ngapain lihat-lihat?" Ketus Sheena.

Sean terkekeh pelan sambil mengusap kepala Sheena. "Tidak ada apa-apa sayang,"

Sheena mengangguk paham.

"Masih marah?" Tanya Sean.

Sheena menoleh lalu memeluk tubuh tegap suaminya. Gadis itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sean. Menghirup wangi Sean yang menenangkan baginya. Tangan Sean perlahan mengusap lembut punggung Sheena.

Sheena mendonggak menatap suaminya dari bawah. Sean yang sadar lalu menatap Sheena dengan penuh tanya.

"Kenapa sayang?" Sean membelai lembut pipi Sheena.

"Maafin Sheena yang tadi pagi ya Aa' , soalnya udah ga sopan sampai lempar wajah Aa' menggunakan kaos kaki." Cicit Sheena pelan dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Aa' sudah maafin sebelum kamu minta maaf sayang, tapi lain kali ga boleh diulang lagi, paham sayang?"

Sheena mengangguk lalu mencium singkat pipi Sean. Karena malu akan apa yang ia baru saja lakukan, gadis itu menyembunyikam wajahnya ke dada bidang suaminya. Sean hanya bisa terkekeh pelan karena tingkah menggemaskan dari sang istri. Keduanya sama-sama terhanyut dalam pelukan. Sean mengecup dahi Sheena berulang-ulang.

"Bangsat! Gemes banget!" Batin Sean berteriak karena gemas.

"Boleh join pelukannya ga?" Tanya Afif tiba-tiba.

Namun pelukan mereka terlepas karena suara dari Afif. Sean menoleh ke para perintilannya yang sudah datang. Sean memasang wajah datar karena ada penganggu saat dirinya bersama sang istri. Sheena lalu berlari dan memeluk kedua sahabatnya. Sean tersenyum tipis karena melihat Sheena begitu menggemaskan saat berlari.

"Gimana kabarnya buketu?" Sapa hangat dari Dava.

Sheena menoleh lalu tersenyum. "Baik, kalau kalian gimana?"


Hate Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang