08

779 36 0
                                    

Saat ini mereka berada didalam kelas dan Anca sedang meringkas materi yang ada di papan tulis.

"Nanti mau pergi dulu? Nge-date pertama kita nih." tanya Arga yang sedang duduk disebelah Anca.

Anca tersenyum, ia menjalankan ujung tumpul pena ke wajah Arga dan terhenti di hidung mancung pemuda itu. "Perasaan gue kita tiap hari juga udah nge-date kok."

"Kan statusnya beda, Caca."

Anca tersentak mendengar itu, ia melotot dan menatap Arga heran. "Apa tadi?"

"Caca," jawab Arga dengan enteng sambil tersenyum miring.

Anca mengetuk pelan kening Arga dengan penanya. "Udah punya panggilan tambahan untuk gue."

"Jelas dong, harus ada bedanya." Arga mengambil pena Anca dan menyembunyikan di sakunya. "Diem sebentar, ya, jangan nulis dulu."

Anca tersenyum geli, ia mengusap rambut Arga dengan halus. "Mau di perhatiin ya, ganteng?" Pipi Arga yang memerah membuat tawa Anca terdengar. Gadis itu mengacak rambut belakang Arga karena saat ini pemuda itu tengah menyembunyikan wajahnya.

"Kok gemes banget sih lo setelah pacaran," ucap Anca dengan gemasnya.

"Diem."

"Pipinya merah, lo bilangin gue tomat ternyata lo juga kayak tomat. Arga tomat, Arga tomat."

Ejekan Anca membuat Arga rasanya ingin menghentikan itu dengan bibirnya. Ia dengan perlahan mengangkat kepalanya dan menatap Anca dengan mata memicing. "Diem deh, lo lebih tomat tau makannya gue panggil tomat."

"Arga tomat, Arga blushing."

"Caa diem ih, atau mau gue cipok nih?"

"Cipok itu cireng popcorn?"

Rasa malu yang tadi melanda Arga langsung tergantikan. Ia menatap tidak percaya kepada Anca. "Lo gak tau cipok?"

"Pernah taunya di tiktok yang cireng itu kan."

Arga menggaruk kepalanya. "Lo beneran gak tau atau sok gak tau."

Anca mengerucutkan bibirnya, ia menarik kerah Arga hingga bibirnya tepat berada di telinga pemuda itu. "Tunggu dulu ya gue belum siap. Kayaknya lo itu modelan yang kalau udah cipokan bakalan minta terus dan gue belum siap. Lo suka cipok yang basah kan? Sabar dulu ya. Arga ganteng deh."

***

Arga melirik gadis di sampingnya yang tengah memainkan ponsel miliknya. Ponsel miliknya ya milik gadis itu, begitu juga dengan kebalikannya. Setelah pembahasan percipokan tadi, rasanya tenggorokan Arga begitu kering. Memikirkan bisikan Anca tadi saja rasanya ia ingin menghilangkan diri menggunakan pintu doraemon. Dan Anca bagaimana bisa menyimpulkan tentang ia suka cipok basah? Padahal Arga cipokan saja belum pernah.

"Beneran gak mau keluar?" tanya Arga mengalihkan pertanyaan.

Anca meletakkan ponsel Arga, ia memiringkan duduknya dan menatap pemuda itu. "Pengen ketemu mama lo."

"Ketemu calon mertua ya?"

Anca mengangguk. "Lo kemarin udah ketemu papi mami, masa gue belum. Harus memperkenalkan diri dengan status yang baru."

Arga tersenyum, ia melirik jam tangannya. "Fira belum pulang tapi."

"Ya gak papa, gue mau berduaan aja sama mama lo."

"Gak sama anaknya?"

"Sama anaknya tiap hari berduaan, ganti dulu."

---------------------------------

ANCAARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang