27

812 59 3
                                    

Arga tersenyum melihat Anca yang tengah mengikat rambutnya. "Kalau gak ada gue, jangan diikat, ya?"

"Padahal gerah."

"Leher lo itu ngundang loh, cantik."

"Ngundang makhluk halus?"

"Makhluk nyata. Cowok-cowok bakalan terpana. Gue cowok tapi gue bisa ngomong cowok tuh gila, cuma liat leher gitu aja bisa bayangin yang enggak-enggak. Apalagi pas kumpul sama satu tongkrongan nya, wah liat cewek bening dikit langsung digibahin."

"Berarti lo-"

Arga menggeleng kemudian mengangguk. "Gue mau bilang iya, tapi gue ngomong kayak tadi berdasarkan temen-temen gue. Tapi, gue gak ikutan kalau ngomongin cewek, gue cuma diam dengerin mereka."

"Sambil lirik-lirik dikit, kan?"

"Gue punya mata, sayang...."

Anca terkekeh, ia mengangguk. "It's okay, yang penting lo nya gak tertarik aja."

"Kelas jam berapa, sayang?"

"Bentar lagi mau berangkat. Nih, outfit gue hari ini gimana, ganteng?"

Arga mengulum senyumnya melihat outfit Anca yang gemas. Gadisnya sedang menyukai ala-ala Korea. Ia mengangguk dan memperlihatkan dua jempolnya. "Very-very beautifull! Sesuai sama apa yang selama ini gue panggil ke lo."

"Beneran?"

"Iya, gemes banget pacar gue."

"Lip tint nya bagus gak warnanya?"

Arga meneguk ludahnya mendengar pertanyaan itu. Ia teringat saat Anca bertanya tentang lip tint gadis itu dahulu, saat first kiss mereka hampir hilang. Ditambah sekarang layar laptop Arga dipenuhi wajah Anca dengan bibir gadisnya yang menggoda. Arga menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran mesum yang tadi hampir mampir. "Bagus, sayang."

"Tau namanya apa?"

Dahi Arga mengerut, berusaha untuk mengingat. "Om- ompe? Omdre?"

"Dikit lagi!"

"Ombra?"

"Ombak sekalian, Arga! Lo juga ingetnya bra terus."

Arga tersenyum malu mendengar itu. "Gak gitu ... namanya terus apa?"

"Dikit lagi bener padahal. Ombre."

"Nah! Iya! Kenapa dinamain ombre?"

Anca terdiam beberapa saat, tapi kemudian ia menjawab, "Menurut mbah kita yang paling berguna bagi dunia dan seisinya, ombre lips adalah tampilan riasan bibir dari dua atau lebih warna lipstik yang berpadu untuk menciptakan gradien. Kata ombre berasal dari bahasa Perancis yang memiliki arti 'berbayang'. Warna yang cenderung gelap dan mencolok dipadukan dengan warna terang."

Arga cengo tapi kemudian ia tertawa. "Niat banget sampai di cari!"

"Dari pada pacar gue nanti ke bawa sampai mimpi kenapa namanya ombre."

Arga mengangguk dan tersenyum gemas. Melihat Anca yang sudah ada di dalam mobil membuat Arga akhirnya berkata, "Ya udah, hati-hati kalau nyetir."

"Siap, kapten!"

"Sampai kampus kabarin, sayang."

"Siap!"

"Belajar yang bener ya, cantik."

"Iya, Arga sayang...."

"Itu rambut nanti sampai kampus di gerai."

"Iya, Argantara sayangnya Caca. Ada lagi, ganteng?"

ANCAARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang