20. Fakta Tentang Fahri

255 46 6
                                    

Walcome My Story
.
.
Makasih Sudah Mampir!!

Fahri tidak mungkin salah, dia tadi benar-benar melihat sosok yang sudah sangat lama tidak dia temui. Kaki Fahri semakin lemas saat melihat mobil itu mulai menjauh.

"M-mawar," teriak Fahri.

Pria itu berusaha sekuat tenaga mengejar mobil yang sudah semakin menjauh, semua sia-sia. Fahri bukanlah makluk super yang bisa berlari cepat. Pria itu kehilangan mobil itu.

"Mawar, Kamu disini, berarti Adiba itu anak Kamu, dia sudah sebesar itu ya," gumam Fahri.

Pria itu tersenyum dengan tangan meremes kuat kaos yang dia pakai, Fahri menghapus air matanya yang tanpa disadari keluar dengan sendiri.

"Tampaknya Kamu jauh lebih baik sekarang dibandingkan pertemuan terakhir kita, Aku turut bahagia untukmu Mawar, tapi Kamu harus tahu fakta sebenarnya biar kesalahpahaman ini berakhir dan agar dia bisa tenang disana,"

Fahri bergegas pulang menuju rumahnya. Yahya menatap heran kearah temannya itu. Dia yang telah siap dengan pakaian badut menghampiri Fahri yang tergopoh-gopoh masuk kedalam kamar.

Temannya itu membuka lemari dan mengeluarkan sebuah buku catatan.

"Fahri, lo gak mau siap-siap,"

"Ya, lo kenal Adiba kan?" tanya Fahri.

Yahya mencoba mengingat.

"Gadis remaja yang Gue kasih gratis itu, dia anak Andre,"

"Maksud lo,"

Fahri memegang kedua pundak Yahya, air matanya kembali turun.

"Dia anak Andre, setelah sekian lama Gue ketemu Mawar tadi, Gue harus kasih buku ini sama dia,"

"Ri, lo yakin dia mau ketemu lo lagi? Secara kan lo sahabatnya yang ninggalin Mawar disaat Andre mengambil keputusan pergi, lo kan pernah bilang ke Gue,"

Fahri terdiam, Yahya benar! Fahri, Andre, dan Mawar memang sahabatan. Dihari Mawar mencari keberadaan Andre dia malah tutup mulut.

"Waktu itu Gue memang bodoh dan malah membuat Mawar sakit hati, setelah hari itu Gue benar-benar kehilangan dia. Tapi, Gue cuma mau ngasih tahu jika Andre meminta maaf sebelum dia akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Gue udah janji sama Andre,"

"Gue paham maksud baik lo, tapi perlakuan Andre itu sudah keterlaluan-"

"Gak Yahya, Mawar pasti mau ketemu sama Gue lagi. Meskipun pertemuan terakhir Kami kurang menyenangkan tapi Gue yakin dia mau, kasihan Andre Ya. Gue cuma mau sahabat Gue tenang disana,"

Yahya melepaskan tangan Fahri dari bahunya.

"Baik lo sama Andre sama-sama egois, Gue heran kenapa Mawar mau sahabatan sama lo dan nikah sama pria bajingan seperti Andre, terlepas dia punya maksud tertentu, dalam kasus ini semua salah Andre, kalau Gue jadi lo mungkin Gue gak punya muka lagi ketemu Mawar,"

"Tapi Yahya,"

Yahya menghela napasnya, dia sudah lama tidak melihat Fahri begitu frustasi seperti ini. Yahya memang rekan kerja Fahri dan itu baru empat tahun silam tapi Yahya juga merupakan sahabat Fahri, tempat pria ini cerita banyak hal. Dan tentu saja Yahya tahu siapa Mawar dan Andre.

TIGA PAPA MUDA (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang