36. Akhirnya Pulang!!

107 27 4
                                    

Walcome My Story
.
.
Jangan Lupa Apa Ges!!
Iyap!! Jangan lupa Vote dan Komen!! Hehehe

Entah selembut apa suara yang dikeluarkan Reyhan, entah setulus apa tatapan matanya ketika menatap lawan bicaranya dan entah aura apa yang dibawanya. Reyhan berhasil meluluhkan dokter untuk mengizinkan Adiba pulang hari ini bersama dengan keluarganya. Betapa senangnya Adiba saat mendengar kabar ini langsung dari sang dokter.

Adiba yang sibuk diperiksa sebelum dipastikan pulang itu menyempatkan tersenyum paling manis yang dia punya untuk Reyhan. Abi-nya itu memang yang paling terbaik!! sedang Reyhan yang diberi senyuman itu pura-pura ingin pingsan. Adiba tertawa kecil.

"Adiba jangan lupa untuk terus cek ke rumah sakit ya, karena Adiba belum sepenuhnya pulih, mungkin bagi Kamu ini udah sehat kok Dok. Tapi mental Kamu masih sedikit terguncang Nak, jadi Adiba harus sering periksa ya, paham cantik," ucap Dokter.

"Iya Dokter, terima kasih,"

Dokter berbalik menatap Reyhan yang berdiri dengan gagahnya didepan pintu.

"Dan tentu Saya beserta keluarganya akan menjaganya Dokter," ucap Reyhan yang diangguki paham oleh wanita berjas putih itu. Dia keluar bersama suster.

Reyhan berjalan mendekati Adiba, gadis remaja ini telah mengganti pakaiannya dan siap untuk pulang. Reyhan membantu Adiba untuk turun dari ranjang, tempat dia dirawat beberapa hari ini.

"Sekali lagi terima kasih Abi,"

"Tidak ada kata terima kasih yang berulang-ulang kali Humaira, bahagia Humaira adalah tanggung jawab Kami semua," jawab Reyhan tulus.

Deheman Satya terdengar, dia mendekat kearah Reyhan dan Adiba lalu mengambil alih gadis remaja itu dengan menggendongnya.

"Sebenarnya Ayah belum mau Diba pulang tapi karna katanya Diba sudah pulih maka Ayah izinkan," ucap Satya.

"Adiba pokoknya sayang kalian tanpa batas," peluk Adiba.

Satya dan Reyhan sama-sama melontarkan senyuman merekah mereka mendengar ucapan Adiba. Mereka berjalan bersama-sama menuju mobil Satya. Didalamnya sudah ada Mawar beserta bayi mereka. Adiba didudukkan disamping Mawar dikursi penumpang.

"Bang, Gue pulang bawa motor, jadi kalian duluan saja," ucap Reyhan.

"Abi tunggu," cegah Adiba.

"Ada apa Humaira?" merasa dipanggil, Reyhan mengurungkan niatnya untuk melangkah pergi dari area mobil.

"Untuk permintaan Diba yang meminta Abi kembali pindah kesini, lebih baik Abi lupakan saja. Maaf jika permintaan Diba terkesan sangat egois,"

Tentang permintaan satu ini Reyhan hanya bisa tersenyum kecil. Dia juga belum tahu harus melakukan apa. Reyhan menekukkan sedikit lututnya didepan Adiba.

"Humaira, doakan saja ya yang terbaik. Abi akan usahakan untuk segalanya terutama agar tidak ada pihak yang merasa rugi. Seperti yang Abi katakan tadi, bahagia Humaira tanggung jawab Kami. Humaira jangan pernah segan meminta apapun sekalipun Humaira meminta Abi mencarikan alien-" tawa Adiba berhasil menghentikan ucapan Reyhan.

"Abi untuk apa Diba minta alien, perumpamaan Abi terlalu berlebihan," jawab Adiba tertawa.

Reyhan melirik kearah Satya yang tertawa mengejek dan Mawar yang tersenyum kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIGA PAPA MUDA (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang