Walcome My Story
.
.
Jangan Lupa di Vote ya!!
(By : Bang Satya)Adiba tersenyum kearah Mahesa yang melepaskan helm dari kepalanya, Papa-nya itu tampak sangat hati-hati. Denis yang baru sampai diantar Mamanya berlari menghampiri Adiba.
Kini mereka ada didepan gedung tempat Wiliam berlatih ice skating, Denis menyapa Mahesa dan juga Adiba.
"Hallo Pak Guru," sapa Denis.
"Hallo juga Denis," jawab Mahesa ramah, laki-laki ini akhirnya selesai melepaskan helm Adiba.
"Papa, Diba masuk sekarang ya,"
"Iya, nanti hubungi Gue ya Dib, Gue mau pesan makanan buat acara kita nanti sesuai permintaan lo,"
"Acara apa?" tanya Denis.
"Rahasia," balas Mahesa yang disambut Adiba dengan gelak tawa sedangkan Denis hanya bisa sabar.
Mahesa pergi setelah memastikan Adiba dan Denis sudah masuk ke dalam gedung itu. Dia melaju menuju tempat yang dia tuju.
Adiba dan Denis menatap satu sama lainnya, mereka bingung mau kearah mana. Saat ingin bertanya dengan salah satu orang yang ada disana, terdengar suara seseorang yang mereka kenal.
Dua gadis remaja ini berbalik badan dan orang yang memanggil mereka tidak lain Wiliam sendiri. Laki-laki itu membawa sepatu ice skating ditangan kanannya dan papar bag ditangan kirinya.
"Kalian baru sampai atau sudah lama disini?" tanya Wiliam.
"Udah satu jam Kami disini," bohong Denis.
"Sudah satu jam?" Wiliam menatap Adiba meminta jawaban.
"Baru aja kok," balas Adiba.
Wiliam menatap Denis dengan raut datar, Denis merangkul Wiliam.
"Lo gak tahu bercanda, hidup ini jangan terlalu kaku lah," ucap Denis.
Adiba tersenyum tulus melihat keakraban kedua temannya padahal apa yang dilihat Adiba bukanlah kebenaran yang terjadi. Mereka berdua diam-diam memberikan aura permusuhan. Denis tidak terlalu suka Wiliam karena laki-laki ini sangat kaku dan Wiliam tidak menyukai Denis karena dia sebenarnya iri dengan kedekatan Denis dengan Adiba.
"Ayo masuk," ajak Wiliam.
Denis melepaskan rangkulannya dari Wiliam, dia beralih merangkul Adiba sambil mengikuti Wiliam yang ada didepan mereka.
Tempat latihan Wiliam sangat luas, Adiba dan Denis disuruh duduk ditempat yang sudah disiapkan Wiliam.
Tampak Wiliam sudah siap dengan sepatu ice skatingnya, laki-laki remaja itu menunjukkan gerakan yang indah kepada Adiba dan Denis.
"Memang berbakat tuh anak, pantas sih dia dingin hidupnya aja diice," bisik Denis sambil memakan biskuit yang telah disediakan Wiliam.
"Iya Aku baru sadar," balas Adiba.
"Tempat ini kek nya khusus buat Wiliam deh,"
"Wiliam kan orang kaya, jadi wajar aja tempat segede ini punya dia kan?"
"Iya lo benar Dib, apalah Gue yang cuma main disungai,"
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA PAPA MUDA (SEQUEL)
Fanfiction[Jangan Lupa Vote dan Komen Ges!!] [Siapa yang rindu dengan cerita satu ini!! kalau masih pada penasaran kelanjutannya, Aku bikin versi sequel-nya] Cerita ini berawal dari Satya, Reyhan, dan Mahesa yang merawat anak kecil yang tiba-tiba berada dide...