14. Nina dan Mahesa

376 54 3
                                    

Walcome My Story
.
.
Janlup Apa? Iya jangan lupa Vote dan Komennya ya ges!!

Tampak mereka semua sibuk mempersiapkan jualan mereka sebelum orang-orang berdatangan tidak terkecuali anggota kelas Adiba. Kerja sama benar-benar sangat diperlukan untuk saat ini.

Adiba menarik napasnya untuk memberikan semangat pada dirinya sendiri.

"Semangat Adiba, Kamu pasti bisa," gumam Adiba menyemangati dirinya sendiri.

"Adiba," panggil Wiliam.

Adiba berbalik kearah Wiliam berada. Laki-laki itu memakai kaos putih dibaluti jaket atlet miliknya, dia tersenyum kearah Adiba.

"Ada yang bisa Aku bantu?" tanya Wiliam.

"Tidak perlu Wiliam," jawab Adiba.

Wiliam mendekat dan berdiri disamping Adiba.

"Aku akan tetap membantu Kamu karena Aku sekarang tengah memaksa Kamu," ungkap Wiliam yang terasa lucu bagi Adiba.

"Kamu ini bisa saja," balas Adiba tertawa kecil.

"Sini biar Aku bantu ikat rambut Kamu," ucap Wiliam yang sudah dari tadi mengamati Adiba yang kerepotan dengan rambutnya.

Adiba terdiam sesaat hingga akhirnya dia mengangguk, baik Adiba dan Wiliam tengah menahan debaran jantung mereka masing-masing.

Disaat semua anak-anak disibukkan dengan jualan mereka tidak terkecuali juga Mahesa yang sibuk menyambut para pengunjung.

Reyhan, Labiba, Satya, juga Mawar sampai di sekolah Adiba. Setelah mengantar Adiba, Reyhan dan Satya kembali kerumah untuk menjemput istri mereka masing-masing dan kembali lagi ke sekolah Adiba.

"Selamat datang," ucap Mahesa yang belum sadar jika yang dia sambut ternyata dua sahabatnya.

"Terima kasih Pak Guru," sahut Satya.

Mahesa memusatkan perhatiannya kearah asal suara karena dia sangat mengenal pemilik suara ini.

"Ternyata lo benar-benar Guru disekolah ini ya," ucap Satya menepuk pundak Mahesa.

"Lo kira selama ini Gue kemana pagi-pagi hah!" balas Mahesa agak kesal.

"Kalau aja kan lo sebenarnya gak ngajar," ledek Satya.

"Lo menguji banget ya kesabaran Gue, kalau ini bukan ranah sekolah udah Gue bantai lo," jawab Mahesa.

"Udah Bang, ayo masuk sekarang, biarkan Mahesa dengan tugasnya," Reyhan mendorong punggung Satya untuk masuk.

"Bentar Han, Mahesa harus masuk kedalam vlog Gue,"

Setelah puas mengambil video Mahesa, Satya akhirnya masuk bersama dengan Reyhan, Labiba, dan Mawar. Mahesa mengumpat tingkah laku Abangnya itu.

"Sialan tuh Si Bang Sat," gumam Mahesa menatap kearah Satya yang perlahan menghilang diantara banyaknya pengunjung.

"Mahesa," seseorang memanggilnya. Kali ini suara perempuan.

TIGA PAPA MUDA (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang