07. Mahesa Kehujanan

515 66 18
                                    

Walcome My Story
.
.
Jodohku Kamu dimana??


Mahesa hanya tersenyum kecil saat kamera mengarah kearah dia dan teman-temannya yang tengah berfoto bersama mempelai pengantin. Dia menggerutu didalam hati ingin bergegas pulang saja, matanya melirik kearah gadis berkacamata yang tampaknya tengah melirik kearahnya juga.

Ya! Perempuan itu juga menjadi salah satu alasan kenapa Mahesa ingin bergegas pulang. Mendadak Mahesa mengingat kejadian saat SMA dulu, disaat gadis berkacamata itu menembaknya disaat dia tengah makan soto dikantin, gadis itu memberikannya sebuah bunga dan waktu itu Mahesa hanya bodo amat karena dia tengah fokos makan.

Hingga sesi foto ini berakhir, setelah salaman dengan mempelai pengantin Mahesa berpamitan ingin pulang.

"Gue duluan ya," ucap Mahesa.

"Kalau nikah nanti kabarin ya," sahut Abay.

"Iya pasti," setelah tos ala lelaki, Mahesa beranjak pergi.

Nina tidak melepaskan pandangannya, perlahan dia menghela napas. Mungkin ini akan jadi pertemuan terakhir mereka, setelah ini memang kesempatan apa lagi mereka berdua bisa bertemu.

"Aku juga pulang duluan ya,"

"Mau nonton anime ya lo," canda Dimas.

Nina hanya tersenyum tipis, dia benar-benar tidak nyaman ditempat seperti ini. Nina bergegas pergi dan masih dapat dia dengar gelak tawa teman-temannya itu yang mengejeknya wibu.

Nina pastikan dia akan berusaha menghindari mereka setelah ini.

Baru saja setengah perjalan menuju rumah, Mahesa harus disabarkan dengan keadaan, dia menatap frustasi kearah motornya, baru saja setengah perjalanan ban motornya harus bocor. Hari ini benar-benar sial baginya.

"Handphone Gue juga habis daya, sial banget Gue," Mahesa ingin sekali mengamuk sekarang.

Disaat dia tengah frustasi, seseorang datang.

"Motor Kamu bocor ya," ucap seseorang itu bertanya.

Mahesa bergegas berbalik saat mendengar suara seseorang namun tampaknya Tuhan sangat baik padanya, dia kembali lagi dipertemukan dengan gadis wibu ini. Alasan dia ingin pulang cepat kini malah didepan matanya lagi sekarang.

Nina turun dari motornya dan ingin mendekati Mahesa namun saat dia melihat Mahesa yang tampak tidak suka dengan kehadirannya, Nina menghentikan langkahnya.

"Maaf gak jadi," Nina berbalik kembali ingin menaiki motornya.

"Woy, lo gak bantu Gue," untuk kali ini gengsi Mahesa dia buang dulu.

Nina kembali menatap Mahesa.

"K-kamu sepertinya terganggu dengan Aku, maaf ya, Aku akan pergi kok,"

"Gadis tolol, bukannya dibantu malah mau pulang, gak lihat Gue kesusahaan apa?" gumam Mahesa.

Nina memakai helmya, Mahesa bergegas mendekati Nina.

"Lo jangan pergi dulu anjir, Gue perlu bantuan lo,"

"B-bantu apa?" tanya Nina dengan gugup.

Mahesa mengelus tengkuknya.

"Bisa minjam hp lo bentar, Gue mau hubungin Abang Gue,"

"B-boleh," Nina membuka tasnya dengan tergesa-gesa.

Dia menyerahkan handphone itu kearah Mahesa dengan tangan gemetaran. Mahesa langsung menghubungi Satya.

📞Satya : Siapa ya? Mohon maaf Gue udah punya bini dan anak udah mau dua, maaf ya gak terima lowongan jadi istri kedua

"Ini Gue Mahesa Bang," ucap Mahesa dengan nada lelah.

TIGA PAPA MUDA (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang